Mohon tunggu...
Jack Sparrow
Jack Sparrow Mohon Tunggu... Penulis -

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mabuk Agama Atau Mabuk Janda?

21 Juli 2017   01:02 Diperbarui: 21 Juli 2017   02:04 1164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
chyntiayuliza.blogspot.com

"Allahu Akbaaaarrr...!" BUMMMZ...!!

Lalu berserakan tubuh manusia menjadi beberapa bagian. Baik tubuh pelaku, Tubuh korban, dan jumlahnyapun tidak sedikit. Bisa puluhan bahkan ratusan. Lantas apakah para korban sebenarnya pernah melakukan kesalahan pribadi terhadap para pelaku? Luar biasanya tidak pernah. Para korban adalah orang-orang yang tak berdosa, yang sama seperti mereka-mereka yang biasa kita jumpai di luaran. Jadi atas dasar apa para pelaku-pelaku teror itu selalu menjadi sumber tragedi-tragedi berdarah? Jawabanya adalah karna Atas dasar agama dan atas dasar nama Tuhan yang berbeda. Amazingg!

Ada kegamangan dalam hatiku melihat fenomena kemanusiaan paling keji di era Modern ini, yang di lakukan oleh kelompok hula-hula itu dalam merepresentasikan pandangan agama dan Tuhan-nya. Dalam diskusi santai bersama sahabatku, aku malah sempat bertanya, "Memang mereka itu sebenarnya menganut agama apa dan menyambah Tuhan yang mana sih ya? Kok menyeramkan dan jauh sekali dari nilai-nilai kemanusiaan yang beragama dan ber-Tuhan, gitu?" Dan saat itu, dengan santainya Panjul hanya menjawab, "Ahhh.. Mereka mah hanya orang-orang mabuk yang kebetulan sedang belajar Agama, Jack. Makanya mereka berhalusinasi bahwa suara ayat yang mereka dengar seperti sebuah seruan untuk berjihad!"

Mendengar jawaban sahabatku ini, aku tertawa. Terkesan sekenanya. Terkesan sebuah jawaban yang yang tak memiliki dasar pemahaman atas idiologi yang sudah menjadi doktrin sangat menakutkan bagi kelompok radikal itu, malah. Tapi saat mendengar Kata 'MABUK', aku jadi teringat wejangan Simbok beberapa hari lalu ketika bercerita tentang tiga dosa besar yang akan diterima manusia jika melakukan tiga hal. Yaitu,

1. Mabuk
2. Zina
3. Membunuh.

Semula aku tidak begitu mengerti mengapa MABUK menempati urutan paling awal di deretan dua dosa-dosa besar lainya. Tapi semua tidak berlangsung lama sampai Simbok menyelesaikan semua wejanganya.

Simbok bercerita, alkisah di riwayatkan ada seorang pemuda alim sedang berjalan di sore hari, lalu mendengar suara jeritan perempuan meminta tolong dari sebuah rumah. Penasaran mendengar suara jeritan itu, sang pemudapun bergegas mendatangi rumah tersebut dengan maksud ingin menolong perempuan itu yang ternyata adalah Syetan yang bermaksud menggoda Iman si pemuda alim tadi. Singkat cerita, pemuda itu kaget bukan kepalang ketika sesampainya di dalam rumah, ia langsung dipeluk oleh perempuan cantik dan berpenampilan menggoda. Sebagai pemuda alim yang faham betul akan norma dan aturan-aturan agama, diapun langsung memberontak dan berniat segera meninggalkan rumah itu. Akan tetapi, sebelum pemuda itu berhasil keluar dari pintu, perempuan itu kembali berteriak dan kali ini dengan ancaman bahwa jika pemuda itu tidak menuruti apa yang ia kehendaki, maka ia akan berteriak lebih kencang lagi dan mengatakan ke orang-orang bahwa pemuda itu hendak memperkosanya.

Merasa takut dengan ancaman itu, maka pemuda alim itupun menanyakan apa yang harus ia lakukan. Dan sungguh betapa tambah terkejutnya lagi ketika pemuda itu harus menuruti satu dari tiga permintaan yang sama-sama sulit dan sama-sama memiliki tanggungan dosa yang juga besar.

1. Dia harus mau bersetubuh dengan Syatan berwujud Perempuan cantik itu.
2. Atau dia harus membunuh seorang bocah yang juga ada di dalam Rumah itu.
3. Atau yang terakhir dia harus meminum segelas Anggur yang telah tersedia diatas meja.

Tidak hanya pemuda alim yang berada di dalam cerita itu, aku dan Panjul pun hanya bisa saling bertatapan. Ikut terbawa bingung, sambil tak sabar menunggu apa yang bakal dipilih si pemuda alim yang tengah di ceritakan Simbok, malam itu. Dan melihat kebingungan kami, Simbokpun kembali melanjutkan. Bahwa konon setelah menimbang segala resiko dan konsekwensi, memikirkan pilihan paling tepat menurut logikanya, akhirnya pemuda itu lebih memilih meminum segelas Anggur di atas meja ketimbang harus berzina ataupun membunuh Bocah kecil yang juga ada di dalam rumah itu.

Namun apa yang terjadi setelah anggur jadi pilihan pemuda tersebut? Pemuda itu mabuk, lalu semua petaka dan dosa-dosa besar lainyapun terjadi dalam rentetatan waktu yang bersamaan. Dalam kondisi sistem syaraf rusak akibat Anggur yang ia tenggak, pemuda itu hilang kesadaran. Hilang nalar, hilang akal sehat lalu lupa akan segala hal. Lupa diri. Lupa iman, lupa dosa dan melupakan Tuhan-nya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun