Mohon tunggu...
Lisa Selvia M.
Lisa Selvia M. Mohon Tunggu... Freelancer - Literasi antara diriku, dirimu, dirinya

Anti makanan tidak enak | Suka ke tempat unik yang dekat-dekat | Emosi kalau nemu hoaks

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kenyataan di Balik Deklarasi Pemilu Damai

25 Februari 2019   09:44 Diperbarui: 25 Februari 2019   10:10 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pemilu (Foto: Kompas.com)

Pesta Demokrasi makin hangat, karena waktu untuk pemilihan sudah semakin dekat. Adanya beda pilihan mengakibatkan banyak gesekan di dalam masyarakat Indonesia. 

Kalau saya membaginya dalam 4 golongan. Golongan pro 01, golongan pro 02, golongan belum menentukan pilihan. Terakhirnya, Golongan Tidak Memilih.

Antargolongan ini sering saling lempar ejekan satu-sama lainnya. Kalau golongan pro 01 dan 02 tidak perlu saya jelaskan lagi, karena dari persekusi sampai perang tagar kerap dilakukan. 

Golongan belum menentukan pilihan, namanya masih galau, kalau menyebarkan hoaks atau sedang protes, mereka akan menyerang golongan pro 01 dan 02. 

Untungnya hal ini masih jarang terjadi. Kalau Golongan terakhir ini, agar lebih singkat saya sebut Golput. Mereka juga menyerang pro 01 dan pro 02. Kalau tidak saya lihat, aksi mereka juga tak kalah sangar. Silahkan saja dilihat di media sosial Nurhadi-Aldo. Walau tujuan akun ini dibuat bukan bermaksud mengajak orang-orang untuk golput.

Kalau melihat fenomena ini, lelah tidak? Tiap hari ujaran kebencian, hoaks dan bertebaran di sekeliling kita. Saya mencoba mencari jawaban ke mesin perambah, kata 'pemilu damai'. Mencoba adakah masyarakat umum yang peduli? Ternyata hasilnya sangat sedikit. Hanya hitungan jari.

Yang banyak keluar adalah deklarasi pemilu damai tapi pasti ada peran dari Polres dan Polsek setempat. Tapi mengetahui hal ini membuat rasa kagum saya akan peran dominan dari lembaga pemerintahan ini dalam mendukung pemilu damai. Mereka justru tidak mau sampai sudah kejadian baru sibuk sosialisasi, tetapi aktif secara langsung untuk pencegahannya.

Sempat ada deklarasi menarik dengan dakwah kocak dari Dai Jujun yang diadakan di Garut. Sangatlah tepat dibumbui humor walau hal yang dideklarasikan adalah hal yang serius. Bahkan melalui acara ini, bisa mengklarifikasi hoaks yang tersebar.

"Ceuk saha diteken? henteu uing mah, ayeuna dek dakwah dimana wae, di masjid atau di mana saja, bahkan ayeuna mah loba keneh masjidna daripada jamaahna (Kata siapa ditekan, saya tidak merasa ditekan, mau dakwah di masjid, dimanapun bebas, bahkan sekarang malah lebih banyak masjid daripada jemaahnya)," klarifikasi dari KH Jujun Junaedi, dai kondang nasional.

Ada juga deklarasi dari Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (FL2MI) Jawa Barat. Dengan total 17 perwakilan yang berlokasi di Jawa Barat tentunya. 

Acep Jamaluddin yang adalah pengurus FL2MI sekaligus Ketua Legislatif Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung, menyebutkan kegiatan ini selain mendeklarasikan pemilu damai, juga menguatkan peran mahasiswa dalam gelaran pesta demokrasi di Jawa Barat. Dengan cara turun langsung ke masyarakat untuk menciptakan keamanan dan kedamaian dalam pemilu nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun