Mohon tunggu...
Manuel Maleaki
Manuel Maleaki Mohon Tunggu... -

investor, bankir, analis, ekonom, penasehat keuangan\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Wahai Paduka Jokowi & Paduka Prabowo, serta Segenap Rakyat Indonesia, Mari Belajar dari Pemimpin & Rakyat Irlandia!

15 Mei 2014   01:17 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:31 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

oleh

Manuel Manahan Maleaki, CFP® & Thombos Sitanggang

Penasehat Keuangan dari Universitas Indonesia

Irlandia keluar dari kelompok PIGS! Irlandia merebut kembali kemerdekaan finansialnya! Inilah berita yang mewarnai jagad social media global sejak 15 Desember 2013 ketika PM Enda Kenny menegaskan nama baik dan kredibilitas Irlandia sudah direstorasi dalam pesannya pada rakyat melalui siaran televisi. Ekonomi Irlandia berhasil pulih dari 0,18% di tahun 2012 menjadi 1,7% di kuartal III-2013 mendekati pertumbuhan ekonomi di tahun 2011. Defisit anggaran di kuartal III-2013 diperkirakan turun ke level -7,4% dibandingkan defisit sebesar -13,10% di tahun 2011. Perbaikan ekonomi dijaga dengan pertumbuhan inflasi yang hanya sebesar 0,2% dibandingkan 1,93% di tahun 2012. PM Enda tetap mengingatkan kalau keputusan ekonomi yang sulit tetap perlu dilakukan, dalam rencana ekonomi jangka menengah yang segera diluncurkan pada akhir Desember 2013 juga. PM Enda berjanji tidak akan lagi membiarkan spekulasi dan ketamakan mengancam stabilitas ekonomi Irlandia.

Irlandia menjadi negara anggota zona euro yang pertama menyelesaikan kesepakatan utang yang dikemas oleh sekelompok kreditur internasional yang disebut troika (EU, IMF, ECB). Irlandia diselamatkan dengan sebuah paket penyelamatan sebesar 85 miliar euro (117 dollar AS) bertenor tiga tahun, di saat pinjaman di pasar finansial menjadi terlalu mahal dan Irlandia terancam bangkrut. Namun sekarang, Irlandia sudah mampu menghimpun dana di pasar modal seperti negara sehat lainnya, dengan bunga utang lebih rendah, dimana saat ini tingkat pengembalian obligasi pemerintah Irlandia di level 3,88% dibandingkan 8,21% ditahun 2011.

Bagaimana pengalaman Irlandia dengan troika sejak 2010? Yang pasti kendali signifikan dalam pembuatan kebijakan dan perencanaan ekonomi diambil alih daripadanya saat Irlandia menandatangani penyerahan nasibnya pada troika. Lalu troika memaksakan kenaikan pajak, “reformasi structural”, penjualan aset negara sebagai jaminan bagi dana talangan. Kini Irlandia meraih kembali kendali atas masa depan ekonominya, dan PM Enda menegaskan langkah penting tersebut dan bahwa hidup tidak akan berubah menjadi lebih baik dalam semalam. Tapi langkah tersebut mengirimkan sinyal kuat pada masyarakat internasional, bahwa Irlandia kini melawan kesulitan dan semangat rakyatnya meluap kuat untuk bangkit. Tahun depan, diperkirakan Irlandia akan tumbuh ekonominya setelah sebelumnya larut dalam resesi terdalam di zona euro, dengan pengangguran yang mulai berkurang dari 14,65% di tahun 2012 menjadi 13,30% sampai kuartal III-2013.

Bagaimana dengan kondisi ekonomi Indonesia? Akankah Republik Indonesia yang telah melalui krisis finansial Asia dan krisis subprime mortgage AS kemudia lupa bahwa hidup bagaikan roda pedati yang berputar? Seyogyanya para pemimpin dan rakyat Indonesia bergerak dalam irama yang sama dengan perputaran roda pedati tersebut.

Adakah pelajaran dapat ditarik dalam kisah Irlandia dan klub PIGS? Berikut tips dari penyelenggara negara di Irlandia dan refleksinya bagi Indonesia terhadap APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) yang menjadi anggaran rumah tangga keluarga besar rakyat Indonesia sebagai berikut:


  • Disiplinlah dengan kebijakan anggaran yang bijaksana dan berkualitas. Inilah yang meyakinkan pemberi kerja atau pengusaha bahwa Irlandia adalah tempat dimana mereka dapat berinvestasi dengan yakin, jelas PM Enda.


Faktanya Indonesia tidak bijak dan berkualitas. Buktinya? Anggaran dibiarkan defisit, padahal belanja seharusnya dikelola makin efisien dan target pendapatan negara dikejar untuk tumbuh. Anggaran kita rendah kualitas belanjanya, lebih cenderung memberi kenyamanan semu bagi warga dengan subsidi, dengan tingkat penyerapan juga yang rendah dan berpola sistem kebut akhir tahun. Dalam APBN 2014 misalnya kita lihat dikala belanja pegawai (gaji) dinaikan 13% komposisinya naik menjadi 16,7% dari Total Belanja Pemerintah Pusat. Belanja modal (investasi) yang sejatinya menjadi backbone pertumbuhan ekonomi di masa depan hanya naik 7%, sementara subsidi BBM (transportasi) terkesan diturunkan sekedarnya sebesar 6%, dimana subsidi BBM terancam dinaikan dalam APBNP-2014 karena kurs Rupiah melorot 20% dari Rp 9750 menuju saat ini Rp 12.000 per US$.


  • Semua orang tahu kalau kamu tidak bisa belanja lebih banyak dari penghasilanmu, tegas PM Enda.


Hingga kini Irlandia telah menyelesaikan lebih dari 90% pemotongan biaya dan kenaikan pajak. Indonesia dengan segala kesadarannya ‘merencanakan’ defisit APBN alias merencanakan untuk besar pasak daripada tiang. Defisit diperkirakan Rp 190 triliun tahun 2012 dan Rp 224 triliun di tahun 2013. Kenaikan Belanja Pegawai tahun 2014 sebesar 13% lebih tinggi dibandingkan total Pendapatan Negara yang hanya sebesar 10%. Ibarat kata, lanjutkanlah gaya hidup Rp 17 juta per bulan walaupun penghasilan hanya Rp 15 juta per bulan.


  • Jika kamu bisa hidup sesuai rencana anggaran dan belanja tidak lebih dari penghasilan, maka kamu bisa mulai mengurangi beban utang nasional, ujar PM Enda.


Tahukah Anda kalau cicilan utang keluarga besar Indonesia sudah mendekat angka 10% dari penghasilan total keluarga besar kita? Nilainya mencapai Rp 118 triliun tahun 2012 dan Rp 113 triliun tahun 2013. Kita harus melakukan manajemen anggaran yang serius dan pengelolaan utang yang cerdik agar angka ini dapat ditekan ke level 5% saja dengan cara mengurangi subisidi BBM sebesar 30-50%, hedging pembelian BBM bersubsidi, dan beli BBM impor dari produsen bukan perantara.


  • Setelah kamu bereskan anggaranmu, buatlah rencana keuangan yang memiliki spirit penciptaan lapangan kerja, kata PM Enda lagi.


Tiga tahun lalu Irlandia kehilangan 1600 pekerjaan lama tiap minggu, namun sekarang sudah 1000 pekerjaan baru diciptakan tiap minggunya. Indonesia menyepakati subsidi BBM (bahan bakar minyak) alias transportasi mencapai Rp 245 triliun tahun 2012 dan Rp 348 triliun tahun 2013, sementara belanja modal hanya mencapai Rp 176 triliun tahun 2012 dan Rp 193 triliun di 2013. Perbandingannya secara persentase, anggaran kita ‘sepakati’ untuk subsidi mencapai 18-24% vs belanja modal 12-13%. Hal ini tidak diikuti oleh realisasi belanja modal yang tertatih-tatih dalam 10 bulan terakhir dibandingkan target 12 bulannya, sementara realisasi subsidi BBM malah melampaui target yang dianggarkan. Selain itu subsidi transportasi terhadap total belanja dalam APBN mencapai 35-43% alias hampir setengah dari anggaran belanja negara itu sendiri. Dapat kita bayangkan bersama, berapa banyak proyek pemodalan mikro dan UKM, proyek agrikultur & perikanan, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, manufaktur dan jasa yang dapat digelontorkan melalui mesin ekonomi pemerintah via BUMN (badan usaha milik negara) ataupun kemitraan dengan pemerintah provinsi (melibatkan BUMD) yang senilai Rp 100-200 triliun per tahun ini?


  • Singkirkan hambatan bagi lapangan kerja baru di sektor-sektor ekonomi utama, dan reformasikan sistem jaminan sosial nasional yang memberi dukungan dan insentif bagi pengangguran (khususnya anak muda) untuk mendapatkan pekerjaan baru, tegas PM Enda.


Indonesia masih berkutat dengan kepentingan golongan dan kelompok jangka pendek, sehingga lupa betapa baiknya spirit penciptaan GBHN (Garis-Garis Besar Haluan Negara) dan Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun) yang bahasa kerennya ‘strategi jangka panjang’ dan ‘rencana pencapaian jangka pendek’ guna mencapai visi menjadi kekuatan ekonomi dunia. Seharusnya ada urgensi dan kesepahaman bangsa perlunya kebijakan penyediaan modal bagi rakyat, kebijakan agrikultur dan peternakan, kebijakan pendidikan, kebijakan energi, kebijakan ketahanan pangan, kebijakan agrarian untuk menyediakan tanah bagi rakyat, kebijakan keuangan dan lainnya yang terintegrasi mulai jangka panjang dan pendek yang hasil akhirnya mencapai visi sebagai bangsa maju di kancah global tersebut.

Saat inipun Menkeu Irlandia Michael Noonan masih berkutat dengan bagaimana defisit neraca dan posisi utang yang tinggi. Menkeu Michael memuji rakyat Irlandia yang telah berkorban banyak menjalani proses penyelamatan ketat oleh troika, dan berharap kondisi membaiknya ekonomi akan memberi dampak lebih baik bagi rakyat di tahun depan. Indonesia harus berkaca kemana mau dibawa ekonomi 2014-2015 haruskah kita jalan ditempat ketika kawasan ini memasuki pasar bebas ASEAN di 2015 dan pasar bebas Asia Pasifik di 2020?

Adakah pengalaman pahit diterima rakyat sebagai suatu ongkos kemanusiaan dari kesalahan pengelolaan ekonomi? Pada titik ekstrim, tingginya angka bunuh diri atau migrasinya rakyat ke negara lain karena merasa tertekan di negeri sendiri. Rasa terjajah dan malu dalam pergaulan internasional. Sulit mendapat pekerjaan atau bahkan menganggur, daya beli turun karena pemiskinan struktural. Perpindahan penguasaan aset negeri karena terpaksa menjual aset negara dan aset rakyat pada asing dengan harga murah. Properti rakyat dibekukan bank karena tak mampu membayar cicilan rumah, bahkan menjadi tuna wisma. Pemiskinan orang miskin yang menjadi rakyat paling terjepit dari krisis ekonomi, sementara yang kaya makin kaya karena bisa beli aset murah. Ketegangan antara pemimpin – petugas keamanan dan rakyatnya, ketegangan antara ibukota dan provinsi serta kabupaten-kabupatennya. Rakyat sulit makan atau mesti berhemat agar anak-anaknya tetap makan cukup. Gangguan kesehatan rakyat karena stress dan lain sebagainya. Amit-amit, jangan sampai Indonesia masuk ke kandang buaya, singa, dan “hewan pemangsa” lainnya yang mengaku mitra strategis, saudara tua, partner jangka panjang dan lain sebagainya.

Irlandia punya strategi ekonomi berbasis ekspor (memproduksi dan menjual) - yang mencapai lebih dari 100% dari PDB, bukannya impor (mengkonsumsi dan membeli), akibat haluan negara 20 tahun lalu fokus pada industri dan menarik industri farmasi dan software untuk masuk, serta membangun sektor jasa keuangan. Inilah modal yang membuat Irlandia sanggup keluar dari masalah. Bandingkan dengan negara kita dimana impor sejak tahun 2008 cenderung melonjak 54% mencapai US$180 miliar dibandingkan ekspor yang hanya naik 35% sebesar US$ 188,5 miliar. Sudah bunyikah alarm bahaya?

Wahai pemimpin dan rakyat Indonesia, wahai pemimpin daerah dan rakyat di daerah, pertimbangkanlah pengalaman rakyat dan pemimpin Irlandia. Kelolalah keuangan negara dan daerah dengan bijak dan hemat. Saat ini negara kelompok PIGS lainnya – Portugal, Greece, Spain plus Siprus masih berkutat dalam proses penyelamatan a la troika dan hidup entah masih dengan infus di ruang gawat darurat atau menelan obat di ruang pemulihan. Memang Indonesia sudah melalui krisis finansial Asia pada 1997/1998, akan tetapi jangan lupa bahwa kita sudah hidup dalam tujuh kali krisis (besar dan kecil) dalam kurun waktu 23 tahun terakhir. Tahun 1990 dan tahun 1994 mengawali krisis Asia 1997/1998, sebelum akhirnya berlanjut dengan krisis di 2001, krisis tahun 2005/2006, krisis subprime mortgage 2008, dan krisis tahun 2011. Semuanya diawali dengan ‘sakit’ mungkin, karena mengorbankan lifestyle yang terbiasa bertransportasi dengan membayar BBM harga diskon. Dengan mengalokasikan dana APBN yg tepat sasaran mulai sekarang, mulai di 2014 niscaya setiap badai krisis yang mengintai dapat kita lalui dengan sukses. Kiranya Tuhan memberkati bangsa Indonesia. Amin!

(para penulis tinggal di Jakarta, dapat dihubungi di manuel@simco.co.id dan thombos_phps@yahoo.co.id)

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun