Mohon tunggu...
Lily Elbe
Lily Elbe Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Ahok Terlalu Kasar untuk Memimpin Jakarta

27 Februari 2017   12:15 Diperbarui: 27 Februari 2017   12:23 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://dekandidat.com/2015/03/10/lbh-pendidikan-bilang-gubernur-ahok-layak-marah-marah-ke-bawahannya/

Para pendukung Ahok selalu beralasan kenapa Ahok layak menjadi pemimpin Jakarta adalah karena dia kerja dan sudah banyak perkembangan yang dia torehkan di Jakarta. Tidak perlu dipungkiri memang bahwa Ahok telah bekerja keras untuk membangun Jakarta, tapi cara Ahok melakukannya bermasalah, mengabaikan sisi-sisi sentimental warga Jakarta, bahkan pada aspek-aspek tertentu terasa tidak manusiawi.

Ahok memang terkenal dengan kata-katanya yang menohok dan menyakiti hati banyak orang. Bahkan dia pernah berujar, dia bersedia membunuh dua juta orang untuk memberikan kehidupan layak bagi 10 juta lainnya. Walaupun perkataan Ahok tersebut hanyalah kiasan untuk menjelaskan mengenai betapa sulitnya membangun Jakarta dengan langkah-langkah biasa, namun ujarannya sangat tidak manusiawi dan otoriter.

Ahok terbiasa dengan kata-kata kasar, memaki di depan umum tanpa mempertimbangkan peraan orang lain, seakan hanya dia yang benar. Dia mengabaikan cara-cara negosiasi yang lebih santun, mengajak warganya berpartisipasi, menyentuh pikiran dan hati warganya. Apa yang diperlihatkan Ahok adalah menegasikan warganya sebagai subjek-subjek yang lakay diayomi, diajarkan,  diajak berdialog, dan butuh empati.

Ahok sering dalam serial debat beberapa waktu lalu mengibaratkan dirinya sebagai bapak bagi warga DKI Jakarta. Pilihan kata yang digunakan Ahok untuk menempatkan dirinya dihadapan warganya ini menjelaskan cara pikirnya yang bermasalah. Cara berpikir inilah yang diterapkan oleh Soeharto selama masa kekuasaannya yang otoriter. Apa yang kemudian ditunjukkan oleh cara berpikir demikian adalah hanya penguasa yang benar, dan rakyat harus selalu tunduk pada penguasa. Rakyat tidak boleh mengkritisi atau mengkomplain kebijakan-kebijakan penguasa walaupun kebijakan-kebijakan tersebut mengangkangi aturan. Inilah yang ditunjukkan Ahok hari ini dalam aksi-aksinya menggusur warga, mereklamasi pantai, mendisiplinkan anak sekolah, dan lain sebagainya. Dia adalah bapak yang suka menghukum dan selalu benar. Jika rakyat dia anggap salah, sebagai seorang bapak dia harus menghukum mereka. Sementara jika bapak yang salah, rakyat harus kembali ke peraturan pertama, bapak tetaplah bapak. Seorang bapak imun dari disalahkan anaknya.

Akibatnya adalah Ahok bertingkah kasar pada warga yang dia ibaratkan sebagai anak.  

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun