Mohon tunggu...
Lily Elbe
Lily Elbe Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Blunder, Ahok Ikut Menyambut Raja Salman Bisa Menggagalkan Kerja Sama RI-Arab Saudi

1 Maret 2017   15:40 Diperbarui: 2 Maret 2017   06:00 1092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://twitter.com/YantoTokek

Kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz al Saud bisa menjadi berkah bagi Indonesia. Pasalnya, ada investasi sangat besar yang dibawa Raja Salman dalam kedatangannya yang bersejarah ini. Indonesia kemungkinan akan mendapatkan investasi hampir 300 triliun dari kunjungan Raja Salman tersebut.

Tapi, harapan besar pemerintah Indonesia pada investasi tersebut bisa mengalami masalah, bahkan ada kemungkikan batal. Penyebabnya tidak lain karena Ahok diikutsertakan menyambut Raja Salman di Bandara Halim Perdana Kusuma.

Para Ahoker sumringah ketika Ahok mendapatkan kesempatan menyambut Raja Salma. Photo Ahok tengah berjabat tangan dengan Raja Salman kemudian tersebar di media sosial. Pristiwa ini seolah-olah dapat membersihkan dosa Ahok terhadap ummat Islam di Indonesia. Photo ini seolah-olah menunjukkan bahwa persoalan Ahok dengan ummat Islam Indonesia sudah selesai. Ahok harus sadar bahwa kesalahannya kepada ummat Muslim Indonesia tidak terhapuskan dengan hanya bersalaman dengan Raja Salman.

Kehadiran Ahok dalam menjemput Raja Salman dapat menjadi blunder, bahkan pemerintah pada dasarnya telah menghinakan diri dengan mengikutsertakan Ahok dalam sambutan Raja Salman. Berita Ahok telah menghina al-Qur’an tersebar hingga ke dunia Arab. Dan, mustahil berita ini tidak sampai ke Raja Salman. Terlebih, orang-orang seperti Ahok dan para pendukung suka mendeskriditkan Arab. 

Pemerintah telah berjudi dengan investasi 300 triliun dengan mengikutsertakan Ahok pada acara sambutan tersebut. Efek Ahok bisa menggagalkan nilai investasi Raja Salman di Indonesia. Seharusnya yang diundang untuk menyambut Raja Salman adalah pemimpin-pemimpin ummat Islam, bukan sosok yang tengah berstatus terdakwa penodaan agama Islam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun