Masuk Tahun ke-4, Begini yang Saya dapat Selama Menulis di Kompasiana

Ada yang jadi saya rayakan di tanggal ini, pada 4 Oktober yang kini sudah memasuki usia ke-4!

Ternyata saya menikmati waktu terlalu asyik. Sampai-sampai saya sering tidak sadar bahwa sudah empat tahun saya bermain di dunia yang awalnya tidak pernah saya rencanakan, dunia menulis. Dunia yang selama saya tinggali juga banyak mempertemukan saya pada kesempatan yang tak diduga dan pertemuan-pertemuan yang ajaib.

Saya betah, saya candu!

Semua berawal dari 4 Oktober 2014

Karena di tanggal ini pada 4 tahun yang lalu, semua bermula. Jika saya tidak menulis waktu itu, mungkin juga tak ada saya disini sekarang. Mungkin tidak ada tulisan ini yang kamu baca. Mungkin tidak ada 440 judul tulisan yang berhasil saya buat.

Saya juga tidak menyangka ketika melihat judul yang sudah ratusan itu. Merasa takjub gitu sambil bergumam dalam hati, "Kok bisa?" Meski saya juga menilai diri saya belum apa-apa jika dibandingkan yang lain, masih terhitung ngga rajin tapi ngga mau dibilang malas juga sih. Bolehlah kalau dirata-rata dalam 3 hari saya mampu menghasilkan 1 tulisan, lumayan.

Saya juga tidak hafal tulisan sebanyak itu berisi apa saja. Toh memang tidak perlu dihafal, karena tulisan tersebut telah menjadi jejak digital yang bisa saya (dan kamu) cari tahu dan baca sendiri ketika ingin mengingatnya lagi. Tulisan yang kadang-kadang membuat saya juga jadi nyengir sendiri dan bertanya-tanya, "Kok bisa sih nulis begini". Yakin.

Oya, mengapa saya memilih tanggal ini bukan karena sudah saya rencanakan sebelumnya. Hari itu, tanpa mempermasalahkan akan dibaca atau tidak, saya memantapkan diri untuk mempublikasikannya saja. Tidak banyak berharap apa-apa. Toh, nasib tulisan memang tidak ada yang tahu, apalagi saat itu adalah kali perdana saya.

Saya jadi tak terlalu risau, sebab jika tidak ada yang membaca, ya wajar saja. Namanya juga penulis baru. Jika yang terjadi sebaliknya, ya Alhamdulilah. Ada keberuntungan juga. Saya makin semangat.

Dan benar. Tulisan pertama berhasilkan melahirkan tulisan-tulisan lain.

Ketika kesempatan itu datang bertubi-tubi