Mohon tunggu...
Money

Mengapa Investor Indonesia Tidak Berinvestasi di Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat?

20 Oktober 2016   00:42 Diperbarui: 20 Oktober 2016   00:50 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat. Empat gagasan pulau itu adalah pulau waiego, pulau misool, pulau salawati dan pulau batanta.

Asal mula nama Raja Ampat menurut mitos masyarakat setempat berasal dari seorang wanita yang menemukan tujuh telur. Empat butir di antaranya menetas menjadi empat orang pangeran yang berpisah dan masing-masing menjadi raja yang berkuasa di Waigeo, Salawati, Misool Timur dan Misool Barat. Sementara itu, tiga butir telur lainnya menjadi hantu, seorang wanita, dan sebuah batu. Mata pencaharian di pulau raja adalah sebagian masyarakat bekerja sebagai nelayan tradisional dengan jarak yang cukup jauh antar masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain.

Objek wisata yang terkenal di kepulauan raja ampat adalah wisata penyelaman yang sungguh sangat bagus sekali. Perairan kepulauan raja ampat merupakan 10 perairan terbaik untuk diving site terbaik di seluruh dunia. Objek wisata ini sangatlah menarik hati para pengunjungnya. Sangat disayangkan, orang yang berinvestasi di Raja Ampat kebanyakan orang asing. Dan dari data yang diperoleh sebenarnya Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) di Raja ampat mendapat kisaran pendapatan yg cukup signifikan yang mana pendapatannya tidak sebesar dengan yang sebenarnya.

Memberdayakan kemampuan orang-orang yang berada disana sangat memprihatinkan. Mengapa ? Sebagian penduduknya masih berada dalam garis kemiskinan dimana fasilitas Prasarana dan Sarana yang digunakan tidaklah seperti yang di Kota Sorong, kemampuan dan daya beli masyarakat disana terbatas. Padahal untuk mengunjungi Raja Ampat ini membutuhkan Cost (biaya) yang tidak memungkinkan semua orang dapat berpergian kesana. Inilah pembaharuan wisata tersebut yang dibantu oleh orang asing, maka akan membuat "Value added" dari tempat tersebut sangat menguntungkan. Tidak menguntungkan bagi rakyat kita, tetapi menguntungkan bagi investor asing.

Di Papua Barat ini banyak sekali masyarakat yang diberdayakan untuk menjadi pekerja dikepulauannya sendiri sedangkan yang menguasai perdagangan dan wisata disana adalah Orang Asing. Mengapa para Investor Indonesia tidak ingin berinvestasi di Negaranya sendiri? Dalam artikel ini semoga orang semakin menaruh hati untuk membangun dan mempertahankan kekayaan alam di Negara sendiri dibandingkan memajukan Negara yang sudah duluan berkembang bahkan terdahulu lebih maju. Mari memberikan gerakan terbaik kepada sesama kita yang berada disana. Wisata Indonesia memang sangatlah indah dan unik, tetapi Apakah Anda tidak merasa dirugikan jikalau pulau idaman nan elok tersebut diambil seketika oleh orang asing ? Marilah melirik kepunyaan negara kita sendiri. Salam Ekonomi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun