Mohon tunggu...
luqman hakim
luqman hakim Mohon Tunggu... Freelancer - Be Better

Be Better

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Membangun Masyarakat Sadar Bencana di Sekitar Bantaran Kali Code

28 Juni 2017   20:58 Diperbarui: 28 Juni 2017   21:19 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap kita mendengar kata membangun pastilah kita membayangkan suatu proses yang harus dimulai dari awal dan akan menjadi fondasi yang sangat penting hingga menjadi suatu bangunan yang kokoh. Begitu juga dalam membangun kesadaran masyarakat tentang bencana alam diperlukan kesabaran dan kontinyuitas yang tinggi. Pada dasarnya masrakat telah mengetahui pengetahuan yang cukup akan dampak dari bencana alam karena berbagai macama pengalaman yang telah dialami secara langsung maupun melihat kejadian serupa di media massa dan elektronik. Namun, apakan hanya dengan hal itu menjadi cukup untuk tidak melakukan apapun. Tentu saja tidak, banyak tahapan dan proses yang harus dilalui agar kita dapat meminimalisir dampak akibat bencana.

Pengetahuan dasar bencana seperti apa itu bencana, bagaimana bencana bisa terjadi, dan bagaimana cara terhindar dari bencana itu sendiri merupakan hal yang cukup sederhana untuk dipahami oleh masyarakat. Berawal dari hal kecil sperti inilah kita dapat menanamkan kesadaran bencana bagi masyarakat. Kampung Code misalnya, kampung ini terletak di sekitar bantaran Kali Code di Kota Yogyakarta. Bencana yang sering timbul di daerah ini merupakan bencana alam berupa banjir yang umumnya terjadi di musim penghujan. Pemahaman masyarakat tentang bencana banjir seharusnya sudah dipahami betul oleh masyarakat karena sering mendapat sosialisasi dari berbagai pihak seperti pemerintah, akademisi, dan badan-badan yang berkaitan dengan sungai dan kebencanaan. Bahkan perhatian pemerintah sendiri tidak kurang sedikitpun hal ini bisa dilihat dari pembangunan dinding pembatas antara rumah warga dengan Kali Code untuk menangkal terjadinya banjir di musim penghujan.

Kasus banjir yang sering terjadi di Kampung Code memang bukan murni berasal dari kampung tersebut yaitu berasal dari banjir kiriman dari daerah hulu sungai. Namun, daerah hilir juga harus dapat memahami fungsi wilayah sebagai daerah buangan air atau saluran air sehingga hal itu sah-sah saja terjadi. Bagi masyarakat daerah hulu sungai hendaklah menjaga daerah tangkapan hujan dan daerah infiltrasi bagi air untuk masuk ke dalam tanah sehingga tidak terlalu banyak yang menjadi air permukaan dan mengakibatkan peningkatan debit banjir di daerah hilir sungai.

Kesadaran pertama yang harus dijaga bagi masyarakat di sekitar Kampung Code adalah membuang sampah pada tempat yang telah disediakan atau mendaur ulang sampah yang masih dapat digunakan kembali. Manfaat yang bisa kita petik dari tidak membuang sampah ke kali yang pertama dalah mencegah pendangkalan saluran sehingga ketika terjadi penambahan debit sungai tetap mampu menampung air dan tidak melebar ke perumahan penduduk.

Manfaat yang kedua adalah menjaga kebersihan saluran dari tumpukan sampah. Manfaat ketiga menghindarkan diri dari penyakit akibat dari sampah tersebut seperti penyakit kulit dan pencernaan. Manfaat keempat yaitu menjaga kualitas air agar tetap bersih dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga. Manfaat kelima adalah menjaga keseimbangan ekosistem bagi makhluk hidup lainnya.

Kesadaran kedua adalah pelaksanaan keberlanjutan program yang telah dibuat sebelumnya oleh pemerintah dan akademisi seperti menempatkan sampah pada tempat yang telah disediakan kemudian akan dibuang ke TPA oleh petugas. Program ini telah banyak disampaikan berbagai pihak yang umumnya peduli dengan lingkungan seperti kegiatan KKN bagi mahasiswa. Namun, acap kali setelah program tersebut berakhir masyarakat mulai melemah kepedulian akan pentingnya menjaga kondisi lingkungan. Misalnya yang sangat terlihat adalah konsep pemilahan antara sampah organik dan anorganik.

Masyarakat masih kurnag peduli dan masih sering menggabungkan keduanya ditambah lagi petugas yang terbatas harus memilah jumlah sampah yang sangat banyak tersebut. Jadi, selain memberi manfaat terhadap lingkungan kita juga dapat membantu meringankan sedikit pekerjaan dari petugas tersebut. Keberlanjutan program harus dijaga bersama-sama baik oleh pihak yang memiliki dan masyarakat yang berkaitan untuk selalu bersinergi demi terciptanya masyarakat sadar dan peduli bencana.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun