Oleh mereka, Pancasila yang selama ini dianggap sebagai Burung gepeng dengan kepala miring karna katanya masuk angin, itu karena mereka tidak sadar bahwa dengan Pancasila, Pasca pembacaan Proklamasi di tahun 1945, Indonesia mampu kokoh berdiri hingga setengah Abad lebih lamanya.
Oleh mereka, Pancasila yang dianggap sebagai berhala, itu karena mereka tidak sadar bahwa di dalam Butir-butir Pancasila, butir yang pertama sekali adalah 'KETUHANAN YANG MAHA ESA'.
Oleh mereka, Pancasila yang dianggap sebagai Idiologi kafir dan sesat karna tak sesuai dengan Syariat, itu kerena mereka tidak sadar bahwa dengan Pancasila, Indonesia mampu menjadi Negeri paling subur untuk bertumbuhnya agama-agama besar selalu hidup rukun berdampingan, laksana saudara sekandung tanpa sekat-sekat agama dan keimanan.
Oleh mereka, Pancasila yang dinilai tidak cocok menjadi pondasi dasar idiologi sebuah Negara Islam tebesar di dunia, itu karena mereka tidak sadar bahwa saat negara-negara muslim di dunia lain luluh lantah karna tak memiliki Idiologi pemersatu, tapi justru Indonesia menjadi satu-satunya negara islam yang memiliki idiologi pemersatu yaitu PANCASILA, yang mampu menjaga kerukunan antar umat beragama.
Oleh mereka, Pancasila yang dianggap sebagai sesuatu yang haram jika butir-butirnya diamalkan, itu karena mereka tidak sadar, bahwa hanya Pancasila lah sejauh ini yang mampu menjadi penjabaran visual paling nyata dari makna 'Rahmatan Lillalamin. Rahmat bagi semesta alam. Hingga mampu menjadi pagar penjaga rumah-rumah peribadatan yang anggun berdampingan, tanpa harus saling menyerang dan menjatuhkan.
Oleh mereka, Pancasila yang ingin diganti dengan idiologi-idiologi keagamaan karna merasa agama merekalah yang paling memiliki Hak dan peran, itu karena mereka tidak sadar bahwa dengan Pancasila, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang dicontoh sekaligus dicemburui, karna memiliki idiologi begitu kuat tentang persatuan.
Inilah Indonesiaku dan Pancasilaku, teman!
Mampu menjaga 17.500 Pulaunya, mampu menjaga ratusan gunung berapi yang garang menjulang, mampu menjaga jutaan hektar hutan teropisnya yang menghampar, agar kelak menjadi lumbung subur bagi anak cucu kami mendulang kehidupan tanpa harus takut kelaparan.
Inilah Indonesiaku dan Pancasilaku, teman!
Mampu mengayomi 1.420 lebih suku yang mendiami, mampu melestarikan 750 lebih bahasa yang di miliki, agar kelak menjadi perpustakaan raksasa bagi anak cucu kami dalam belajar mengenali bentuk-bentuk komunikasi untuk saling mengenal identitas diri.
Inilah Indonesiaku dan Pancasilaku, teman!