Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Maruarar Sirait Minta Maaf Terkait Anies Tidak Dampingi Jokowi

20 Februari 2018   06:29 Diperbarui: 20 Februari 2018   08:10 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: detiknews

Kompas.com,18/2/2018 memberitakan sebuah video beredar di media sosial dalam halmana seorang netizen tak sengaja menangkap momen saat Paspampres meminta Anies Baswedan tak ikut dalam rombongan Presiden Jokowi yang hendak memberikan piala kepada Persija Jakarta usai final Piala Presiden,Sabtu,17/02/2018.Potongan video itu pertama kali diunggah oleh pemilik akun Facebook ,Ali Ghuraisah,Minggu ( 18/02/2018 sekitar pukul 13.30 WIB.

Hingga pukul 12.35 unggahan video dan empat foto ini telah dibagikan sebanyak 1.191 kali dan disukai lebih dari 5.000 kali.
Hal ini menunjukkan perhatian netizen cukup besar terhadap postingan tersebut. Berkaitan dengan peristiwa tersebut Deputi Bidang Protokol ,Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudi mengatakan tindakan tersebut merupakan prosedur standard pengamanan karena Paspampres berpegang kepada daftar nama pendamping Presiden yang disiapkan panitia.

" Paspamres hanya mempersilakan nama nama yang disebutkan oleh pembawa acara untuk mendampingi Presiden Joko Widodo " ujar Bey melalui keterangan tertulisnya ,Minggu ( 18/02/2018).

Ia juga menegaskan bahwa tidak ada arahan dari Presiden Jokowi untuk mencegah Anies. Dari penjelasan tersebut dapat ditangkap 2 hal yaitu : 1).tidak ada arahan dari Jokowi untuk mencegah Anies mendampinginya dan 2).tindakan yang dilakukan oleh Paspampres itu merupakan prosedur standard pengamanan. Walaupun Jokowi tidak ada mengarahkan dan tindakan Paspampres telah sesuai prosedur namun layak juga muncul pertanyaan siapa yang diuntungkan dari peristiwa ini.

Seperti diketahui pada pilgub DKI 2017, muncul anggapan yang kuat pada publik bahwa Jokowi lebih cenderung mendukung Basuki Tjahaja Purnama ketimbang Anies Baswedan. Majunya Anies pada kontestasi pilgub DKI itu justru tidak terlalu lama waktunya sesudah ia diberhentikan Jokowi dari jabatannya selaku Mendikbud.

Oleh karena tidak ada alasan yang memadai yang diungkapkan ke publik mengapa mantan  Rektor Universitas Paramadina itu diberhentikan dari jabatannya maka berkembanglah berbagai spekulasi tentang alasan pemberhentian itu.Salah satu anggapan yang muncul adalah kemungkinan besar Jokowi tidak puas dengan hasil kerja Anies. Atau juga karena Jokowi tidak senang melihat Anies atau juga mungkin ada alasan lainnya yang hanya diketahui oleh kepala pemerintahan itu.

Kalau disimak ,oleh karena pilgub DKI 2017 merupakan pertarungan yang sangat sengit termasuk juga penggunaan politik identitas yang sangat kuat maka dalam perjalanannya Anies telah menjelma menjadi representasi dari sebuah kekuatan politik yang berbasiskan identitas. Kemenangan Anies-Sandi kemudian oleh sebahagian orang dimaknai sebagai kemenangan kelompok yang menggunakan sentimen keagamaan.

Sesudah Anies dilantik sebagai Gubernur DKI memang dalam berbagai momen terlihat Jokowi dengan mantan Mendikbud nya itu terlihat berbincang secara akrab. Artinya pada kedua tokoh tersebut tidak terlihat sikap yang kurang senang satu dengan yang lainnya tetapi sebahagian publik masih meyakini masih ada ganjalan psikologis diantara keduanya.

Baru baru ini lembaga survei Indo Barometer menyebut andainya Prabowo tidak maju dalam Pilpres 2019 maka yang akan menjadi " kuda hitam " ,yang merupakan lawan terkuat Jokowi nanti justru mantan Mebdikbudnya ini. Walaupun peristiwa pada pemberian piala kepada Persija tersebut bukan merupakan arahan Jokowi tetapi bisa juga berbagai tapsir yang muncul terhadap peristiwa tersebut.

Andainya lah Anies Baswedan ikut mendampingi Jokowi memberikan piala ,rasanya popularitas Jokowi juga tidak akan turun. Tentu sebahagian publik juga akan menilai tidak ada yang salah andainya Anies yang Gubernur DKI itu ikut mendampingi Jokowi ,apalagi pemenang turnamen itu adalah Persija.

Publik juga tentunya masih ingat ketika Raja Salman berkunjung ke negeri ini tahun lalu,Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama justru ikut mendampingi Presiden padahal pada waktu itu Ahok sudah menyandang status tersangka dalam kasus penistaan agama. Berkaitan dengan hal tersebut maka menurut pendapat saya dengan dicegahnya Anies mendampingi Jokowi pada penyerahan piala itu maka yang diuntungkan secara politis adalah mantan Rektor Universitas Paramadina itu.Sebahagian publik akan menilai Anies Baswedan pada saat itu berada dalam posisi diabaikan atau kurang dihargai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun