Mohon tunggu...
Humaniora

Lagu Rap Mengancam Karakter Remaja Bangsa Papua

18 Februari 2017   00:26 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:31 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lagu Hip Hop Kini menjadi solusi terbaik Bagi remaja Masa Kini Yang lagi galau, Entah Yang bersekolah Maupun Yang tak bersekolah, Yang penting modal Beat yang artinya sih terdengar Lucu yaitu (mengalahkan).

Lagu hip Hop Atau Yang paling di kenal dengan istilah Rap, Kini Telah di kenal Hingga anak Usia dini, Lagu Rap benar-benar menjadi Salah satu Hal yang Paling Mengerti Remaja Zaman Kini. Dan Lagu Rap merupakan teknik vokal yang berkata-kata dengan cepat dan di iringi dengan music Dj.

Melalui Lagu Hip Hop Atau Rap, Anak-anak Zaman Kini Menuangkan Apa saja yang mereka rasakan, Mulai Dari Isi Hati, Makian Terhadap Lawan Grup Atau Geng, Antar Daerah, Hingga Antar Golongan.

Kemudian Lagu Rap dalam Sejarahnya berawal pada tahun 1970′an dan di lakukan oleh komunitas Hip Hop East Coast. Lalu seiring dengan berjalannya waktu lagu rap mulai menunjukan taringnya pada tahun 1981. melalui Kool Moe Dee saat menantang Busy Bee Starski melalui rap battle dan Busy Bee Starski  benar-benar tidak bisa menjawab lirik-lirik yang dikeluarkan Kool Moe Dee.

Dan ada 1 hal yang berhubungan dengan kegiatan Melagukan Lagu Rap perlu kita ketahui  juga bahwa ada situasi di mana dua orang rapper bertemu di atas panggung dan saling menghujat secara bergantian dengan kata-kata yang tajam, pedas, dan sedikit kasar. Para rapper tersebut diberikan waktu oleh MC dan diiringi dengan musik yang dimainkan oleh DJ. Disinilah tingkat kreatvitas para rapper diuji, karena pengolahan kalimat merupakan sebuah senjata yang sangat mematikan bagi lawannya. Kemudian Situasi Ini masih bertahan serta Masih Berlansung Hingga Para Raapper Zaman ini. Dan ada pasti bertanya, apa itu rapper…?, jadi Rapper adalah Sebutan atau gelar bagi Orang Yang menyanyikan Lagu Rap.

Setelah Di amati secara baik-baik, Maka ada beberapa kelompok Menganggap Bahwa Perkembangan Lagu Rap ini, Membuat moral anak-anak Remaja Banyak Yang rusak, Karena Lagu Rap berawal Dari Kegiatan Menghujat Lawan Rapnya, Dan Kegiatan Menghujat Ini Membuat Moral Rapper yang tidak Lain Adalah Remaja Harapan Bangsa menjadi Rusak Di penuhi dengan Kata-kata kasar, Dan pedas. Sehingga Mengambil Kesimpulan Agar Kegiatan Lagu Rap ini harus Segera Di hentikan Dan Di tiadakan. Namun di samping Itu Ada sebagian Besar Remaja Yang juga Menolak Untuk meniadakan Rap, Sebab Rap Menurut Kebanyakan Remaja Bersifat Menguntungkan, Dan remaja Menilai Bahwa Lagu Rap Merupakan Satu-satunya Solusi Bagi Semua Keluhan Hati, Serta Dengan Lagu Rap Mereka Juga Bisa Menungkan Isi hatinya.

Karena Lagu Rap merupakan Solusi Terbaik Bagi Keluhan Hati Remaja Zaman Ini, Maka Perkembangan Lagu Rap Berjalan Begitu Cepat, Hingga Ke Seluruh Pelosok Dunia, Dan Pada Khususnya Di Seluruh Tanah Papua. Kemudian di Tanah Papua Kini Telah Kuasai  oleh Music DJ dan Lagu Rap, Hal ini membuat Lagu Pop, Lagu lawas, Dan sejenis menjadi Punah atau tepatnya Bisa di bilang jarang untuk di putar, serta di nyanyikan.

Karena  Beberapa Hal di atas maka, Kaum Tetua Yang berada di tanah Papua, Menganggap Bahwa Kegiatan Lagu Rap Ini berbahaya bagi Pertumbuhan Karakter Remaja Atau Anak Bangsa Papua, Dan berharap Semoga Remaja-remaja Mau menyadarinya dan Meninggalkan Kegiatan Melagukan Lagu Rap. Kemudian Fokus Dengan Sekolah, Belajar Dan Lainnya, Yang pastinya Lebih Bernilai Positif Di bandingkan Dengan Kegiatan Melagukan Lagu Rap.

Dan Kaum Tetua yang berada Di Tanah papua, Sebenarnya Tidak tinggal Diam, Kaum Tetua telah Menasihati Para remaja, Namun Para Remaja Yang keras Kepala serta Lebih Menyukai Kegiatan Menyanyikan Lagu Rap, Lalu Terjerumus Ke Arah Yang negatif. Sehingga Kini tinggal Menunggu Kesadaran Dari Para Remaja Sendiri.

Sekian Uraian Singkat Mengenai Kegiatan Rap Yang Di Nilai Oleh Kaum Tetua Papua Sebagai Ancaman Bagi Perkembangan Karakter Anak Bangsa Papua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun