Mohon tunggu...
Maria G Soemitro
Maria G Soemitro Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Zero Waste Cities

Kompasianer of The Year 2012; Founder #KaisaIndonesia; Member #DPKLTS ; #BJBS (Bandung Juara Bebas Sampah) http://www.maria-g-soemitro.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengenang Jejak Siti Jenab, Pahlawan Pendidikan dari Tatar Cianjur

21 April 2018   09:16 Diperbarui: 21 April 2018   15:19 4611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tak mengenal Kartini, sosok yang memperjuangkan emansipasi perempuan Indonesia?  Mungkin tak ada. Tanggal lahirnya, 21 April diperingati sebagai Hari Kartini dan dimeriahkan oleh anak sekolah hingga pegawai kantoran.

Namun nampaknya hanya sedikit yang tahu bahwa selain Kartini, ada 3 tokoh perempuan Sunda yang jasanya tak kalah mulia. Mereka adalah Raden Dewi Sartika, Raden Ayu Lasminingrat dan Raden Siti Jenab.

Telah diakui sebagai Pahlawan Nasional, Raden Dewi Sartika berjuang memuliakan perempuan melalui jalur pendidikan. Sakola Istri yang dibangunnya pada tahun 1904 tetap kokoh berdiri hingga sekarang. Berganti nama menjadi Sakola Kautamaan Istri pada tahun 1910, bangunan sekolah yang telah berpindah dari pendopo Kabupaten Bandung dapat dilihat di Jalan Kautamaan Istri Kota Bandung.

Sosok kedua adalah Raden Ayu Lasminingrat, merupakan tokoh emansipasi perempuan, pelopor pendidikan dan aktivis Perempuan Sunda. Jasanya  dalam kepenulisan membuat Raden Ayu Lasminingrat dihormati  sebagai peletak dasar sastra Sunda modern.

Pada tahun 1907 Raden Ayu Lasminingrat mendirikan Sekolah Kautamaan Istri di Pendopo Kabupaten Garut.  Pada masa kependudukan Jepang, Sakola Kautamaan Istri berubah nama menjadi Sekolah Rakyat (SR) dan mulai menerima murid laki-laki. 

Tahun 1950, SR berubah nama menjadi SDN Ranggalawe I dan IV. Pengelolanya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Daerah Tingkat II Garut mengubah nama sekolah menjadi SDN Regol VII dan X.

Jika sekolah yang didirikan Raden Dewi Sartika di Bandung dan Raden Ayu Lasminingrat di  Garut, lancar operasionalnya serta  bangunannya masih kokoh. Tidak demikian halnya dengan sekolah yang didirikan Raden Siti Jenab di Kabupaten Cianjur.  Terancam digusur karena  lahannya  akan digunakan sebagai lapangan parkir kendaraan.

Siapa R Siti Jenab atau yang biasa dipanggil Ibu Jenab?

Lahir pada tahun 1980, Siti Jenab merupakan perempuan bangsawan. Ayahandanya bernama Raden Martadilaga, keturunan langsung Dalem Cikondang melalui garis keturunan Dalem Aria Martayuda, R Krijawadana, R Krijajuda, R Dipajuda, R Raden Dipamanggala (Patih Purwakarta) dan R Martadilaga.

Sedangkan ibundanya, Nyi Raden Siti Mariah mempunyai kekerabatan dengan priyayi Brebes.

Pada akhir abad ke-19, Pemerintah Hindia Belanda memperkenalkan sistem pendidikan Barat untuk masyarakat pribumi dengan tujuan memperoleh tenaga terdidik bergaji murah. Hanya kaum pria yang bisa menikmati pendidikan tersebut. Kaum perempuan cukuplah mengurus area domestik;  sumur, dapur, kasur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun