Mohon tunggu...
martua sirait
martua sirait Mohon Tunggu... Insinyur - Pencinta Budaya

pencinta budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tuan Ringo dan Onan Sirait; Asalusul Kampung Sirait Samosir (2)

20 Juni 2012   16:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:44 4193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1341324302348205119

[caption id="attachment_198658" align="alignright" width="300" caption="Peta Bius Samosir"][/caption] Tuan Ringo dan Onan Sirait Asalusul Kampung Sirait Samosir (2) Tuan Ringo adalah cicit Ompu Tuan Situmorang. Ada 7 cicit Tuan Situmorang. Tuan Ringo adalah cicit keempat. Ompu Tuan Situmorang adalah salah seorang anak dari Raja Lontung dari perkawinan dengan Siboru Pareme. Siboru Pareme adalah ibu sekaligus ompung boru suhut dari Situmorang. Situmorang memiliki 7 bersaudara anak lelaki dan 2 anak perempuan dari Raja Lontung dan Siboru Pareme. Ketujuh marga selain Situmorang adalah: Sinaga, Pandiangan, Nainggolan, Simatupang, Aritonang dan Siregar. Sementara saudara perempuannya kemudian menikah dengan Sihombing, dan Simamora. Itu sebabnya ketujuh marga keturunan Raja Lontung dari Siboru Pareme tersebut disebut "Sipitu Ama Sisia Marina". Ompu Tuan Situmorang memiliki dua orang putra yakni Panopa Raja dan Ompu Pangaribuan. Dari kedua putranya tersebut lahirlah tiga orang cucu Ompu Ambolas, Ompu Parhujobung dan Raja Babiat. Dari ketiga cucu kemudian lahir tujuh orang cicit yaitu Lumban Pande, Lumban Nahor, Tuan Suhut Ni Huta, Tuan Ringo, Dari Mangambat, Raja Itubungna, dan Ompu Bona Ni Onan. Menurut cerita, Ompu Tuan Situmorang hidup dalam usia yang lanjut. Bahkan beliau menyaksikan bagaimana kedua putra serta tiga orang cucunya meninggal dunia mendahului beliau. Dalam hidup yang memilukan karena harus merelakan kepergian anak2 dan cucu2nya untuk selamanya. Tinggallah ia berjuang untuk kelangsungan hidup para cicitnya yang berjumlah tujuh orang. Singkat kata, Ompu Tuan Situmorang mengangkat ketujuh cicitnya tersebut menjadi anakanaknya. Untuk seterusnya mereka disebut Situmorang Si Pitu Sada Ama. Keturunannya kemudian dikenal dengan istilah “Situmorang Si Pitu Ama”. Beginilah silsilah Tuan Ringo mulai dari Ompu Tuan Situmorang. G01 Ompu Tuan Situmorang anaknya dua: G02 --- 1. Panopa Raja anaknya dua: G03 --- --- 1. Ompu Ambolas anaknya dua: G04 --- --- --- 1. Lumban Pande; G04 --- --- --- 2. Lumban Nahor. G03 --- --- 2. Ompu Parhujobung anaknya dua: G04 --- --- --- 1. Tuan Suhut Ni Huta; G04 --- --- --- 2. Tuan Ringo. G02 --- 2. Ompu Pangaribuan anaknya satu: G03 --- --- 1. Raja Babiat memiliki tiga orang putra yakni : G04 --- --- --- 1. Dari Mangambat (Sitohang Uruk). G04 --- --- --- 2. Raja Itubungna (Sitohang Tonga tonga). G04 --- --- --- 3. Ompu Bona Ni Onan (Sitohang Toruan). Ket. G03: Generasi ke-3 Ompu Tuan Situmorang Kisah Kampung Sirait terkait dengan Tuan Ringo sebagaimana dikisahkan Fidelis Situmorang dalam buku kumpulan cerpennya berjudul "Tuan Ringo" . Dalam tulisannya Fidelis mengisahkan bahwa oleh karena selisih paham dan pertengkaran dengan Abangnya, Tuan Ringo pergi meninggalkan kampung halamannya di Urat Samosir dan berjanji untuk tidak akan kembali ke kampungnya tersebut. Dalam pengembaraannya sampailah kemudian Tuan Ringo di Pahae. Berkat jasanya dalam melindungi kampung Sitompul dari musuh, Tuan Ringo kemudian menikah dengan boru Sitompul. Beliau kemudian dikaruniai seorang anak yang diberi nama Raja Dapoton. Beberapa waktu berlalu. Abangnya Tuan Ringo yang kemudian menyesali pertengkaran dan perpisahan yang telah terjadi datang membujuk Tuan Ringo agar mau pulang. Dengan enggan dan setelah lama mempertimbangkannya, Tuan Ringo akhirnya bersedia untuk pulang. Kepulangan Tuan Ringo didahului oleh kepulangan isterinya boru Sitompul dan anaknya Raja Dapoton bersama kerabat yang menjemputnya. Tuan Ringo menyusul beberapa waktu kemudian pulang ke Samosir. Namun beliau tidak pulang ke Urat sesuai janjinya, tapi ke Sirait di dekat Urat. Beliau memulai hidup baru dan menjadi saudagar pertama yang membuka Onan (Pasar) di Sirait. Boru Sitompul memberikan tiga anak lagi bagi Tuan Ringo : Raja Rea, Tuan Onggar dan Siagian. Raja Dapoton/ Raja Hasahaton, keturunannya sampai sekarang tetap mengunakan marga Situmorang. Raja Rea, keturunannya sekarang menggunakan marga Siringo-ringo. Tuan Onggar, keturunannya sekarang menggunakan marga Rumapea, Sipampang, dll. Siagian, keturunannya sampai sekarang belum di ketahui, kemungkinan berkembang di Labuhan Batu. Demikian penuturan Fidelis Situmorang. Kisah tersebut menjelaskan bahwa onan di Sirait dibangun oleh Tuan Ringo. Kurang jelas apakah permukiman yang ada di Sirait juga dibangun oleh Tuan Ringo atau bukan? Kurang jelas juga apakah ketika Tuan Ringo datang membangun rumah atau perkampungan di Sirait telah ada perkampungan di daerah itu? Apakah sebelum Tuan Ringo datang daerah tersebut telah bernama Sirait? (bersambung...) Selanjutnya: Namorapanaluan Situmorang Lumbannahor, Asalusul Kampung Sirait Samosir (3) Arsip: 1. Asalusul Kampung Sirait Samosir (1) : Pengantar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun