Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengukur Peluang Rizieq yang Akan Menggerakkan Revolusi

27 Mei 2017   05:05 Diperbarui: 27 Mei 2017   05:26 3296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Issu tentang adanya kriminalisasi ulama sudah dihembuskan beberapa bulan ini dan sedikit banyaknya issu itu semakin berkembang dan dikembangkan ketika Habib Rizieq Shihab,Imam Besar FPI berurusan dengan penegak hukum.Begitu juga halnya dengan tuduhan melanggar hukum kepada Bahtiar Nasir,Kordinator Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI dan juga Munarman salah seorang tokoh FPI.
Berkaitan dengan semakin mencuatnya rencana polri untuk menjemput paksa Rizieq guna didengar keterangannya sebagai saksi atas dugaan percakapan yang memuat konten pornografi antara FirzaHusein dengan seorang laki laki yang diduga Habib Rizieq maka dari Arab Saudi,Imam Besar FPI itu sudah mengancam akan melakukan  revolusi putih."Jika rezim penguasa terus menerus menekan ulama dan membela penista agama ,maka bukan tidak mungkin Rizieq Shihab akan umumkan revolusi putih untuk NKRI dari tanah suci" ujar Sobri Lubis ,Ketua Umum DPP FPI melalui keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com,Minggu (21/5).
Tidak terlalu jelas apa yang dimaksud dengan revolusi putih namun demikian kita tentu bisa juga menangkap apa yang dimaksud dengan hal tersebut terutama dengan cara mengaitkan rangkaian kata revolusi yang sering digunakan Rizieq.Dari sekian kali Rizieq mengungkapkan kata revolusi pada kesempatan ini dikutip apa yang pernah dikemukakannya di Mesjid Agung Medan Sumatera Utara pada Desember 2016.Pada kesempatan itu dinyatakannya apabila Ahok si penista agama tidak dihukum maka akan terjadi revolusi di negeri ini.Berarti pada waktu tersebut dia akan menggerakkan revolusi apabila Ahok tidak dihukum.
Pada 9 Mei 2017 Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara telah menjatuhkan vonis 2 tahun penjara kepada Ahok karena kasus penistaan agama.Hal ini berarti sekarang ini yang dimaksudkannya dengan revolusi bukan lagi berkaitan dengan kasus Ahok tetapi sudah punya arti lain.
Bisa saja yang dimaksudkannya dengan revolusi putih turunnya massa ummat islam ke jalanan sembari meminta agar pemerintah menghentikan kriminalisasi ulama atau juga ada bentuk lain dari revolusi yang dimaksudkannya.
Namun karena pengertian revolusi putihnya belum jelas maka  tidak salah juga mengingatkan kalau yang dimaksudkannya dengan revolusi putih akan melengserkan Jokowi tentu ada beberapa hal yang harus dicermatinya.
Kemungkinan Rizieq terkesan dengan kemampuannya menggerakkan ummat islam dengan pakaian putih putih pada Aksi Bela Islam terutama dua aksi yang sangat fenomenal 411 dan 212.
Memang harus diakui berhasilnya aksi tersebut tidak dapat dipisahkan dari kemampuan Imam Besar FPI itu untuk menemukan issu pemersatu,memanfaatkan media sosial,kemampuan orasinya ,kepiawaiannya mengorganisir dan mengkordinir massa ,kemampuannya melakukan lobi dengan beberapa organisasi dan tokoh tokoh islam.
Karenanyalah pada aksi aksi dimaksud Rizieq telah muncul sebagai tokoh utama gerakan tersebut.
Tetapi ada yang sangat perlu diperhatikan.Massa yang jumlahnya jutaan itu digerakkan oleh sebuah motivasi agar Ahok dihukum atau dipenjarakan oleh karena ia telah menistakan agama islam.Massa yang bergerak itu tidak ada melakukan tindakan anarkis ,tidak ada mencaci maki pemerintah atau Jokowi .Berkaitan dengan pemerintah kemungkinan hanya  ada nya ketidak puasan karena ada kesan agak lama kasus penistaan agama tersebut ditangani .
Sikap massa terhadap Jokowi-JK lebih terlihat lagi pada Aksi Damai 2/12 ketika Jokowi-JK beserta petinggi pemerintahan lainnya ikut gabung dengan jamaah bersama jutaan ummat yang ada di lapangan monas melaksanakan sholat Jum'at .Pada ketika itu tidak ada teriakan ,yel yel ataupun spanduk yang menunjukkan ketidak senangan kepada kepala negara.Artinya masyarakat tidak membenci dan tidak memusuhi pimpinan negara yang dipilih secara demokratis pada 2014 yang lalu itu.
Sedangkan kita tahu massa dapat digerakkan untuk menjatuhkan pemerintahan apabila masyarakat merasa kebebasan mereka dikekang,hak hak demokrasinya dipasung ,keadaan ekonomi nya morat marit ,kesenjangan sosial makin menganga dan munculnya perasaan diperlakukan tidak adil oleh pemerintahnya.Contoh yang masih aktual tentang hal ini adalah people power di Pilipina dan di Iran pada tahun 80 an.
Betapapun kuatnya cengkeraman dan repressifnya pemerintahan Ferdinand Marcos tetapi rakyat terus bergerak untuk menurunkannya dari istana Malacanang.Rakyat benci dengan Marcos yang telah menjelma jadi diktator yang membungkam hak hak demokrasi rakyat serta rakyat muak dengan perilaku ibu negara Imelda Marcos yang sering mempertontonkan hidup mewah ditengah tengah penderitaan rakyatnya.
Begitu juga halnya dengan rakyat Iran dalam halmana kepala negara nya Syah Iran atau dikenal juga sebagai Reza Pahlevi memimpin negaranya dengan tangan besi dan setiap ada perbedaan pendapat dengan cepat diselesaikan oleh Savak dinas rahasianya yang sangat ditakuti yang dengan semena mena menyiksa siapapun yang menurutnya membangkang terhadap Syah Iran.
Jadi dari sisi motif tidak terlihat adanya kebencian yang hebat dari ummat islam terhadap Jokowi.Memang tentu ada kelemahan dalam kepemimpinan mantan walikota solo itu tetapi hal ini bukan berarti menjadi motif yang kuat untuk menggerakkan massa menuju istana.
Seperti yang dinyatakan pada awal artikel ini motif yang ingin dibangun oleh Rizieq untuk menggerakkan ummat islam mengadakan revolusi adalah terjadinya kriminalisasi ulama.
Apakah ummat islam merasakan ini?.Adakah ulama,ustad,kiai atau para guru guru agamanya dicari cari kesalahannya ,dituduh yang macam macam sehingga akhirnya dikriminalisasi?.Rasanya perasaan seperti itu tidak ada karena kegiatan dakwah,pemberian tausyiah ,pengajian pengajian tetap berlangsung dengan baik dan tidak ada aparat pemerintah yang melarang atau merintangi kegiatan tersebut.
Hal lainnya yang sangat penting untuk menggerakkan revolusi adalah adanya tokoh yang mampu menggerakan massa atau tokoh yang menjadi simbol perlawananan.
Pada revolusi iran kita menemukannya pada sosok Ayatullah Ruhullah Khomeini seorang imam Syiah pemimpin  spritual Iran yang karismatis dan berpengaruh.Bertahun tahun ia berada di pengasingan yaitu di Perancis dan dari sana ia menyampaikan pesan pesan suci yang kemudian diedarkan di tanah airnya dalam bentuk kaset kaset yang didengarkan oleh  pengikutnya dan setiap ceramahnya di kaset itu menjadi amunisi yang membakar dan meledakkan semangat rakyat untuk melakukan perlawanan terhadap Syah Iran.
Apakah Habib Rizieq sudah memenuhi kualifikasi itu?.
Memang sejak aksi aksi bela islam ,Rizieq telah muncul menjadi salah seorang pemimpin gerakan islam di negeri ini malahan beberapa kelompok masyarakat telah mendaulatnya sebagai Imam Besar Ummat Islam Indonesia.Tetapi seperti dikatakan sebelumnya kepemimpinannya sebatas aksi bela islam dan bukan berarti semua peserta aksi adalah ummat yang menempatkannya sebagai pemimpin islam negeri ini.
Beberapa ormas islam seperti NU,Muhammadiyah,Al Djamiatul Washliyah,Persis dan yang lainnya kelihatannya juga tidak dibawah kontrol Rizieq.Secara formal Rizieq adalah Imam Besar Front Pembela Islam dan tidak punya afiliasi yang kuat dengan ormas islam lainnya.
Andainya juga Rizieq melaksanakan seruannya untuk melakukan revolusi kita yakin ormas ormas islam besar tidak akan mendukungnya.
Kemudian untuk melaksanakan revolusi di negeri ini ada faktor penting yang tidak boleh diabaikan yaitu tni dan polri.Seperti yang kita saksikan sekarang ini tni dan polri secara teguh berdiri di belakang presiden dan siap menegakkan konstitusi serta dasar negara.Sepanjang tni/ polri tetap membela kepala negara yang dipimpin oleh presiden dan wapres yang dipilih melalui mekanisme demokrasi maka sulit bagi siapapun untuk melakukan revolusi yang bermaksud menggulingkan pemerintahan yang sah.
Demikianlah pandangan seorang pengamat tingkat amatiran berkaitan dengan seruan revolusi Rizieq.
Salam Persatuan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun