Mohon tunggu...
The Editors
The Editors Mohon Tunggu... Dokter - bekerja dari rumah

tiga hati yang menjadi satu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ratih/Ratinah si Tukang Tipu

25 Februari 2016   10:37 Diperbarui: 25 Februari 2016   11:11 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hati-hati bagi warga Depok sekitar kelapa dua, cimanggis depok, kawasan pelajar. 3 bulan yang lalu dokter gigi langganan saya kena tipu seorang ibu bernama Ratinah. Awalnya mengaku ingin menambal gigi, dan bertanya harga, kemudian minggu berikutnya membatalkan janji dengan alasan ada janji lain, namun si pelaku tetap memyambangi korban dengan alasan "tidak enak."

"dok, maaf ... Saya ga bisa tambal hari ini karena saya ada janji mendadak. Ini saya ga enak karena sudah janji sama dokter makanya saya ke sini..." 

Kemudian setelah berbicara panjang, mungkin karena si pelaku sudah jago, padahal awalnya dokter gigi saya tidak bergeming sewaktu ditawari barang. Jadi , singkat cerita ibu Ratinah ini mengaku sebagai penadah barang bea cukai yang akan dibakar. Dia bilang daripada dibakar, mending ibu jual saja ke dokter. Si dokter yang diiming-imingi akhirnya tersirep karena si pelaku berakting seolah- olah sedang nego harga. Terlebih si dokter muda ini memang sedang dalam kondisi emosi tidak stabil karena kasus perceraiannya. Jargon yang sering di ungkap oleh si ibu itu adalah "duh neng, ibu mah ga berani nipu2 gitu... Bener degh hiyyyy" dengan gaya khasnya sambil nyengir. Barang branded yang ditawari adalah kipas angin, baju dan iphone. Setelah menyerahkan uang dp 750.000 dan bu Ratih tukang tipu ini pergi si dokter baru sadar. Dan sesampainya di rumah, ia kembali di telepon pelaku yang menawarkan kulkas sharp. Karena sudah sadar dan khawatir, ia pun menolak. 

Minggu berikutnya setelah terjadi penipuam, si pelaku menyambangi klinik dokter tersebut dan berusaha untuk menipu suster di klinik tapi tidak berhasil karena yang bersangkutan sedang tidak ada uang. 

Dokter saya bercerita kalau bu Ratih sering telepon dan berusaha untuk menipunya tapi tidak berhasil. Karena terpancing , dokter saya bilang dia sempat ingin mengetest apa kah bu Ratih ini punya nyali ketemu atau tidak dengan cara bilang ada yang mau beli barang dia. Benar saja dia datang tapi tanpa membawa barang. Karena di klinik tidak ada laki2 maka dokter sy enggan cari masalah sama bu Ratih yang mukanya kayak preman, tapi anehnya bu Ratih jago akting untuk buat alasan. Seperti misalnya menunda pertemuan karena adiknya meninggal. Dia mengaku anaknya kuliah di univ Pancasila dan dulu tinggal di kehakiman kota tangerang.

dokter saya sempat mengadukan kasus ini pada pelayanan sms kota depok, tapi sayangnya tidak ada kabar dr pihak yang berwajib, karena pikir kl di kantor polisi akan keluar uang, maka dokter sy memutuskan tidak memperpanjanh masalah ini. 

Ciri2 ibu ratih ini : kulitnya hitam, di gigi bagian depan ada bayangan tambalan, pakai kacamata, rambut keriting, mulutnya besar ( memang besar) , hpnya dua dan mengaku menjual barang bea cukai macam ac dll.ini nomor penipu itu +62 821 36638483

semoga agan sekalian ga ketipu ya. Mudah2 an polisi nyelidikin kasus ini, gw yakin korbannya banyak

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun