Mohon tunggu...
NuNo Marbun
NuNo Marbun Mohon Tunggu... -

sama seperti Batik dan Istana, orang seperti kami juga Asset Bangsa dan Negara

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Batak dan Eksploitasi Kebencian atas Jokowi

29 Agustus 2016   22:52 Diperbarui: 30 Agustus 2016   00:11 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Awalnya pengen bahas kenapa jokowi begitu perhatian sama tanah batak periode ini, menarik jika dibahas bagaimana tol di bangun dari kota besar medan menyusuri Tebing untuk sampai ke parapat dan sibolga, menarik dibahas wacana membuat Danau toba sebagai Monaconya Asia, mengapa kini Putra Batak Bapak Luhut Panjaitan selalu berada di samping Bapak Presiden kita, sampai mengapa Karnaval Kemerdekaan diselenggarakan di Tanah Batak,  kenapa Batak begitu emas dimata sang Presiden, tapi daripada menjawab itu lebih baik ku serahkan pada rumbut yang bergoyang..hehehehe..

Mengenai yang terakhir, Karnaval kemerdekaan Justru yg menjadi menarik dibahas sebenarnya tentang bagaimana komentar-komentar pedas mengenai pakaian adat yang dipakai Presiden menimbulkan adu argument, ada yang menawarkan sejarah ada yang membuka bagaimana kronologis sampai presiden mengenakan pakaian adat dan cerita dibelakangnya, lalu sampailah pada babak baru pada titik dimana 2 pemilik akun diadukan ke polisi atas nama Suku Batak dianggap mencemarkan keskralan dan keangungan suatu kekayaan budaya Suku Batak, tapi sekali lagi, apakah akan dibahas mana yang benar cara penggunaan pakaian adat, sekali lagi semua ini cuma pembuka, untuk menjawabnya kita serahkan pada tetua adat, ahli antropologi dan sejarawan serta pemuka-pemuka.

Sampailah pada intinya, jika kita perhatikan dari 100% kritikan penggunaan pakaian adat tersebut, 10% nada kritik yg membangun dengan cara lebih mempertanyakan benarkah pakaian adat seperti itu ada di adat batak, lebih kepada kealpaan akan adat itu sendiri tetapi 90% lagi fokus pada Bapak Jokowi sebagai sosok di dalam pakaian adat tersebut.

Pengaduan kepada pihak Kepolisian boleh-boleh saja dan kita apresiasi tapi jika melihat apa yang mendasari pakaian adat tersebut menjadi pembahasan bahkan penghinaan, bukan terletak pada pakaiannya tapi siapa yang memakai, jika bukan Bapak Jokowi yang memakai pasti cerita Karnaval Kemerdekaan selesai lebih awal.

Semua ini tidak lepas dari Buntut panjang Pemilu presiden jauh sebelum masa ini (Ahok juga mengalami hanya sayang beliau tidak hadir jadi tidak dibahas), kekalahan di tangan yang salah selalu melahirkan kebencian, kebencian ini yang bagi sebagian oknum berusaha dipelihara dan dikembangkan, tanpa membahas ideologi politik dan perjuangan, bermodal isu Agama, Suku dan kebencian personal selalu diangkat setiap hari, dan parahnya ada saja orang yg sebenarnya tidak di untungkan sama sekali justru ikut membenci.

Orang-orang yang ikut-ikutan tanpa ada tertanam pemahaman yg matang bermodal ditanam benih kebencian, setiap hari berusaha menghujat Bapak Presiden, bisa jadi 2 pemilik Akun yg dilaporkan ke Polisi, mungkin akun-akub lain diluar sana yg sudah masuk list yg akan dilaporkan justru hanya orang-orang yg ikut-ikutan membenci hanya krna Agama, suku dan personal, tidak ada muatan politis, ideologi dan kekuasaan, maka bisa dikatakan mereka pun kini menjadi korban eksploitasi kebencian atas Jokowi.

Sekali lagi Batak terpilih sebagai jalan memberi pelajaran untuk berhati-hati atas Eksploitasi kebencian yang ditanamkan oleh oknum tertentu pada Jokowi (juga Ahok) dan hari ini Anda adalah korban dari mengerikannya permainan politik yg sedang dimainakan, Eksploitasi Kebencian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun