Mohon tunggu...
Rahmad
Rahmad Mohon Tunggu... -

Just looking for truth

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kecewa dengan Pihak Bank BRI

20 September 2011   03:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:48 2364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

disini saya sebagai costumer Bank BRI merasa kecewa dengan pelayanan bank BRI.
saya sudah bersusaha melaporkan sabotase ATM yang dilakukan oleh pihak2 tertentu tetapi saya tidak melihat ada tindak lanjut dari bank yang bersangkitan.
kejadian berawal ketika saya hendak mengambil uang di ATM BRI depan Asrama Haji Medan sekitar pukul 19.30 WIB tanggal 18 September 2011.
ketika masuk ke mesin ATM saya melihat ada tempelan kertas kerisi
"Layanan dan keluhan pelanggan. call centre BRI (061)66487666"
melihat ketas itu kemudian saya merobeknya dah membuangnya kesamping mesin ATM..
setelah itu saya melanjutkan kembali untuk mengambil uang.
ternyata uang saya tidak keluar dan kartu ATM juga tidak keluar.
kemudian saya sadar bahwa ini merupakan akal2 akalan si pembuat ulah untuk menelfon ke nomer yang saya buang tersebut.
teringat kembali saya di dalam mesin ATM bau alkohol sangat menyengat dan saya berkesimpulan bahwa pelakunya adalah beberapa orang sebelum saya.
kemudian saya pun pulang kerumah.
dan sampai dirumah saya teringat untuk mengabil sobekan kertas tadi untuk dijadikan barang bukti.
berhubung karena hujan, maka saya kembali 1 jam setelah itu untuk mengambil kertas tersebut.
keesokan harinya saya berniat untuk melaporkan kejadian tersebut ke BRI Putri Hijau Medan sekaligus menanyakan kabar kartu ATM saya.
kemudian saya di arahkan untuk ke kantor BRI cabang Sisingamangaraja Medan.
setelah di cabang Sisingamangaraja Medan saya mulai menceritakan pengalaman diatas.
awalnya jawabannya enak di dengar dan masuk akal..
jawaban dari CO : "untuk kartu bapak bisa di tunggu sampai besok pagi pak, kerena hari ini petugas ATM sedang ke Lapangan"
berikutnya : "masalah ATM yang di sabotase sudah di teruskan ke Atasan saya"
kata Costumer Officer.
keesokan harinya saya kembali lagi untuk menanyakan kabar kartu ATM Saya.
akan tetapi jawabannya merupakan hal yang gak enak buat di dengar.
hasil dari debat itu adalah :
Kartu ATM saya ternyata tidak ada di mesin ATM dan tidak ada tindak lanjut dari pihak BRI terkait untuk melanjutkan pencarian pelaku usil di mesin ATM tersebut.
karena itu kartu ATM saya dianggap hilang dan tidak dapat diterbitkan kembali, dikarenakan saya berada di Medan sedangkan rekeningya di buka di Semarang
dan setelah saya tanyakan apakah ada vendor lain yang bertugas untuk menangani mesin ATM BRI..?
jawabannya adalah TIDAK..
pegawai lah yang bertugas untuk melakukan penggantian uang di mesin ATM.
disini ingin bertanya..
Kemana kartu saya yang tertelan ATM itu..? Apakah segampang itu pihak BANK BRI mengatakan kartu ATM saya hilang..? siapa lagi yang bisa bongkar mesin ATM dalam keadaan rapi kalau bukan PEGAWAINYA..?
Bagai mana tanggung jawab pihak BANK BRI dalam melindungi nasabahnya..?
kemudian bagai mana tindak lanjut dari pihak bank BRI sementara kasus ini masih segar dan mungkin dari rekaman CCTV masih gampang di lacak posisi gambanrnya..?
saya merasa kecewa dengan tindakan pihak bank BRI yang terkesan Acuh tak acuh dalam menangani kasus seperti ini.
jika kasus ini berlanjut maka berapa banyak orang yang akan mengalami kerugian karena tertipu.?
jika para Pembaca sekalian menemukan tempelan kertas yang berisikan call centre dengan no telepon lokal.
lebih baik pergi dari ATM tersebut dan cari ATM lain, ini untuk keamanan bersama.
disini saya juga tidak menyalahkan pihak CO Bank BRI yang menerima aduan saya. tetapi atasan dari Bank BRI yang kurang tegas mengambil tindakan.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun