Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Novel vs Brigjen Aris Budiman, Konflik Internal yang Berbuntut Masalah Hukum

2 September 2017   14:56 Diperbarui: 7 September 2017   10:08 4345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Novel Baswedan,penyidik senior KPK pada awalnya adalah seorang perwira Polri. Penyidik KPK yang ditakuti para koruptor ini,lahir di Semarang pada 22Juni 1977.Setelah menamatkan sekolahnya pada SD,SMP dan SMA,Novel melanjutkan pendidikannya pada Akademi Kepolisian dan dilantik sebagai perwira Polri pada tahun 1998.


Berbagai posisi dilaluinya pada korps bhayangkara negara tersebut dan kemudian pada Januari 2007 ia ditugaskan sebagai penyidik untuk KPK dan kemudian pada tahun 2014 resmi diangkat sebagai penyidik tetap KPK. Wikipedia bercerita ,berbagai kisah sukses didulang oleh Novel dalam kedudukannya sebagai penyidik KPK.


Novel berhasil membawa pulang mantan Bendahara Umum Partai Demokrat,Muhammad Nazaruddin dari pelariannya di Kolombia.Pria kelahiran Semarang ini juga berhasil mengungkap kasus Wisma Atlit yang turut menyeret Angeline Sondakh. Novel juga sukses menjebloskan Nunun Nurbaiti kedalam penjara terkait kasus cek pelawat pada pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia pada tahun 2004.


Sepupu Anies Baswedan ini juga turut membongkar kasus jual beli perkara Pemilukada dengan keterlibatan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. Selain itu ,publik menganggapnya cukup berani memeriksa sejumlah nama petinggi anggota Polri dalam kasus dugaan korupsi simulator SIM (Surat Ijin Mengemudi).


Novel berani menggeledah Korlantas Mabes Polri dan memeriksa mantan Kokarlantas Polri Irjen Djoko Susilo. Dengan segudang prestasinya itu nama Novel sebagai penyidik KPK cukup berkibar di negeri ini. Aris Budiman juga adalah seorang perwira Polri yang saat sekarang ini menyandang pangkat brigadir jenderal polisi. Aris Budiman sekarang ini menduduki jabatan penting sebagai Direktur Penyidikan di Komisi Pemberantasan Korupsi.

Perwira Polri yang punya nama lengkap Aris Budiman Bulo ini lahir di Pangkajene Sulawesi Selatan pada 25 Januari 1965. Karirnya di kepolisian juga sudah malang melintang mulai dari Kapolsek,pernah jadi Kapolres ,menjadi dosen di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) hingga menjadi Wakil Direktur Tipikor pada Bareskrim Mabespolri. Kemudian setelah mengikuti seleksi ketat pada 14 September 2015 diangkat menjadi Direktur Penyidik pada KPK.Saat itu pangkat Aris Budiman adalah Komisaris Besar Polisi (Kombespol).


Dalam jabatannya sebagai Direktur Penyidik,Aris mendapat promosi naik pangkat menjadi Brigadir Jenderal Polisi sejak 21 Oktober 2015.
Nama pria kelahiran Pangkajene ini juga cukup dikenal ketika ia berhasil mengungkap kasus dugaan korupsi di Pelindo II yang kemudian menjadi ditetapkannya Dirut Pelindo II,R.J Lino sebagai tersangka. Dibidang akademik ia juga  punya prestasi ,karena pada tahun 2008 ia berhasil meraih gelar doktor dari Universitas Indonesia.Aris merupakan doktor kedelapan pada Program Studi Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia.
Dari uraian singkat diatas sekurang kurangnya ada dua kesamaan mendasar pada Novel dan Aris yakni dua duanya berlatar belakang polisi dan kemudian dua duanya bekerja pada satu institusi yaitu KPK.


Ketika Brigjen Aris Budiman menghadiri dan kemudian memberi keterangan di depan Pansus KPK ,pada Selasa,29 Agustus 2017 yang lalu ,mulailah terendus oleh publik adanya konflik internal pada tubuh KPK. Ada beberapa poin keterangan Aris Budiman pada pertemuan dengan Pansus tersebut yang mengindikasikan hal tersebut antara lain,1).ada penyidik potong video pemeriksaan Miryam S Hariyani.Selanjutnya dinyatakannya pemotongan video itu untuk " menyerang " dirinya,2).Aris menegaskan pemotongan video yang diarahkan kepada dirinya itu dilakukan atas permintaan seorang penyidik KPK.Aris menambahkan tentang hal ini telah dilaporkannya ke pengawas internal KPK dan juga ke polisi,3).adanya konflik internal di KPK.Aris mengatakan kerap bertentangan dengan Novel Baswedan.Aris juga menyatakan diincar oknum didalam lembaga KPK.Dia merasa ada yang ingin memojokkannya.


Sesudah memberi keterangan di Pansus KPK ,kemudian Aris semakin sering memberi keterangan kepada awak media berkaitan dengan konflik internalnya dengan Novel. Sebagaimana diberitakan Kompas.com (1/9/2017), Aris Budiman mengatakan dia sangat dilecehkan oleh Novel Baswedan. Aris menjelaskan ,penghinaan Novel kepada dirinya dilakukan dalam surat elektronik atau e mail yang juga dikirim kepadanya dan juga kepada anggota KPK lainnya.


Dalam e mail tersebut Novel menyebut Aris tidak mempunyai integritas sebagai Dirdik KPK.Bahkan Novel juga menyebut Aris sebagai Dirdik KPK terburuk sepanjang lembaga anti rasuah itu berdiri. Terhadap e mail yang demikian  itulah kemudian Aris melaporkan Novel Baswedan ke polisi pada 13 Agustus 2017 dengan tuduhan telah melakukan penghinaan dan pencemaran nama baik .


Berkaitan dengan pengaduan ini ,Kompas.com(31/8/2017) ,mengutip keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya,Kombes Argo Yuwono menyatakan ,kasus pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Novel telah ditingkatkan kasusnya ke tahap penyidikan.Bahkan menurut Argo Yuwono ,penyidik juga telah mengirimkan Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) ke kejaksaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun