Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Belajar dari Ritual Makan Siang Anak Sekolah di Jepang

23 Agustus 2017   07:28 Diperbarui: 6 April 2022   03:42 4476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI - paket makan siang di Jepang. (sumber: Shutterstock via kompas.com)

Keren, satu kata itu barangkali sudah mewakili apa yang saya rasa ketika mengetahui dan melihat "ritual" makan siang anak-anak sekolah di Jepang. 

Meski saya sendiri belum pernah melihatnya langsung ke Jepang sih, namun setidaknya dari referensi tulisan maupun video tersebut saya bisa menceritakan 'sedikit'.

Berawal dari kerjaan Bapak sebenarnya, waktu itu saya ditugaskan untuk mencari beberapa video tentang pembelajaran masa kini. Permintaan Bapak waktu itu adalah video pendek yang berisi dan permintaan khusus lainnya adalah soal yang terjadi di negara Jepang. 

Tidak seperti saya, Bapak memang sudah merasakan sendiri bagaimana kondisi disana. Dan barangkali memang ada yang berbeda dari sistem pembelajarannya yang bisa kita tiru atau paling tidak dipelajari terlebih dahulu. 

Ya, salah satu video yang paling menarik dan akhirnya dijadikan bahan kerjaan bapak adalah soal "Makan Siang Anak-anak Sekolah di Jepang", yang kemudian membuat saya makin penasaran dengan menambah referensi dari beberapa artikel.

Ritual Makan Siang di Jepang, Bukan Hanya Soal Makan dan Kenyang!

"The 45 minute lunch period is considered as an educational period, same as math and reading"

Ternyata perihal makan siang yang diterapkan sekolah-sekolah dasar di Jepang bukan sekadar soal makan dan menjadikan anak menjadi kenyang, karena ada yang juga tak kalah penting yang terselip disana, yaitu pembelajarannya yang bahkan dianggap sama dengan matematika dan membaca.

ilustrasi (https://www.globalcitizen.org)
ilustrasi (https://www.globalcitizen.org)
Ya,menyamakan makan siang dengan pelajaran matematika, rasanya tidak terlalu berlebihan dan benar adanya. 

Pasalnya, dalam ritual makan siang yang saya lihat di beberapa video, anak-anak di Jepang memang dilatih untuk mempraktikan matematika secara langsung semisal dengan bagaimana membagi makanan sama rata atau memberitahukan apa-apa makanan sisa yang menjadi lebih. Berapa ikan yang tersisa, kotak susu yang masih ada? Bukankah itu juga soal matematika?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun