Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saling Berebut Pengaruh dan Kekuasaan di Suriah Menjelang Hancurnya "ISIS"

12 Juli 2017   14:41 Diperbarui: 13 Juli 2017   10:59 1480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan digempurnya Mosul di Irak dan Raqqa di Suriah, yang sebelumnya menjadi kamp penting "ISIS" selama ini, maka diperkirakan hancurnya "ISIS" hanya akan dalam hitungan hari. Namun jika "ISIS" dapat dielimir di Suriah, maka wilayah-wilayah yang dikuasai "ISIS" akan terjadi ke-vakuman pengaruh dan kekuasaan. Situasi ini menjadikan kekuatan-kekuatan utama saling berebut pengaruh dan kekuasaan di wilayah-wilayah tersebut. Terjadilah drama-drama manuver politik di arena intrnasioanal yang bisa kita lihat bersama.

Selama beberapa bulan terakhir ini, situasi di Suriah sekali lagi menjadi tegang. Setelah dalam sebulan tiga pesawat militer Suriah di tembak jatuh, AS sekali lagi mengeluarkan pernyataan yang mengaktualisasi serangan senjata kimia dan mengeluarkan peringatan kepada Suirah, Rusia dan Iran.

Menangggapi ini, Rusia juga mengeluarkan peringat kuat serupa. Untuk sementara ini, pengamat Timteng sedang melalukakan tebakan apakah antara militer AS dan Rusia di Sruiah akan terjadi konflik? Sekali lagi banyak yang berspekulasi.

Situasi "ISIS" di Irak dan Suriah

9 Juli 2017, pasukan Irak mengumumkan kemenangan atas negara Islam ('ISIS") di Mosul, namun pertempuran terus berlanjut. PM Irak, tiba di Mosul untuk mengumumkan pembebasan Mosul dan mengucapkan selamat kepada angkatan bersenjata dan rakyat Irak atas kemenangan ini.

Sumber : www.washingtonpost.com
Sumber : www.washingtonpost.com
Akhir-akhir ini, kamp utama eksrimis "ISIS" Raqqa sudah terkepung, berakhirnya perang melawan terorisme di Sruiah tampaknya hanya tertinggal hitungan hari.

Tapi hubungan antar AS dan Rusia telah menambah variabel pada situasi di Suriah sebelum debu-debu perang selama ini benar-benar padam.

Mengapa AS dengan tiba-tiba membuat masalah dengan isu Suriah yang akan membuat masalah Suriah ini akan menjadi lebih sulit? Apakah AS dan Rusia akan benar-benar berhantam dikarenakan dengan segala ke-pura-pura ini?

AS dengan tiba-tiba mengumumkan: "Pemerintah Suriah sedang mempersiapkan serangan senjata kimia lain lagi."

Pada 26 Juni lalu, Gedung Putih mengeluarkan pernyataan: pemerintah Suriah berpotensi mempersiapkan senjata kimia lain dan mengeluarkan peringatan keras kepada pemerintah Suriah. Dengan mengatakan, jika pemerintah Suriah melakukan serangan senjata kimia lain, Presiden Bashar al-Assad akan membayar "harga yang mahal." Pada saat yang sama, Perwakilan Tetap AS untuk PBB Nikki Haley menekankan bahwa dia berharap Rusia dan Iran, pendukung Suriah, akan memberitahu ini.

Nikki R. Haley mengatakan: Saya percaya pada saat ini bahwa tujuannya adalah bukan hanya untuk mengirim pesan kepada Assad, namun juga untuk mengirim pesan kepada Rusia dan Iran bahwa jika ini terjadi lagi, kami akan memberitahukannya kepada Anda. Dan harapan saya adalah bahwa peringatan Presiden tentu akan membuat Rusia dan Iran untuk mempertimbangkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun