Mohon tunggu...
Livia Halim
Livia Halim Mohon Tunggu... Penulis - Surrealist

Surrealism Fiction | Nominator Kompasiana Awards 2016 Kategori Best in Fiction | surrealiv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Pekerjaan Ayah

19 April 2017   10:58 Diperbarui: 22 April 2017   05:00 3058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Hei. Selamat pagi, Luana!” sapa perempuan berambut ungu di hadapan saya.

“Pagi…”, saya menajamkan telinga, mencoba menerka musik yang berasal dari tape recorder di sudut kamar. “LeeAn Rimes?”

“Ya. Kamu suka juga?”

“Tidak. Saya hanya tahu karena pernah ke sini sebelumnya.”

“Ini hari pertamamu di rumah saya, Luana. Kemarin ayahmu menitipkanmu di sini karena ia harus pergi jauh untuk bekerja. Kamu hanya masih terlalu lelah akibat perjalanan panjang yang baru saja kamu lalui, Luana. Tidurlah lagi kalau mau.”

“Baik. Terima kasih.”

“Eh, tunggu. Tahukah kamu seberapa besar rasa penasaran saya tentang asalmu?”

Saya diam.

“Hahaha. Namun kamu tak perlu bingung, Luana. Ayah saya sudah menjelaskan bahwa tempat asalmu dirahasiakan karena pekerjaan ayahmu yang sangat penting. Sepertinya ayahmu seorang agen rahasia yang sering bepergian, ya?”

Saya kali ini tersenyum.

Perempuan berambut ungu juga tersenyum sambil meninggalkan ruangan, “Saya mau ke ruang TV dulu, menonton kartun pagi. Selamat istirahat lagi!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun