Mohon tunggu...
Syaf Lessy
Syaf Lessy Mohon Tunggu... -

Ketika lidah kelu tak dapat lagi berkata-kata Ketika bibir kaku tak lagi mau keluarkan suara Hanya disini aku merasa Bisa tuangkannya menjadi kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Meretas Jalan Aktivis

30 November 2016   22:12 Diperbarui: 1 Desember 2016   12:25 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktivis Mahasiswa (dokumentasi pribadi)

Aktivis, kata yang di sematkan ketika kita
mendengar istilah mahasiswa.
Mencoba memberontak dan melawan,
Ketika negara dalam situasi paradoks dan masalah.

Sebagian mereka memilih turun jalan.
Memboikot setiap aktivitas para pejabat pemburu rente.
Berorasi dengan lantang atas nama penindasan
Terhadap rakyat miskin.

Ada juga memilih memberontak dan melawan,
Lewat kata Dan menulis menggelorakan revolusi sunyi.
Meretas jalan aktivis tidak dalam euforia belaka.
Berjubel semangat yang begitu menggelorakan.

Bagiku, aktivis itu telah mati tahun 98.
Tindak ada aktivis yang ideal untuk sekarang ini.
Mereka Hanya hidup pada ruang ruang kopi.
Bersandar kepada kesepakatan antar elit pejabat.
Yang melahirkan ruang materi dan hedonistik struktural.

Aktivis sekarang hidup pada ruang ruang tirani.
Mengabaikan perlawanan menindas rakyat sendiri.
Gegap gempita dalam satu suara.
Hanyalah jargon usang.
Aktivis mati dalam sejarah pergerakan mahasiswa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun