Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Cara Sepele Pulihkan Bantal Dakron Kempes

28 Juli 2017   07:48 Diperbarui: 4 Agustus 2017   11:37 25516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dakron, salah satu jenis bahan pembuatan bantal/Dokumen Pribadi

Bantal berfungsi sebagai penopang kepala saat kita tidur. Teman setia bantal adalah guling, betul? Seiring dengan waktu, keduanya akan kempes seperti ban bocor lembut. Jika isi bantal Anda berbahan dakron dan sudah kempes, jangan keburu dibuang. Mengapa?

Bantal kempes bisa mengembang seperti semula. Cara ini saya peroleh dari pengalaman anak pesantren yang terbiasa hidup sederhana. Meski caranya sepele, tetapi "maknyuss", eit... "manjur". Namun sebelumnya, perlu kita kenali jenis-jenis bantal berikut ini.

Bantal  Alami dan Bantal Sintetis

Bahan pembuatan bantal bermacam-macam, ada yang berbahan alami dan sintetis. Setidaknya, ada lima jenis bahan dan teknologi pembuatan bantal yang mendukung kenyamanan pengguna, seperti diidentifikasi oleh Kompas.com, yaitu: kapuk dan kapas, bulu angsa, dakron, lateks, dan memory foam.

Bahan dakron, setelah dikeluarkan dari sarung bantalnya|Dokumen Pribadi
Bahan dakron, setelah dikeluarkan dari sarung bantalnya|Dokumen Pribadi
Kapas dan kapuk masih dipakai masyarakat hingga kini, setidaknya di kampung halaman kami di Jawa Timur. Bantal kapas dan kapuk nyaman dipakai, sayang mudah menyerap debu dan air serta disuka sebagai tempat bersarang bagi tungau. Pun sulit dicuci ketika terkena "ompol", kwkkk :)

Sebagai penggantinya, kini banyak produk bantal inovatif berbahan serat sintetis, salah satu yang popular adalah jenis bantal dakron.Semakin baik mutu bahan dakronnya, semakin nyaman untuk digunakan dan hygienes.

Bantal dakron bermutu baik tidak mudah kempes, daya mengembangnya relatif lama, elastis, bobotnya ringan, berserat lembut dan warnanya putih bersih bak kapas. Sementara bantal dakron dengan mutu lebih rendah, seratnya agak kasar, berbentuk gumpalan, dan warnanya sedikit gelap.

Bahan dakron yang menggumpal|Dokumen Pribadi
Bahan dakron yang menggumpal|Dokumen Pribadi
Cara Mengatasi Bantal Dakron Kempes

Bantal dakron yang kempes, biasanya sulit mengembang, tidak elastis, isinya "mringkil-mringkil" atau menggumpal, dan volumenya terasa berkurang. Berikut ini cara mengatasinya, berdasarkan pengalaman kami setelah diberitahu oleh santri sebuah pondok pesantren.

Gumpalan material dakron sebelum disisir|Dokumen Pribadi
Gumpalan material dakron sebelum disisir|Dokumen Pribadi
Drakon kembali mengembang setelah disisir|Dokumentasi Pribadi
Drakon kembali mengembang setelah disisir|Dokumentasi Pribadi
  1. Kumpulkan bantal-bantal dakron yang sudah kempes;
  2. Buka kurung bantal bagian dalam, keluarkan seluruh isinya dan taruh di wadah yang aman;
  3. Sisir dakron yang sudah menggumpal dengan sisir rambut yang kaku. Tujuannya agar dakron yang menggumpal itu bisa terurai dan mampu mengembang kembali seperti semula. Sebagian debu yang menempel akan ikut terpisah saat disisir, dakron kembali putih;
  4. Untuk hasil lebih baik, jemur di bawah sinar mentari sebelum dimasukkan kembali ke sarung bantal;
  5. Masukkan kembali material dakron sesuai kebutuhan ke sarung bantal dan jahit seperti semula. Bantal dakron siap pakai.

Bantal dakron siap dipakai kembali|Dokumentasi Pribadi
Bantal dakron siap dipakai kembali|Dokumentasi Pribadi
Itulah cara sepele mengembalikan bantal dakron yang sudah kempes. Cukup mudah bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun