Mohon tunggu...
Lilih Wilda
Lilih Wilda Mohon Tunggu... lainnya -

Ho ho ho

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Foto Sejarah Indonesia Masuk Tempat Sampah di Belanda

14 Agustus 2012   08:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:47 2794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia akan segera merayakan hari kemerdekaannya. Hari kemerdekaan yang telah diproklamirkan oleh Ir soekarna dan Moh Hatta, pada tanggal 17 Agustus 1945. Kemerdekaan ini tidak didapat dengan cuma-cuma. Kemerdekaan bangsa Indonesia melalui perjuangan seluruh rakyat Indonesia.

Setelah memproklamirkan kemerdekaan, ternyata tidak cukup bagi bansa ini untuk menikmati kemerdekaan, karena bangsa belanda tidak rela dan tidak mengakui kemerdekaan bangsa kita. Semboyan negara penjajah ini adalah indie veloren, ramspoed geboren (kehilangan Hindia, kelahiran malapetaka). Bangsa belanda tidak ingin Indonesia merdeka karena dengan menjajah indonesia lah bangsa mereka menjadi makmur.

Karena tidak ingin melihat negeri jajahannya merdeka, kemudian Belanda melancarkan agresi militer yaitu pada 21 juli samapai dengan 5 Agustus 1947 (agresi militer 1). Dan pada tanggal 19 desember 1947 sampai dengan 5 januari 1949 (agresi militer 2). Agresi militer ini dikenal dengan Aksi Polisionil . Sejarah aksi  keji polisionil ini tidak diajarkan dalam kurikulum secara mendetil di negara Belanda. Sampai akhirnya fakta terungkap pada 10 Juli 2012. Pengungkapan fakta ini diawali dengan penerbitan foto-foto kekejaman belanda oleh koran VOLKS KRANT yang merupakan koran terbesar di Belanda. Foto-foto ini ditemukan dalam tempat sampah di kota Enschede. Pada awalnya foto-foto ini dimiliki oleh seorang tentara belanda yang telah meninggal. Tentara ini dikirim ke Indonesia sebagai tentara wajib militer sebelum agresi pertama.

Dalam foto ofoto ini dapat dilihat eksekusi dari tiga pria indonesia. Mereka berdiri dengan punggung mereka menghadap kearah regu tembak yang berdiri pada sisi lain sebuah parit, foto menunjukkan momen ketika mereka ditembak. Parit dipenuhi dengan mayat-mayat orang yang dieksekusi, terlihat dari foto kedua. Pada sisi sebelah kiri anda bisa melihat dua personil militer belanda yang bisa dipastikan dari seragam mereka. Jangan meregukan keotentikan foto ini, karena telah diteliti oleh para ahli belanda.

[caption id="attachment_193009" align="aligncenter" width="613" caption="amriawan.blogspot.com"][/caption]

[caption id="attachment_193010" align="aligncenter" width="468" caption="terlihat mayat korban eksekusi (amriawan.blogspot.com)"]

13449337251390349766
13449337251390349766
[/caption]

Pengungkapan fakta ini telah membuat heboh publik belanda. Ada yang pro dan ada pula yang kontra. Sedang di Indonesia sendiri media dan pemerintah seperti tidak mengetahui berita ini.

Sebagai generasi penerus bangsa, sudah selayaknya kita menghargai para pahlawan. Tidak hanya dengan perayaan seperti panjat pinang, tarik tambang atau hanya dengan upacara bendera. Setidaknya kita harus memperjuangkan para pahlawan. Dengan menuntut ganti rugi terhadap pemerintah belanda agar keluarga korban kekerasan dan kebiadaban belanda meendapat konpensasi.

Tidak patut kita sebagai bangsa yang telah merdeka dengan penuh perjuangan merendahkan sejarah, Sejarah bangsa ini harus dihargai. Jangan diam saja ketika mengetahui sejarah kita telah masuk tempat sampah.  Rakyat belanda saja  bereaksi, kenapa kita tidak peduli?

*selamat sore kompasianer...*

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun