Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Erdogan, Presiden Turki Siap Beri Perlindungan untuk Rizieq?

8 Juni 2017   10:19 Diperbarui: 9 Juni 2017   07:52 10269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Recep Tayyip Erdogan adalah Presiden Turki yang sangat populer di hati ummat Islam negeri ini.Sosok yang menjabat sebagai Presiden Turki ini mulai memangku jabatannya sejak 2014 sedangkan sebelumnya ia menjabat sebagai Perdana Menteri di negaranya.Tokoh ini merupakan pimpinan Partai Keadilan dan Pembangunan dan menurut Wikipedia pada tahun 2010 ia merupakan salah satu muslim paling berpengaruh di dunia.
Nama Erdogan mulai melejit di Turki ketika ia terpilih sebagai Walikota Istambul pada Maret 1994.
Sebagai Walikota Istambul ia menjadi terkenal karena gayanya yang populis serta kemampuannya sebagai adminstrator yang efektif.Erdogan membangun prasarana dan jalur jalur transportasi serta memperindah kota yang dipimpinnya.Pada perkembangan selanjutnya ia menjadi politikus Turki yang paling populer. 

Penduduk Istambul dan juga masyarakat Turki mencatat keberhasilannya dalam pengadaan air bersih di kotanya,penertiban bangunan melaksanakan aksi penanaman ribuan pohon untuk mencegah terjadinya polusi udara ,memerangi prostitusi liar dengan memberikan pekerjaan kepada para perempuan pekerja seks serta melarang penyuguhan minuman keras di wilayah yang dipimpinnya.
Erdogan belajar di sekolah agama kemudian dilanjutkannya ke Universitas Marmara untuk belajar ekonomi dan bisnis.
Agustus 2001 ia mendeklarasikan berdirinya Partai Keadilan dan Pembangunan yang berhaluan Islam dan membawa partainya meraih kemenangan pada pemilu 3 November 2002.

Sebagai Presiden Turki yang populer maka menarik mencermati pemberitaan voa-islam.com 6/6/17) yang menyatakan Presiden Erdogan Desak PBB Lindungi Habib Rizieq dan ulama di Indonesia.Erdogan juga menyatakan " Saya membuka pintu selebar lebarnya jika ulama seperti Habib Rizieq ingin perlindungan dan membantu menyelesaikan semua permasalahan.Dan kami berniat memaksa Dewan Keamanan PBB untuk ikut andil dalam proses ini" ,ujar Erdogan.

Sebagaimana diketahui,Habib Rizieq Shihab sudah ditetapkan oleh penyidik polda metro jaya sebagai tersangka kasus dugaan pesan berkonten pornografi antar Firza Husein dengan seorang pria yang diduga Habib Rizieq.
Oleh karena Rizieq tidak datang memenuhi panggilan penyidik polda metro jaya maka Rizieq sudah dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Menurut informasi yang beredar saat ini Imam Besar FPI itu sedang berada di Saudi Arabia. Oleh karena ia berada diluar jurisdiksi hukum indonesia maka untuk membawa nya pulang ke indonesia diperkirakan polri/pemerintah akan menempuh langkah,1).Polri meminta bantuan interpol untuk membawa paksanya pulang dan, 2).Pemerintah mencabut paspornya. 

Sepanjang yang diketahui polri sekarang sedang mempersiapkan red notice yang pada ujungnya akan meminta bantuan interpol untuk pemulangannya ke indonesia.Walaupun nantinya polri sudah memberitahu dan meminta bantuan interpol maka interpol harus berkordinasi dulu dengan otoritas Saudi karena tanpa ijin otoritas negara kaya penghasil minyak itu tidak mungkin interpol menangkap Rizieq di wilayah hukum Saudi.
Kita belum mengetahui bagaimana nanti respon Saudi andainya interpol meminta ijin untuk menangkap Rizieq dan kemudian membawanya ke indonesia.

Apabila Saudi memperkenankan penangkapan Rizieq tentu tidak ada masalah.Tetapi masalah akan muncul apabila negara padang pasir kaya minyak itu tidak mengijinkan penangkapan imam besar fpi itu. Apabila Saudi tidak memperkenankan penangkapan Rizieq maka diperkirakan sedikit banyaknya akan mempengaruhi hubungan resmi pemerintah indonesia dengan pemerintah saudi.

Jika Saudi tidak memperkenankan penangkapan Rizieq maka kemungkinan langkah yang dilakukan pemerintah adalah mencabut paspornya sehingga dalam kelajiman internasional Rizieq akan dideportasi ,diperintahkan keluar dari Saudi.Namun walaupun paspornya dicabut belum tentu Saudi akan mendeportasi Rizieq .Kita belum dapat gambaran yang jelas bagaimana pemerintah Saudi memandang alumni perguruan tinggi Saudi itu.

Apakah Saudi menganggapnya sebagai penjahat atau menganggapnya sebagai buron politik yang harus lari atau meninggalkan negaranya karena perbedaan politik yang justru harus dilindungi pemerintah Riyadh.Jika Saudi tidak mendeportasi Rizieq maka tidak ada masalah baginya tetapi kalau Riyadh mendeportasinya Rizieq sudah punya pilihan akan pergi ke Turki karena Presiden Erdogan sudah memberi jaminan perlindungan untuk nya.
Selain pemberian semacam " suaka" kepada Rizieq ,pernyataan Erdogan juga memberi isyarat untuk membawa persoalan Imam Besar FPI tersebut ke Dewan Keamanan PBB.Penulis tidak tahu persis apakah kasus yang menimpa penggerak aksi bela islam ini sesuatu yang layak disampaikan ke Dewan Keamanan PBB atau tidak.

Terlepas layak atau tidaknya kasus ini dibicarakan di PBB tetapi kalau sepanjang pemberitaan Voa-islam.com tersebut mengandung kebenaran maka kasus Rizieq akan menjadi perhatian dunia internasional.

Pernyataan Erdogan tentang Rizieq tentu juga akan memberi dukungan moril yang sangat kuat bagi simpatisan dan pendukung Imam Besar FPI tersebut untuk terus memperjuangkan pembebasan Rizieq dari keseluruhan tuduhan hukum yang ditujukan kepada nya.
Pada akhirnya ingin dikatakan pilgub dki 2017 memang sebuah perhelatan demokrasi yang luar biasa karena gaung dan efek serta ekses yang ditimbulkannya ternyata menjadi perhatian dunia internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun