Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sikap "Misteri" Tiongkok terhadap UU Demokrasi dan HAM Hong Kong AS

8 Desember 2019   17:50 Diperbarui: 8 Desember 2019   18:03 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Donald Trump menandatangani RUU yang menyatakan dukungan AS untuk pengunjuk rasa Hong Kong pada 30 Nopember 2019, mendorong Tiongkok untuk mengancam pembalasan ketika kedua negara semakin dekat untuk menandatangani perjanjian perdagangan fase satu.

RUU ini mensyaratkan tinjauan tahunan status perdagangan khusus Hong Kong berdasarkan hukum AS, serta sanksi terhadap pejabat yang dianggap bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia atau merongrong otonomi kota. Langkah kedua melarang ekspor barang-barang kendali massa seperti gas air mata dan peluru karet kepada polisi kota Hong Kong.

Trump mengatakan: "Saya menandatangani RUU ini untuk menghormati Presiden Xi, Tiongkok, dan warga Hong Kong," dalam sebuah pernyataannya. "UU ini diberlakukan dengan harapan bahwa para pemimpin dan perwakilan Tiongkok dan Hong Kong akan dapat menyelesaikan perbedaan mereka secara damai yang mengarah pada perdamaian jangka panjang dan kemakmuran bagi semua."

Para pengujuk rasa Hong Kong menyambut baik RUU tersebut, dan berencana untuk mengadakan rapat umum di distrik keuangan pusat pada Kamis malam (sudah dilakukan). Joshua Wong, salah satu aktivis paling terkenal, memuji Trump karena menandatanganinya menjadi hukum dan juga meminta polisi untuk mundur dari Universitas Politeknik Hong Kong, tempat beberapa demonstran masih bertahan setelah pengepungan hampir dua minggu. Polisi mengatakan mereka tidak mengirim petugas dengan berpakaian anti huru hara.

Juru bicara Kemenlu Tiongkok Geng Shuang menghindari pertanyaan tentang apakah pembicaraan perdagangan akan terpengaruh saat memberikan penjelasan kepada wartawan di Beijing, minggu lalu "Kami sangat mendesak AS untuk menahan diri dari penerapan UU ini, atau itu akan merusak hubungan bilateral dan kerja-sama kami di bidang-bidang penting," katanya dalam menanggapi pertanyaan tentang bagaimana penandatanganan RUU akan berdampak pada negosiasi. Untuk tindakan balasan Tiongkok dia menyarankan untuk tetap saja ikuti pernyataan selanjutnya.

Namun hingga kini belum ada tanda-tanda bahwa Beijing Tiongkok akan bertindak keras ke wilayah Hong Kong. Dengan sikap Tiongkok yang tampaknya tenang-tenang ini kiranya ada apa di belakang "misteri ini?

Ada sebagian pengamat yang bahkan mempertanyakan, adakah "permainan bola" antara Trump dan Xi Jinping masalah ini?

Kini masalah antara AS-Tiongkok ada negosiasi perang dagang, Hong Kong rusuh, Trump menanda-tangani RUU ini. Marilah kita melihat bagaimana kiranya kelanjutan dari hubungan AS-Tiongkok di masa yang akan datang ini.

Carrie Lam atau Lin Zhengyue Kepala Eksekutif Hong Kong menguntuk sangat keras penanda-tanganan Trump atas RUU Hong Kong. Tapi ada beberapa kata yang sepertinya kontra produktif yang dianggapnya terlalu lembut oleh beberapa pengamat.

Beijing memberi tanggapan dengan kata-kata: "Secara serius mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok". Namun tidak memberitahu tindakan apa yang akan dilakukan, dan sudah seminggu lebih tidak terlihat tindakan apa yang akan dilakukan.

Mungkinkan antara Trump dan Xi ada hitungan-hitungannya sendiri untuk pentingannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun