Pada 10 Pebruari 2017, PM Jepang Shinzo Abe mengunjungi AS. Ini merupakan pertemuan yang pertama antara Jepang dan AS sejak Donald Trump resmi menjabat menjadi Presiden.
Memang sudah menjadi tradisi secara historis setelah P.D. II, setiap kali penggantian pemerintahan di AS, semua PM Jepang selalu mengunjungi AS untuk bertemu dengan presiden baru. Tapi kali ini meskipun kunjungan Abe merupakan suatu rutinitas, namun ada sesuatu yang tidak biasa.
Lalu konsensus apa yang telah dicapai Abe dengan Trump dalam kunjungan kali ini ke AS?
Kunjungan Abe pada 10 Pebruari 2017 ini ke Gedung Putih bertemu Trump menjadi pemimpin pemerintahan asing kedua yang diterima Trump sejak resmi menjadi presiden AS.
PM Inggris – Theresa May pemimpin asing pertama yang menemui Trump di Gedung Putih, seminggu setelah Trump disumpah sebagai Presiden AS.
Sejauh menyangkut Jepang, Abe menaruh banyak harapan dalam kunjungan ke AS kali ini. Dalam kunjungan ini Abe membawa Deputi PM, Menteri Keuangan, Menteri Luar Negeri, Menteri Perdagangan dan Industri, sehingga kunjungan tingkatnya ini bernilai sangat tinggi.
Beberapa media Barat melaporkan bahwa perjalanan Abe ini memberi tiga pesan ke AS: Yang pertama bahwa Jepang menaruh harapan tinggi untuk aliansi AS-Jepang; yang kedua, Jepang berfokus pada diplomasi ekonomi; dan yang ketiga, berusaha dan berupaya untuk mempererat hubungan pribadi antara Abe dan Trump.
Trump telah menjelaskan hubungannya dengan Abe dan pemerintah Jepang, dengan mengatakan: “Hari ini ketika saya menyambut dia ke mobil---saya berjabatan tangan, tapi saya menggegam tangannya dan memeluknya karena saya rasa itu cara kita. Saya akan memberitahu Anda jika ada perubahan, tapi saya pikir itu tidak akan terjadi.”
Berjabatan tangan dan pelukan terdengar sangat intim, tapi tindakan sederhana itu yang menyebabkan episode canggung dalam pertemuan ini. Demikian menurut pandangan sebagian analis dan pengamat.
Saat Trump bertemu Abe di pintu masuk Gedung Putih, terjadi adegan canggung. Setelah berpelukan rutin dan jabat tangan, Abe tampak memeluk Trump lagi. Setelah keduanya memasuki Ruang Oval di Gedung Putih, wartawan Jepang yang hadir menyarankan mereka berjabatan tangan dan adegan canggung terjadi lagi.
Wartawan: coba lihat dengan cara demikian. Trump: Apa yang mereka katakan? Abe: Silahkan lihat saya. Terima kasih semuanya. Sambil jabatan tangan dengan kuat sekali dan cukup lama.