Mohon tunggu...
Lisa Selvia M.
Lisa Selvia M. Mohon Tunggu... Freelancer - Literasi antara diriku, dirimu, dirinya

Anti makanan tidak enak | Suka ke tempat unik yang dekat-dekat | Emosi kalau nemu hoaks

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Wisata Religi Lokal Rasa Luar Negeri di Pulau Lembeh

25 Juli 2017   03:26 Diperbarui: 31 Juli 2017   23:14 1995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa tingkatan di tempat wisata ini (dok. pribadi)

Hari ini matahari sedang galak-galaknya memancarkan panasnya ke bumi, tapi hal itu tidak mengurangi semangat kami untuk berwisata ke Pulau Lembeh yang terletak di ujung Pulau Sulawesi Utara ini.

Kemudi mobil langsung dibelokkan ke kanan setelah keluar dari pintu pelabuhan penyeberangan Pulau Lembeh, kami langsung tancap gas karena waktu yang kami miliki begitu singkat di Pulau ini. Jadi jangan heran kecepatan iring-iringan mobil rombongan kami tak kalah dengan para peserta Rally Paris Dakar, bedanya kami menghadapi trek jalanan beraspal mulus yang berkelok-kelok serta naik turun bukan jalanan berbagai medan ekstrim. 

Ada berbagai pemandangan sepanjang perjalanan menantang itu, dimulai dari pepohonan yang biasa-biasa saja, beberapa rumah penduduk  berdinding warna-warni yang harus dicapai dengan tangga hingga tebing-tebing yang curam langsung ke laut. Dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, tibalah rombongan kami terdiri dari warga junior sampai senior dengan selamat di Patung Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Patung Tuhan Yesus di Pulau Lembeh (dok. pribadi)
Patung Tuhan Yesus di Pulau Lembeh (dok. pribadi)
Dimensi patung yang dibangun dengan maksud menyaingi Patung Tuhan Yesus di Brazil adalah sbb:
  • tinggi patung 29,5 m
  • landasannya 6 m
  • lebar badan 5,5 m
  • rentang tangan 25 m

Tangannya yang membuka, terentang di udara, pose patung tsb seakan-akan menyambut para wisatawan tempat religi ini.

Jika wisatawan yang datang berkunjung tentu akan mudah melihatnya jika sudah dekat tujuan yang terletak di Kelurahan Doorbolaang, karena tinggi menjulang dan terletak di atas bukit.

Peta Pulau Lembeh (dok. google maps)
Peta Pulau Lembeh (dok. google maps)
Patung ini terdiri 4 tingkatan sbb:
  • Dasar (paling bawah) : Tempat parkir mobil, motor & bus. Terdapat juga tempat berjualan makanan, tapi tidak selalu buka.
  • Tingkat Dua: Kosong
  • Tingkat Ketiga: Kosong
  • Tingkat Keempat (paling atas) : Landasan & Patung

Sepertinya bagian tingkat-tingkat yang kosong dirancang untuk dipakai sebagai tempat beribadah.

Patungnya saja selesai dibangun pada tahun 2015 tapi belum termasuk bagian-bagian lainnya. Menurut info, biaya pembangunannya mencapai 2 milyar rupiah dengan dana sebagian besar dari walikota Bitung Hanny Sondakh.

Untuk memasuki obyek wisata ini tidak dipungut biaya. Tapi ada kotak partisipasi untuk pengunjung yang terpaksa tergerak hatinya untuk mengisinya. Lainnya halnya kalau mau ke toilet, wajib ditarik biaya hingga 5 ribu rupiah.

kotak partisipasi (dok. youtube)
kotak partisipasi (dok. youtube)
Saya terakhir mengunjunginya pada bulan Maret 2017 dan tempat wisata religi ini tampaknya masih sedang dalam proses penyelesaian akhir pembangunan karena masih ada beberapa bagian di bagian sisi-sisi samping terlihat besi-besi mencuat.

Beberapa bagian yg belum selesai (dok. pribadi)
Beberapa bagian yg belum selesai (dok. pribadi)
Dari tingkat paling atas tampak pemandangan indah Teluk Tomini yang menurut saya bisa mengurangi ketebalan kacamata minus saya jika bisa melihatnya tiap hari. Dimulai dari laut lepas berpadu cantiknya jajaran pohon kelapa yang kadang meliuk-liuk ditiup angin seakan merayu "minta difoto bareng" ditambah atap-atap rumah penduduk di pulau itu yang menyembul malu-malu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun