Siapa sangka, kemenangan pada seri ke-2 Asia Road Racing Championship (ARRC) 2015 di sirkuit Sentul, Indonesia yang digelar pada 7 Juni 2015 berubah menjadi tragedi bagi seorang pembalap Indonesia, M. Fadli Immammuddin.
Sesaat setelah menjadi pembalap pertama yang melintasi garis finish, Fadli melambatkan motornya untuk melakukan selebrasi dengan melambaikan tangan ke penonton yang menyambut kemenangannya. Tiba-tiba, dirinya tertabrak pembalap asal Thailand, Jakkrit Sawangswat yang masih melaju kencang di belakangnya.
Akibat kejadian tersebut, Fadli terbaring selama 6 bulan di rumah sakit dan harus mengikhlaskan kaki kirinya yang terpaksa diamputasi.
Insiden itu membawa pria kelahiran 25 Juli 1984 tersebut ke dalam hari-hari yang sulit. Bahkan, untuk beranjak dari tempat tidur pun Fadli mengalami pusing yang luar biasa. Namun, ia memiliki motivasi yang tinggi berkat kelahiran anaknya beberapa minggu kemudian. Dia berkeinginan kuat untuk dapat berjalan sebelum kelahiran anaknya.
Hasilnya pun tak main-main. Fadli berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan membawa pulang medali emas Asian Para Games 2018.
Sepak terjangnya tak cukup sampai di situ saja.Dengan persiapan yang hanya 2 bulan, mantan jawara Indoprix ini kembali mempersembahkan medali emas pada ajang Asian Track Championships (ATC) 2019.Â
Bangkitnya Fadli dari tragedi seakan mengajarkan bahwa kendala fisik bukanlah halangan untuk berprestasi selama kita punya kemauan keras dan mental baja, tentunya tak lupa diiringi doa kepada Yang Maha Kuasa. Semoga kisah hidupnya menjadi inspirasi bagi kita semua.