Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tidak Semua Orang Kecewa Mata Najwa Henti Tayang

14 Agustus 2017   18:03 Diperbarui: 14 Agustus 2017   18:28 1765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Najwa Shihab,Sumber Metro Tv

Saya sendiri termasuk orang yang kecewa dengan berhenti tayangnya talk show " Mata Najwa" di Metro TV.Untuk saya acara tersebut menarik oleh karena acara tersebut mampu menghadirkan tokoh tokoh negeri ini yang kemudian oleh Nana ,panggilan akrab Najwa Shihab dijadikan nya sebagai nara sumber yang memberi pengayaan wawasan bagi penonton.


Nana yang cantik,cerdas dan brilian itu mampu menjadikan acara yang dipandunya itu tidak hanya sebatas infotainment yang segar tetapi juga sekaligus arena untuk menguji kepakaran ,ketrampilan dan kemampuan melayani pertanyaan pertanyaan Najwa yang kadangkala menukik tajam ke dasar masalah yang dibincangkan.


Pada sebahagian besar talk show tersebut Nana terlihat mampu mengendalikan ritme yang dikehendakinya bahkan kadangkala membuat nara sumbernya seperti menjadi tersudut.


Istilah yang lebih tepat digunakan ,Nana mampu " menguliti sampai ke tulang sumsum nara sumber yang diwawancarainya". Kemampuan yang dimiliki putra ulama besar Quraish Shihab itu untuk menghidupkan acara patut diacungi jempol.Tepuk tangan audiens yang menonton acara tersebut di studio menunjukkan kebolehan Nana.Begitu juga halnya para penonton TV dibuat berdecak kagum dengan kepiawaian istri dari Ibrahim Syarief Aseegaf ini.


Tetapi kemampuan Najwa menggiring bahkan membuat tersudut nara sumbernya adakalanya menimbulkan perasaan kurang senang bagi orang lain yang merupakan simpatisan dari tokoh yang diwawancarainya.


Hal seperti ini sangat terlihat kalau thema yang diangkat berkaitan dengan politik terutama tentang pemilihan kepala daerah. Muncul kesan bahwa Najwa punya preferensi politik tertentu ketika mewawancarai seorang tokoh.Apabila tokoh yang diwawancarainya tersebut tidak sejalan dengan preferensi politiknya maka terlihat seolah olah presenter cantik itu akan menyudutkan nara sumbernya ke sudut ring.


Begitu juga sebaliknya apabila yang diwawancarainya sejalan dengan preferensi politik nya maka tokoh tersebut akan meraih tepuk tangan dari penonton.


Bahwa munculnya persepsi Najwa punya preferensi politik juga dikaitkan publik dengan sikap politik Metro TV yang merupakan milik Surya Paloh ,pendiri sekaligus Ketua Umum Partai Nasdem.


Dalam posisi yang demikian muncul kesan Nana tidak netral malahan muncul anggapan ia punya target untuk menjatuhkan popularitas tokoh yang diwawancarainya.


Mungkin Nana tidak bermaksud demikian tetapi persepsi sebahagian publik tetap beranggapan seperti itu. Oleh karena Nana bekerja di Metro TV maka persepsi publik tentang sikap politik TV berita tersebut tentu akan berimbas terhadap pandangan dan sikap publik terhadap Najwa Shihab.
Seperti yang kita ingat karena Metro TV tidak berpihak kepada Aksi Aksi Bela Islam maka crew TV nya diusir oleh massa peserta aksi pada 4 November 2016 yang lalu.


Hal yang demikian tentu juga punya imbas terhadap semua yang berbau Metro TV dimana Najwa merupakan salah satu andalan utamanya.
Begitu juga halnya pada pilgub DKI ,sebahagian publik mempersepsikan Metro mendukung Ahok maka Najwa juga dianggap pro kepada mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun