Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Opini; Rokok Membunuhmu

12 Agustus 2017   15:07 Diperbarui: 12 Agustus 2017   15:22 3506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kalimat Rokok Membunuhmu terdapat pada beberapa bungkus rokok. Poster-poster iklan rokok, yang biasa ditempel di warung-warung atau tempat-tempat umum, juga mencantumkan kalimat tersebut. Bahkan kalimat itu tercantum dengan tulisan yang cukup besar dan dapat dibaca dengan jelas pada baliho-baliho besar di pinggir jalan. Namun jumlah perokok bukannya berkurang, tetapi justru bertambah banyak dari waktu ke waktu. Bahkan anak-anak remaja pun semakin banyak yang merokok.

Semua peneliti sepakat bahwa kandungan tobako di dalam rokok menyebabkan berbagai macam penyakit bahkan kematian. Hal ini membawa dampak terhadap meningkatnya beban kesehatan yang harus ditanggung oleh pemerintah. Selain itu, kandungan nikotin di dalam rokok menyebabkan kecanduan.

Advanced English Dictionary mendeskripsikan kata "addiction - kecanduan" sebagai berikut:

  1. being abnormally tolerant to and dependent on something that is psychologically or physically habit-forming (memberikan toleransi yang tidak normal dan tergantung pada sesuatu yang secara psikologi dan fisik membentuk suatu kebiasaan)
  2. an abnormally strong craving (suatu keinginan hati yang kuat yang tidak normal)

Dalam surat 1 Korintus 6 : 12, Rasul Paulus mengatakan bahwa segala sesuatu diperbolehkan, tetapi belum tentu hal tersebut berguna. Kemudian dia mengulang kembali kalimat bahwa segala sesuatu diperbolehkan. Namun dia memberi penekanan bahwa tidak membiarkan dirinya diperhamba oleh apapun. Dengan kata lain, Rasul Paulus tidak membiarkan dirinya kecanduan pada sesuatu yang dia sukai.

Kecanduan rokok sama dengan percabulan. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa merokok sama dengan mencemari tubuh. Perokok memasukkan bahan kimia, yang sudah jelas dideskripsikan dapat membunuh, dengan sengaja ke dalam tubuhnya. Akibatnya bahan-bahan kimia tersebut tertumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan berbagai macam penyakit.

Tumpukan-tumpukan bahan kimia itu perlu waktu yang cukup lama untuk menyebabkan suatu penyakit timbul. Oleh karena itu, efek-efek rokok dapat ditemukan pada perokok aktif yang sudah bertahun-tahun merokok. Kemudian faktor daya tahan tubuh seseorang terhadap bahan-bahan kimia dalam rokok juga berpengaruh terhadap waktu. Maksudnya, jika tubuh seseorang memiliki kemampuan yang besar untuk melawan bahan-bahan kimia tersebut, mungkin efek merokok dapat timbul pada waktu yang lama. Namun jika daya tahan tubuhnya kurang baik, efek merokok dapat segera terlihat lewat hadirnya penyakit.

Apakah merokok baik? Tentu saja tidak baik. Apakah merokok dosa?Ya! Walaupun tidak tercantum dalam Kitab Suci, tetapi merokok adalah perbuatan yang menjauhkan manusia dengan Tuhan. Yang jadi pertanyaan begitu banyak perokok adalah: Bagaimana mengatasi kecanduan rokok?

Muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Untuk memutuskan rantai kecanduan, perokok harus melawan keinginan dirinya sendiri. Melawan keinginan dagingnya. Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya atau di luar tubuhnya. Tetapi orang yang merokok berdosa terhadap dirinya sendiri.  Tubuh jasmani seseorang bukan milik orang tersebut. Dimana dapat ia gunakan sesukanya. Tubuh manusia adalah milik Tuhan. Sehingga tiap-tiap orang wajib memuliakan Tuhan dengan tubuhnya. Atau dengan kata lain, berusaha dengan segenap hati dan pikiran untuk melakukan hal-hal yang baik serta berguna untuk dirinya sendiri serta untuk orang banyak.()

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun