Mohon tunggu...
Leksi  Salukh
Leksi Salukh Mohon Tunggu... Swasta -

Menulis untuk mencatat Fakta yang terjadi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Setelah Hot Mix - Hot Mu Hel

10 Agustus 2017   09:11 Diperbarui: 11 Agustus 2017   08:20 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Ketua Tim Pelayanan Kasih Leksi Salukh| Dokumentasi pribadi

Setelah menempuh 152  Km dari Kupang, tiba di Kecamatan  Polen, Kabupaten Timor Tengah Selatan, tepatnya di cabang menuju Desa Balu melalui jalan HOT MIX, namun untuk melanjutkan ke  Desa Balu,  Bukan lagi HOT MIX,  tapi  HOT MU HEL.  Demikian ungkapan Guyon Vicakaris  Jemaat  GMIT, Ora Etlaobra-Balu  Yuliandri Karbeka, saat menyambut Tim  Pelayanan Kasih, Persekutuan Doa Lilin Kecil, Jemaat Genezaret Danau Ina (GDI) Lasiana, Kupang,  Sabtu 5 Agustus  2017.

Guyonan  Calon Pendeta Muda  atau sebutan lain Vikaris, Yuliandri  mengungkapkan bahwa  perjalanan dari Kupang menuju, Kecamatan  Polen. Melintasi jalan  ber Hot Mix, karena ruas Jalan Timor Raya adalah ruas jalan Nasional, namun begitu tiba di Polen, tepatnya  cabang menuju  Desa Balu. Tim yang beranggotakan 29 0rang di pimpin Leksi Salukh, harus melalui jalan yang kondisinya tak lagi ber-HOT-MIX yakni jalan berlubang dan batu lepas. Untuk tiba di Desa Balu tepat di Gereja Ora Etlabora kurang lebih 15 Km dengan memakan waktu lebih dari 30 Menit. Perjalanan menuju Desa Balu,  Tim pastinya akan kenal istilah  HOT MU HEL artinya  Harus  Peluk Kuat,  sebab kondisi jalannya tidak lagi, Hot Mix, melain jalan berlubang dan tanjakan maupun menurun terjal.  Faktanya  Bus  yang ditumpangi rombongan  menuju lokasi  melaju dengan perlahan, karena kondisi jalannya tidak bisa dilewati dnegan kecepatan tinggi." Kita goyang ke kiri dan kekanan,seperti orang mabuk minuman keras,"kata Asri Sallu salah sati Anggota Tim. Konidisi Jalan dari cabang Polen,  menuju Desa Balu, harus diakui masih jauh lebih bagus dari daerah lain, karena sekalipun kondisinya rusak pada titik tertentu, terdapat titik tertentu yang jalannya lapen dan mulus , waluapun sempit. Disepanjang jalan diseblah kiri-kanan jalan banyak mamar dan tak menyerihkan juga terdapat beberapa titik ada jurang dan tebing.

Kondisi ruas jalan menuju Desa Balu, membahayakan, karena tanpa aspal, sehingga begitu dilalui, debu  berterbangan  menyerupai kabut dimusim hujan."Tak perlu pakai bedak, karena debu saja sudah bisa membuat muka putih,  begitupun rambut juga beruba warna jadi uban," kata anggota tim lainnya Reny Kefi yang semulanya mabuk di tengah jalan dari Kupang menuju Soe,Ibu Kota Kabupaten TTS.

Sang Sopir, Om  Ady saat mengendarai  extra berhati-hati, namun terkadang tidak mampu  mengendalikan  mobil,  karena sudah terlanjur masuk jalan berlubang. Rumitnya  tidak ada pilihan lain, maka semua anggota tim dalam bus harus mengeluarkan teriakan,  karena kondisi bus sudah miring kiri-miring kanan." Adu Om Sopir, kandungan kami sudah turun dan perlu diurut setelah turun, karena tidak bisa mengandung lagi," teriak Tanta Missa dengan spontan meminta untuk memperlambat  laju bus.

Lain lagi, Celoteh Tanta  Taneo, " Om Supir,  beta pung kepala su benjol,  karena tatoki di plafon bus.  Pelan-Pelan ko!  Nanti juga sampai,"ucapnya dalam dialeg melayu Kupang.  Mendengar permintaan itu,  laju bus  diperlambat, sheingga  jarak 15 KM harus ditempuh 43 menit. Tepatnya  Pukul 13: 49 rombongan tiba  di Depan Gereja Ora Etlabora Balu di sambut oleh Penangung Jawab Jemaat, Sefnat Tefnai dan  Vicakaris Yuliandri Karbeka.  

Pertemuan Tim di awali dengan doa yang di Pimpin Penanggungjawab.   Rombongan yang beranggotakan 29 orang itu disambut dengan  ciri khas Timor Dawan yakni pengalungkan selendang  kepada Ketua Tim.  Acara Pengalungan  selendang  di  Saksikan oleh Penanggungjawab Jemaat Ora Etlabora, Sefnat Tefnai disaksikan  unsur Jemaat.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
 Ratusan Jemaat Hadiri KPI

Ratusan Jemaat dari dalam maupun luar Jemaat, Gereja Ora Etlabora, Desa Balu-Kecamatan Polen, Kabupaten Timor Tengah Selatan, menghadiri Kebaktian Penyegaraan Iman (KPI) yang di selenggarakan Kelompok Persekutuan Doa, Lilin Kecil Gereja Genezaret Danau Ina(GDI) Lasiana. KPI yang berlangsung di Gedung Kebaktian Orat Etlabora, berlangsung meriah,Pada,Sabtu 5 Agustus  Malam. Tampil memandu KPI, Master Off Serimoni (MC) Semi Tamonob. Semi memandu jalannya KPI dengan suasana penuh ceria, sehingga semua jemaat yang hadir ikut bernyanyi, tepuk tangan dan berlombat bahkan menari. Tampil membawa Firman, Ketua Persekutuan Doa, Lilin Kecil, Nyonya Cory Keffi- Sallu.

Dalam Khotbanya Firman terambil dari Wahyu Pasal 2 Ayat 25. Cory mengingatkan jemaat agar selalu memanfaatkan kesempatan untuk beribadat di tiap hari minggu, karena lonceng gereja, bunyi merupakan undangan dari Tuhan yang diberikan cuma-cuma. Bagi Cory, undangan Tuhan selalu diabaikan oleh jemaat, tapi bila diundang dari sesama, jemaat selalu penuhi undangan. Sedangkan dilain sisi kelua" Kita diundang terus, tapi kita sia-siakan, padahal itu undangan gratis dan undangan tersebut harus dihadiri,"kata Dia.

Lebih Lanjut, Cory menambahkan jemaat yang tidak menghargai undangan dia rugi. Kebiasan yang harus ditinggalkan adalah disaat lonceng gereja berbunyi terus tidur. Lonceng gereja memiliki arti yakni pertama sebanyak 39 kali artinya 39 kitab perjanjian lama, lonceng kedua dengan jumlah 27 artinya jumlah kitab perjanjian baru dan loceng ketiga dengan tiga kali artinya tri tunggal Bapak, Anak dan Roh Kudus.

 Kesimpulannya jumlah undangan Tuhan disetiap kebaktian 69 kali, tapi lebih banyak disia-siakan jemaat." Sayang bila undangan itu disia-siakan, padahal bila saudara kita tidak undang pasti kita sering ngamuk, jadi harus menghargai undangan Tuhan sama seperti undangan dari saudara-saudara. Sebab undangan Tuhan ada kehidupan kekal,"katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun