Mohon tunggu...
Kang Chons
Kang Chons Mohon Tunggu... Penulis - Seorang perencana dan penulis

Seorang Perencana, Penulis lepas, Pemerhati masalah lingkungan hidup, sosial - budaya, dan Sumber Daya Alam

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Selamatkan Danau Limboto!

29 April 2019   09:00 Diperbarui: 29 April 2019   09:22 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : regional.kompas.com

Dua hari saya menghabiskan waktu kegiatan dinas saya di Gorontalo. Kota yang banyak menelurkan pemikir pemikir cerdas level nasional. Sebut saja pak BJ Habibie, Fadel Muhammad dan lainnya.

Dua malam itu pula saya menyewa cottage. Tepat di tepian danau Limboto. Cottage yang sedianya punya potensi untuk meraup PAD dari keberadaan danau alami. Ciptaan Tuhan itu. Sayang, pengelolaan kurang optimal bahkan terkesan mangkrak. Pemda yang kelola. Mungkin anggaran operasional minim.

Mudah2an aset ini bisa dioptimalkan, dengan menggandeng swasta lewat skema PPP. Dimana mana memang pengelolaan aset wisata yang murni dikelola Pemda sulit berkembang. Perlu ada inisiatif lain. Disisi lain, kurang optimalnya aset wisata, kemungkinan besar juga terpengaruh dengan kondisi danan limboto yang kian terdegradasi kualitasnya.

Laju sedimentasi yang demikian cepat, telah menyusutkan luas danau. Mungkin hanya 1/3 saja dari rona awal keberadaan danau sebelumnya.

Saya tanya pada masyarakat setempat. Lebih dari separoh lahan danau saat ini jadi daratan. Jadi ruang publik, perumahan dan lain lain. Saya gak sempat tanya, bagaimana penataan aset kepemilikannya.

Akumulasi limbah organik juga telah memicu laju eutrofikasi yang tinggi. Permukaan danau tertutup eceng gondok. Aktivitas multisektor mulai dari perumahan, pertanian, parawisata, perikanan dan lainnya telah memicu masalah ini.

Saya menduga, dampaknya pasti terjadi prnurunan keanekaragaman stok jenis ikan endemik. Penduduk sekitar danau memang meng-iya-kan hal tersebut. Pemerintah melalui KKP pun gencar melakukan re-stocking. Kemarin, kita lakukan pelepasliaran ikan tawes sebanyak 500.000 ekor. Harapannya jenis ini akan membantu memulihkan kualitas air secara alami.

Saya kira, danau Limboto, yang konon jadi maskot Gorontalo. Harus segera diselamatkan agar eksistensi terjaga. Termasuk eksistensi masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari keberadaan sumberdaya ikan di danau. Tindakan kuratif perlu. Tapi tindakan preventif jauh lebih diperlukan. Mengingat kualitas ekosistem danau akan bergantung dari aktivitas multisektor di sekitarnya.

Saya rasa Pemda perlu menginisiasi adanya peta jalan penyelamatan danau Limboto yang pendekatannya berbasis ekosistem. Semua multisektor harus punya upaya konkrit melakukan pengendalian aktivitasnya yang dinilai punya impact terhadap ekosistem danau. Harus disadari, karena sebuah ekosistem, maka upaya yang dilakukan harus bersifat integratif dan tidak parsial. Sedianya tidak ada faktor penyebab tunggal, tapi semua faktor saling terkait.

Pengendalian aktivitas di sepanjabg DAS, aktivitas budidaya ikan, kesadaran masyarakat sekitar dan konservasi di kawasan catchment area mutlak dilakukan.

Semoga Limboto terus lestari. Memberikan harapan hidup bagi masyarakat. Dan itu akan terjadi jika daya dukungnya dikembalikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun