Mohon tunggu...
noto bongso
noto bongso Mohon Tunggu... -

Mari Kita Jujur walaupun itu sulit paling tidak kita menghargai orang yang jujur dan berharap seperti itu. Mudah-mudahan kejujuran itu memperbaiki diri kita dan lebih luas lagi

Selanjutnya

Tutup

Bola

Kesalahan Indra Syafri, Indonesia Gagal ke Final AFF U-18

15 September 2017   18:09 Diperbarui: 15 September 2017   18:20 1928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : aseanfootball.org


Melalui drama adu pinalti, Indonesia harus memupus asa ke final AFF U-18 2017. Setelah bermain 0-0 di waktu normal maka jalannya pertandingan langsung dilakukan dengan adu pinalti. Hal yang tidak umum memang, tapi itulah regulasi AFF. Adu pinalti Indonesia kalah 2-3 dari Thailand.

Di waktu normal Indonesia begitu menguasai pertandingan dengan menciptakan banyak peluang untuk menciptakan gol. Ada beberapa peluang diantaranya dari Egy dan Witan yang tinggal berhadapan dengan penjaga gawang namun gagal dikonversi menjadi gol. Sangat disayangkan memang. Indonesia sebenarnya harus bermain dengan 10 orang sejak babak kedua karena Saddil Ramdani dikartu merah, ia menyikut pemain Thailand di akhir babak pertama. Tapi Indonesia justru banyak menekan dan menciptakan banyak peluang di babak kedua, namun sayang tak bisa membuat gol satupun. 

Dari 5 pertandingan yang sudah dijalani ini, saya melihat kelemahan dari juru taktik kita Indra Syafri (IS), di antaranya :

  1.  Finising pemain kita sangat buruk, harusnya sejak sebelum turnamen digelar IS paham dan berupaya mengatasi penyelesaian akhir para pemainnya.
  2. IS tak mampu membuat pemainnya melakukan tendangan pinalti dengan baik, terlihat dari arah bola yang ditendang oleh algojo algojo kita saat kalah adu pinalti melawan Thailand tidak ada yang berkualitas. Mungkin juga IS tak membenahi mental bertanding anak didiknya dalam menghadapi adu pinalti ini.

Mungkin itu beberapa catatan saya terhadap juru taktik kita, IS. Sesak rasanya harus kalah dari Thailand dimana kita menguasai pertandingan dan pemain thailand sudah sangat kepayahan, sementara talenta - talenta yang kita miliki sebenarnya sangat mumpuni. Bisa dikatakan kemampuan pemain kita di atas Thailand namun tak bisa dimaksimalkan oleh pelatih.

Saya rasa pelatih (IS) perlu dievaluasi dari kelemahan-kelemahannya tersebut karena kita akan segera menghadapi turnamen-turnamen selanjutnya. Ada baiknya kita mengganti pelatih setelah turnamen Piala AFF U-18 ini berakhir. Kita Ucapkan terima kasih kepada IS yang telah menemukan talenta-talenta yang sangat bagus ini dan jangan sampai talenta-talenta ini tidak diramu dengan taktik dan sentuhan yang pas oleh pelatih yang mumpuni. Semoga PSSI mengerti bahwa ada beberapa kelemahan dari sang pelatih ini.

Akhirnya tinggal tempat ketiga yang akan kita perebutkan dan semoga kita bisa memenangkannya.....

Jayalah Sepak Bola Indonesia....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun