Mohon tunggu...
Mahfudz Tejani
Mahfudz Tejani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bapak 2 anak yang terdampar di Kuala Lumpur

Seorang yang Nasionalis, Saat ini sedang mencari tujuan hidup di Kuli Batu Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur. Pernah bermimpi hidup dalam sebuah negara ybernama Nusantara. Dan juga sering meluahkan rasa di : www.mahfudztejani.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Huruf Pegon : Di Antara Indonesia dan Malaysia

30 Juni 2011   12:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:02 1175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan belajar dan Mengajar di Madrasah ( by Libforall.org)

[caption id="" align="aligncenter" width="514" caption="Huruf-huruf Pegon atau Jawi ( pic by wikipwedia.org)"][/caption] Huruf  Pegon adalah huruh Hijaiyah (Arab) yang telah di bakukan dan di ubah penulisannya  ke dalam beberapa bahasa di kepulauan Nusantara. Huruf-huruf ini berkembang dan masih di pakai di Malaysia, Thailand Selatan (Pattani), Singapura, Brunei Darussalam, Filipina Selatan (Moro dan Mindanau) dan Indonesia. Huruf pegon ini di kenali sebagai Huruf Jawi di Malaysia, Sedangkan kalau di Madura lebih di kenali sebagai Huruf Gundhul, Karena meniadakan Syakal (tanda baca) dalam penggunaan serta penulisannya. Huruf Pegon ini di pakai di kepulauan Nusantara di perkirakan seiring dengan masuknya agama Islam ke Nusantara. Ada penambahan huruf/konsonan yang tidak terdapat di dalam bahasa Arab, modifikasi tersebut dinamakan huruf  Jati Arab Melayu. Penambahan itu di antaranya  seperti :

  1. Konsonan CA, menggunakan huruf Jim dengan di tambah titiknya menjadi 3.
  2. Konsonan PA, mengambil huruf Fa' dengan di tambah titiknya menjadi 3.
  3. Konsonan NGA, menggunakan huruf A'in dengan menambah 3 titik di atasnya.
  4. Konsonan NYA, menggunakan huruf Tsa' dengan menambah titknya menjadi 3.
  5. Konsonan GA, Mengambil huruf Kaf dengan menambah 1 titik di atasnya.

Pemeliharaan huruf  Pegon/Jawi di Malaysia sangat berbeda dengan dengan di indonesia. Pemerintah Malaysia sangat komited dalam menjaga keberadaan huruf-huruf tersebut. Diantarany adalah Huruf Jawi sudah di pelajari sejak SD lagi dan merupakan mata pelajaran yang di wajibkan pada pelajar muslim,  Setiap nama jalan pasti diselingi dan di tulis juga dalam huruf pegon, Nama-nama gedung instansi pemerintah seperti Bank, sekolah atau bangunan milik pemerintah biasanya di tulis juga dalam huruf pegon dan setiap keterangan barang kemasan/pack pasti di tulis juga dalam huruf pegon. Bahkan surat kabar harian Kosmo menyisipkan tabloid dalam bentuk huruf pegon. [caption id="" align="aligncenter" width="622" caption="Huruf Pegon dalam Uang-uang Malysia ( by yahoo)"][/caption] Sedangkan di Indonesia, umumnya penggunaan huruf  Pegon hanya di pakai di daerah pesantren-pesantren salaf dan Madrasah saja. Di kampung saya di Madura, penggunaan Bahasa Madura dalam bentuk huruf pegon masih ada dan berlaku sampai saat ini. Namun hanya dalam kegiatan belajar dan mengajar di Madrasah Ibtidaiyah, diniyah dan Aliyah saja. Juga dalan Komunitas pesantren di Madura masih menggunakan huruf  Pegon untuk memahami teks-teks Arab dan menterjemahkan kitab-kitab kuning saja. [caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="Kegiatan belajar dan Mengajar di Madrasah ( by Libforall.org)"][/caption] Sayangnya sekarang huruf Pegon kurang dikenali dan di pergunakan oleh masyarakat luas. Padahal sejarah mencatatkan di kepulauan Nusantara pada waktu dulu, Huruf pegon di pergunakan secara meluas oleh para penyampai Agama Islam, Ulama, Kerajaan Islam, penyair, pedagang bahkan para politikus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun