Mohon tunggu...
Mahbub Setiawan
Mahbub Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Bukan siapa-siapa

1/2 kemanusiaan, 1/2 ketidaktahuan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Peran Penting Satpam Perumahan yang (Kadang) Terabaikan

26 Juli 2018   14:40 Diperbarui: 27 Juli 2018   18:46 4224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: gfdguns.com

Tahun 2012-2015 kemarin, saya pernah menjadi ketua RT di kompleks perumahan tempat tinggal. Selaku ketua RT salah satu tanggung jawabnya adalah menertibkan keamanan lingkungan. Keamanan dari gangguan pencurian atau keamanan dari gangguan pendatang yang tidak diketahui.

Upaya yang dilakukan pertama kali adalah dengan cara menggilir tugas jaga di antara seluruh warga perumahan. Tradisi yang sudah lama dilakukan di desa-desa ini dikenal sebagai ronda. Setiap malam, beberapa kepala keluarga biasanya mendapat jatah giliran jaga.

Tetapi yang namanya warga perumahan tentu saja semuanya termasuk orang yang sibuk bekerja. Sehingga kegiatan ronda ini hanya bisa mereka lakukan sampai tengah malam saja sekitar pukul 24.00 atau lebih sedikit. Di atas jam tersebut, biasanya mereka sudah pada pulang dengan alasan besoknya harus bekerja.

Mau bagaimana lagi jika keadaannya demikian. Tentu saja saya tidak bisa memaksa mereka untuk tetap berjaga sampai pagi menjelang. Dan akibatnya, dengan cara ronda tersebut, gangguan keamanan tidak bisa dicegah dengan maksimal. Karena biasanya setelah petugas ronda pulang, giliran maling mulai datang.

Kejadian semacam itu sering terjadi. Maling datang mencuri sepeda, mencuri burung bahkan sempat ada maling mengambil jemuran dan celana dalam warga. Seolah tidak ada artinya kegiatan ronda yang diberlakukan.

***

Karena efektivitas ronda yang tidak maksimal, maka mengangkat Satpam kompleks menjadi pilihan. Hal ini tidak mudah pada awalnya karena beberapa warga  ada yang keberatan dengan sistem penggajiannya yang dirasakan menambah beban iuran bulanan. Tetapi demi terciptanya ketertiban dan keamanan lingkungan, maka kediktatoran terpaksa diterapkan.

Waktu kemudian berjalan sebagaimana biasanya. Pengamanan lingkungan pun menjadi maksimal dan optimal. Yang tadinya pengamanan hanya sampai pukul 24.00 atau lebih sedikit, sekarang menjadi 24 jam. Karena Satpam yang diangkat sekaligus berjumlah tiga orang untuk mengisi giliran jaga sehari semalam.

Warga pun senang. Pencurian nyaris tidak terjadi lagi. Pendatang gelap yang suka seenaknya menginap di rumah warga tanpa izin tidak ada lagi. Setiap pendatang yang masuk kompleks selalu tercatat di buku kunjungan. Bahkan keterlambatan iuran warga yang biasanya sangat mengganggu jalannya pemerintahan, tidak terjadi lagi. Karena para Satpam yang diangkat sekaligus menjadi juru tagih iuran bulanan warga.

Beberapa Hikmah dan Pelajaran

Berkaca dari pengalaman tersebut, maka pengamanan lingkungan tempat tinggal di perkotaan sama pentingnya dengan pengamanan lingkungan tempat tinggal di pedesaan. Bedanya, jika di desa petugas ronda bisa berjaga sampai subuh tiba, sedangkan di perumahan kota tidak bisa selalu demikian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun