Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Siapa Bilang #2019GantiPresiden Bukan untuk Ganti Jokowi

7 Mei 2018   07:20 Diperbarui: 7 Mei 2018   09:32 1673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
megapolitan.kompas.com

Ketika beberapa waktu yang lalu Mardani Ali Sera, Ketua DPP PKS meluncurkan meluncurkan gerakan #2019GantiPresiden maka yang terbayang di pikiran saya gerakan itu adalah untuk mengajak masyarakat agar tidak  memilih lagi Jokowi pada pilpres 2019.

Pada awalnya muncul perbincangan apakah gerakan itu diperbolehkan atau bertentangan dengan konstitusi. Terhadap pertanyaan yang demikian muncul jawaban bahwa gerakan yang demikian adalah konstitusional. 

Berkaitan dengan hal tersebut saya membaca beberapa komentar yang menyebut # 2019GantiPresiden bukanlah ditujukan untuk mengganti Jokowi tetapi memang tahun 2019 adalah pilpres dan bisa saja Jokowi terpilih kembali. Hal yang demikian terlihat dari ucapan Mardani Ali Sera ,inisiator gerakan #GantiPresiden2019.

Kompas.com, 6/5/2018, dengan tajuk berita "Gerakan #2019GantiPresiden Tak Tutup Peluang Dukung Jokowi Asal...." memuat pernyataan Mardani Ali Sera yang mengatakan , Gerakan #2019Gant Presiden masih membuka diri terhadap berbagai segala kemungkinan termasuk mendukung Presiden Joko Widodo. Namun gerakan tersebut punya syarat. 

Hal tersebut dikemukakan oleh Mardani Ali Sera usai deklarasi gerakan akbar gerakan #2019 Ganti Presiden di sisi selatan Monas Jakarta, Minggu, 6 Mei 2018. Artikel ini bukan untuk membahas persyaratan yang bagaimana yang dimaksudkan Mardani Ali Sera tersebut tetapi arikel ini akan fokus pada pengertian "ganti".

Tanpa harus membuka Kamus Besar Bahasa Indinesia (KBBI) ,setiap kita tentu sangat paham tentang arti kata ganti.Kata ini adalah kata sehari hari yang sangat sering diucapkan. Anak anak pun tahu arti atau maksud dari kata "ganti." 

Ketika ayah nya mengatakan kepada si Badu ,"nanti pukul empat sore kita mau pergi ke rumah paman, ganti baju mu ya" maka si Badu mengerti maksud ayahnya.

Menjelang pukul empat sore itu si Badu akan mengganti atau menukar bajunya dengan baju yang lain. Si Badu paham perintah ayahnya bahwa baju yang dipakainya itu harus digantinya dengan baju lain. Kalau si Badu tidak mengganti bajunya dengan baju lain alangkah lucunya kalau dia beralasan" Saya udah ganti baju tetapi yang saya gunakan tetap baju yang tadi". Mendengar jawaban yang demikian mungkin ayahnya akan tertawa terkekeh kekeh atau menjadi marah karena anaknya tidak menjalankan perintahnya.

Begitu juga halnya disebuah sekolah akan diadakan pemilihan ketua OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah). Muncul kampanye " Ganti Ketua OSIS." Hal itu mengandung makna jangan lagi pilih ketua yang sekarang. Tidak lah tepat pengertiannya kalau dikatakan "Ganti Ketua OSIS", tetapi masih memberi peluang kepada ketua yang sekarang untuk dipilih kembali. Memang ketua yang sekarang  itu masih punya peluang untuk terpilih lagi apabila dipilih kembali oleh mayoritas siswa. Tetapi maksud kelompok yang mengatakan "Ganti Ketua OSIS" tidak lain dan tidak bukan agar ketua yang sekarang jangan dipilih lagi.

Dengan pemahaman yang demikianlah saya berpendapat gerakan  #2019GantiPresiden memang dimaksudkan untuk mengkampanyekan agar Jokowi tidak dipilih lagi. Jadi dalam pandangan saya tidak tepat cara berpikir yang menyebut #2019GantiPresiden masih membuka peluang untuk mendukung Jokowi terpilih lagi.

Dalam pandangan saya mereka yang melontarkan tagar itu memang menginginkan agar Jokowi jangan dipilih lagi. Artikel ini bukanlah artikel akademik atau ilimiah karena menurut saya ,kata " ganti' adalah suatu kata yang sangat umum dipakai dan tidak perlu penjelasan ilimiah atau akademik untuk menapsirkan kata " ganti" itu.

Salam Demokrasi!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun