Mohon tunggu...
glory marbun
glory marbun Mohon Tunggu... asisten advocat - Menulis

menulis adalah cara saya mengabadikan pikiran dalam satu tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendidikan?

21 Juli 2017   21:12 Diperbarui: 21 Juli 2017   21:30 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Menurut  UU No. 20 Tahun 2003tentang SISDIKNAS, yakni: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 

sedangkan menurut KBBI sekolah/se*ko*lah/ n1 bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya)

Pendidikan dan sekolah adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. 

Menurut salah seorang pembawa acara salah satu stasiun televisi swasta yang cukup dikenal masyarakat luas sebagai seorang yang mengispirasi dan terkenal bicara terang-teranga, sekolah itu bukanlah segalanya tetapi berpendidikanlah yang paling utama, karena banyak orang sukses tanpa sekolah seperti narasumbernya saat itu yang hanya tamat sekolah dasar kelas satu menjadi pengusaha es cream dengan pendapatan 1,5 m perbulan, jumlah yang sangat pantastis bukan?

Beliau juga mengatakan dengan bergurau kepada penonton "kamu-kamu sarjana kerja cuma digaji 2 juta" sontak penonton yang memakai alamater kebanggaan kampusnya tertawa, selain itu Beliau juga berkata akan memberhentikan anaknya dari sekolah apabila pemerintah memberlakukan full day seperti yang sedang hangat-hangatnya diberitakan.

Dalam tulisan ini saya tidak setuju dengan perkataan beliau, tetapi juga tidak menyangkal pemikirannya atas sekolah, karena sama seperti hal yang beliau katakan masih banyak yang harus dibenahi sekolah dalam melakukan proses belajar mengajar.

Namun yang saya sayangkan pemikiran-pemikiran pendek tentang makna sekolah dinegeri, berapa persenkah keberhasilan orang-orang yang tidak skolah dinegri ini ?

apakah alasan sebagai besar orang-orang yang sukses tanpa sekolah dinegeri ini? mayoritas mengatakan, kareana keadaan yang memaksa sebenarnya keingin untuk sekolah itu ada.

Harus diakui memang pendidikan disekoalah diindonesia masih banyak hal yang harus dibenahi baik fisik atau bangunan mauapun cara hidup didalam sekolah itu sediri, seperti hal yang akhir-akhir ini marak diberitakan melakukan pembulian terhadap salah seorang mahasiswa yang dilakukan teman kampusnya sendiri.

Lepas dari persoalan-persoalan negatif, banyak hal yang didapat memalui sekolah ilmu pengetahuan hanya sebagian kecilnya, tetapi cara menjalani hidup, menyelesaikan masalah, bergaul, wawasan, mengenal karakter teman-teman disekolah menjadi pelajaran penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun