Bagaimana cara kita menyikapi perbedaan-perbedaan dalam suatu organisasi?Kita telah mengetahui definisi/pengertianorganisasi yaitu kumpulan individu-individu yang mempunyai tujuan yang sama, dimana tujuan tersebut tidak akan tercapai bila individu tersebut terpecah.Pada kenyataanya di dalam setiap organisasi pasti mempunyai anggota yang berbeda satu sama lain, perbedaan-perbedaan ini bisa menimbulkan perpecahan dan menyebabkan tujuan suatu organisasi tidak tercapai.
Faktor utama penyebab perbedaan individu dalam organisasi adalah kepribadian. Kepribadian masing-masing individu berbeda, masing-masing individu mempunyai kepribadian yang khas dan unik dikarenakan mempunyai latar belakang yang berbeda (terbentuk karena latar belakang demografi), latar belakang demografi mencakup usia, ras dan gender. Latar belakang demografi ini mempengaruhi kemampuan dan keterampilan seseorang dan juga pengambilan keputusan dalam bekerja. Jadi masing-masing individu berinteraksi, bersikap, dan berperilaku dengan cara yang berbeda.
Walaupun dalam suatu organisasi terdapat perbedaan antar anggotanya namun mustahil bahwa tujuan organisasi tersebut tidak akan tercapai hanya dikarenakan oleh perbedaan-perbedaan itu. Perbedaan-perbedaan itu harus dihilangkan dalam rangka profesionalisme kerja dan pencapaian tujuan organisasi.
Salah satu cara menghilangkan perbedaan-perbedaan antar anggota dalam organisasi adalah meninjau tingkat kepuasan kerja. Kita bisa mengatasi perbedaan individu dalam suatu organisasi dengan cara meninjau tingkat kepuasan kerja mereka. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah hubungan antar anggota, individu itu sendiri dan faktor dari luar ( Harold E.Burt). Disini maksud dari hubungan antar anggota adalah kita dapat mengadakan outbound atau mengadakan rekreasi bersama supaya relasi antar anggota semakin erat. Kegiatan outbound/rekreasi juga bertujuan untuk menyegarkan individu dari masalah-masalah terutama masalah yang ada dalam organisasi. Dalam kegiatan-kegiatan ini individu tidak hanya terkena di aspek psikomotoriknya saja namun juga afeksi dan kognisinya, sehingga selain hubungan antar anggota organisasi terjalin semakin baik, kualitas anggotapun juga akan semakin meningkat, dengan begitu tujuan suatu organisasi akan cepat tercapai.