Mohon tunggu...
Alief Prasetya
Alief Prasetya Mohon Tunggu... wiraswasta -

seseorang yg ingin belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Dambaan Rakyat Menjadi Presiden

12 Juni 2013   12:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:09 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sejak jaman dahula kala, manusia selalu ingin memiliki tokoh panutan didalam hidupnya. Karena itulah kita mengenal begitu banyak, Nabi, Raja, atau bahkan pemimpin-pemimpin suku baik pemimpin spiritual maupun pemimpin politik.

Sejak masih dijaman penjajahan, rakyat indonesia selalu merindukan, seorang pemimpin yang dapat mengayomi dan memperhatikan serta mendengar jeritan hati rakyat. Karena itu kita memiliki pahlawan-pahlawan di setiap penjuru nusantara.

Ketika jaman kemerdekaan kita memiliki Soekarno, Hatta, syarir, Jenderal Sudirman dan masih banyak lainnya. Rakyat sangat mengidolakan mereka sehingga Soekarno di angkat menjadi Presiden seumur hidup. Sampai saat ini kita masih sering mendengarkan banyak orang masih membicarakan dan merindukan sosok seperti Soekarno.

Dimasa Orde baru, setiap perkataan atau tindakan Presiden soeharto adalah benar, rakyat begitu mengeluk-elukkan Soeharto. Dimasa itu bersalaman atau bertemu muka dengan Soeharto adalah suatu kebanggan yang bisa di ceritakan kepada anak dan cucunya hingga bertahun-tahun. Bertemu atau diundang ke Istana bertemu dengan Presiden adalah mimpi kebanyakan rakyat saat itu, dan dapat menaikkan “derajat” orang tersebut di lingkungannya. Bahkan nama Soeharto seperti mantra yang dapat membuka pintu dimana saja dan di bidang apa saja.

Dimasa Reformasi, rakyat di buai oleh harapan akan kehidupan dan kebebasan yang lebih baik. Panutan rakyat saat itu adalah tokoh-tokoh reformasi, seperti Amien Rais, Gusdur atau bahkan tokoh yang dianiaya oleh orde baru Megawati soekarno putri, dan masih banyak lagi. Tetapi dengan berlalunya waktu tokoh-tokoh tersebut sudah mulai beranjak tua. Sedangkan presiden yang terpilih secara langsung oleh rakyat belum bisa memenuhi tuntutan atau keinginan rakyat, terutama generasi muda.

Karena itu banyak rakyat terutama generasi muda mengharapkan seorang pemimpin yang bisa menjadi panutan dalam hidup maupun dalam pemerintahan. Saat ini sebuah nama yaitu JOKOWI, menjadi dambaan rakyat banyak untuk menjadi Presiden di negara ini. Rakyat banyak percaya bahwa Jokowi dapat menjadi pemimpin yang baik, dilihat dari apa yg telah di lakukan di kota Solo. Bahkan rakyat Jakarta memilih Jokowi sebagai Gubernur untuk menata kota ini. Rakyat banyak melihat bagaimana gebrakan Jokowi dalam mengelola kota Jakarta, memerangi korupsi memperhatikan kesejahteraan rakyat lewat KJS (Kartu Jakarta Sehat), KJP ( Kartu Jakarta Pintar) dan juga masih banyak lainnya.

Sehingga walaupun baru saja memulai menata kota Jakarta, istilahnya baru mulai belajar berjalan, Jokowi di harapkan dan di dambakan untuk menata Indonesia. Bahkan sebagian rakyat tidak sabar menunggu 5 tahun lagi untuk mengangkat Jokowi sebagai Presiden, walaupun belum ada kata bersedia keluar dari mulut seorang Jokowi. Belum pernah dalam sejarah negara ini, dimana seseorang begitu di dambakan untuk menjadi Presiden. Ini bisa dilihat dari semua survey yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga survey, dimana Jokowi selalu menempati rating tertinggi mengalahkan nama-nama lainnya.

Sebagian besar rakyat tidak peduli atau lebih tepatnya sangat percaya bahwa Jokowi sanggup menata keadaan bangsa ini yang “katanya” sudah carut-marut karena korupsi dan lainnya. Mereka akan menyerang siapa saja yang berani memberi pandangan agar Jokowi di beri waktu dulu untuk membuktikan diri menata jakarta. Hanya sekedar memberi pandangan agar mereka bersabar selama 5 tahun ( 1 periode) saja, seseorang akan di tentang habis-habisan, apalagi jika seseorang berani mengatakan ketidak-setujuannya Jokowi menjadi Presiden. Bahkan tadi malam di televisi di ucapkan oleh seorang pengamat, bahwa Jokowi sudah seperti seorang Nabi bagi sebagian besar pendukungnya. Itu artinya Jokowi adalah pembawa cahaya di dalam kegelapan bangsa ini, artinya sudah merupakan harga mati Jokowi harus menjadi Presiden. “Let’s wait n see”.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun