Mohon tunggu...
Putra Bangsa
Putra Bangsa Mohon Tunggu... -

Putra Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Harapan Baru: Ibadah Jokow - JK

25 Agustus 2014   04:07 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:39 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jokowi -JK telah secara definitif menjadi presiden dan wakil presiden terpilih di Indonesia untuk periode 2014 - 2019. Suatu suka cita bagi sebagian besar masyarakat kita karena akan memiliki presiden dan wakil presiden baru. Umumnya, jika kita memiliki sesuatu yang baru selalu disertai dengan suatu harapan. Harapan selalu positif untuk diri kita dan semoga untuk orang lain juga (karena harapan kita tidak selalu menjadi harapan orang lain). Sesuai dengan janji-janji beliau dalam masa kampanye tentu masyarakat sekarang sedang menunggu realisasi akan harapan-harapan tersebut. Tidak semudah membalikan telapak tangan akan tetapi masyarakat ingin melihat kemajuan atau progres dari harapan-harapan tersebut.
Tentu kita menyadari dengan baik bahwa Jokowi - JK bukan lah tuhan yang bisa memenuhi segala harapan para masyarakat. Dan masyarakat pun dengan sadar tidak pernah menuntut Jokowi - JK untuk menjadi tuhan atau mendekati kemampuan Tuhan yang sesungguhnya. Oleh karena itu, tidak sedikit masyarakat yang selalu berdoa kepada Tuhan untuk menjadikan Jokowi - JK sebagai saluran kuasaNya atas kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Masyarakat khususnnya di Indonesia karena Berketuhanan yang maha esa tentu mengkehendaki pemimpinnya penuh dengan berkat dan rahmatNya. Oleh karena itu, saya sebagai salah satu warga negara ini meminta kepada Jokowi - JK untuk menjadikan jabatan ini bukan suatu pekerjaan namun sebagai salah satu wujud ibadah. Ibadah memiliki makna yang jauh lebih besar dan mulia dari sekedar pekerjaan.
Dalam bahasa Indonesia, ibadah diadopsi dari bahasa Arab. Dalam bahasa Arab, ibadah atau ibada berkonotasi pada sebuah ketaatan, pengikatan diri, dan kerendahan hati kepada Allah. Ibadah bukanlah sebuah taktik atau teknik namun suatu bentuk ketulusan hati yang datang dari dalam sebagai hasil keimanan kita kepada Sang Kuasa. Oleh karena itu, ibadah memang bukanlah sesuatu paksaan dan memang tidak bisa dipaksakan.
Dalam bahasa Ibrani, ibadah atau abodah berarti mengabdi. Jika kita mencoba melebarkan arti kata mengabdi disini adalah perbuatan yang taat kepada perintah-perintah Allah and pengabdian kepada-Nya.
Dalam bahasa Yunani, ibadah atau latreia memiliki arti yang lebih luas. Ibadah dapat diartikan memuliakan Dia dan melayani Dia beserta umatNya. Ada hal yang ingin saya lebih tekankan dalam tulisan ini adalah melayani umatNya. Tentu tidak mudah manusia bekerja untuk melayani orang lain. Dalam banyak versi bahasa, ibadah selalu mensyaratkan kerendahan hati. Demikian juga dalam hal melayani sesama manusia. Kita memerlukan kerendahan hati (bukan kerendahan diri) untuk memberikan apa yang kita punya untuk meringankan orang lain dari perjuangannya. Seperti yang saya telah sebutkan diatas bahwa manusia tidak dituntut untuk menjadi tuhan dan manusia tidak akan pernah menjadi Tuhan. Namun, manusia selalu diberi Tuhan kekuatan untuk melayani orang lain. Selalu ada pertanyaan dari diri saya sendiri mengenai ibadah dimana ibadah tidak pernah memerintahkan manusia untuk melayani diri sendiri. Paling tidak sampai hari ini, saya belum pernah diajar atau dinasehati oleh siapapun mengenai hal ibadah untuk melayani, mengabdi dan berbakti kepada diri sendiri.
Kembali kepada Jokowi-JK yang sebentar lagi akan menjalani salah satu ibadah mereka. Saya tidak akan meminta, mendesak, menasehati mereka akan ibadah mereka karena seperti yang saya katakan diatas bahwa ibadah memerlukan ketulusan hati dan tidak bisa dipaksakan. Namun, saya memiliki harapan. Karena mereka adalah presiden dan wakil presiden baru untuk kita semua termasuk saya, maka saya memiliki harapan baru untuk mereka. Harapan saya adalah satu yaitu mereka tidak melayani diri sendiri. Tentu sangat mudah untuk dipahami kalau bukan melayani diri sendiri lalu melayani siapa lagi? Tentu melayani orang lain dan sudah pasti melayani Pencipta mereka. Mudahkah? Tentu sulit! Kenapa? Karena mereka harus merelakan 'keakuan' mereka. Semoga mereka bukan pemimpin yang ingin dilayani apalagi pemimpinn yang menuntut dilayani meskipun tanpa kata-kata.
Selamat Bekerja, Jokowi - JK.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun