Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Yang Perlu Diketahui dari Hormon "Laki-laki"

18 April 2017   23:03 Diperbarui: 2 Mei 2017   22:45 4509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : https://www.anabolicmen.com

Bagi laki-laki, hormon ini tentu sudah tak asing lagi. Karena adanya hormon ini jugalah yang menjadikan laki-laki menjadi “laki”.

Eits, Tapi Ini Bukan Hanya Milik Laki-laki,lho!

Jika para wanita sering dihubungkan dengan hormon estrogen, laki-laki juga punya hormon yang identik dengannya, apalagi kalau bukan testosteron.

Namun, bukan hanya milik para laki-laki,lho. Karena sebenarnya  perempuan pun punya, hanya saja dalam jumlah yang sedikit. Apabila laki-laki bisa menghasilkan rata-rata  230-1000 ng/dl, maka perempuan rata-rata  berada di rentang 28-80 ng/dl. Atau bisa dikatakan secara umum, perbandingan antara laki-laki dan perempuan bisa sekitar 10 : 1.

Sebelum mengalami pubertas, hormon testosteron pada laki-laki berada di level yang rendah. Kemudian makin bertambahnya umur, hormon ini terus meningkat dan menyumbang tanda-tanda perkembangan sekunder , tentu terutama bagi laki-laki, seperti membuat suara lebih besar (ngebass), tumbuh rambut di muka dan badan, juga penting dalam menghasilkan sperma. Tingkat testosteron diketahui paling  tinggi saat berusia di sekitar 20-30-an, kemudian makin menurun bersamaan dengan bertambahnya usia.

Nah, karena laki-laki memang menjadi penghasil terbanyak dan juga banyak memberikan dampak padanya, jadilah hormon ini melekat dengan sebutan hormon “laki”.

Kalau dilihat dari tempat produksinya, pada laki-laki, hormon ini banyak dihasilkan oleh testis sedang pada perempuan dihasilkan oleh indung telur (ovarium). Baik pada laki-laki maupun perempuan, hormon ini juga dihasilkan oleh kelenjar adrenal dalam jumlah yang sedikit. Setiap hari, tingkatan hormon ini bervariasi. Namun biasanya, tingkat paling tertinggi terjadi di pagi  sekitar pukul 7-9 pagi hari dan makin menurun.

Selain sebagai fungsi seksual, tentunya,  hormon steroid ini juga punya fungsi yang tak penting karena dapat berdampak pada beberapa organ vital manusia seperti; berdampak pada otak, tulang, massa otot, sistem peredaran darah, tingkat energi sampai distribusi lemak.

Cara Ini Bisa Kamu Lakukan untuk Meningkatkan Jumlah dan Kualitasnya

Seperti yang sudah disebut diatas, keberadaan hormon testosteron ini memang banyak manfaatnya. Terlebih bagi laki-laki. Untuk menjaga  kadarnya, berikut adalah beberapa informasi terkait hormon “laki-laki” yang mesti kamu ketahui. Sebab,  menurunnya testosteron akan berdampak bukan hanya soal kesehatan seksual , pun seperti penurunan energi dan massa otot sampai pada kondisi medis tertentu seperti risiko diabetes.

Seimbangkanlah Karbohidrat, Protein dan Lemak 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun