Mohon tunggu...
Laura Dorsila Airori
Laura Dorsila Airori Mohon Tunggu... Freelancer - University Student

Mahasiswa semester 7 sampoerna university

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kalian Memaksa, Tapi Kalian Pula yang Melanggar

26 Mei 2017   12:46 Diperbarui: 26 Mei 2017   13:04 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Dari kita masih duduk dibangku sekolah dasar hingga luluspun nasihat mengenai harus menjadi penerus bangsa yang baik dan benar, harus mencintai tanah air kita tercinta ini, harus membawa maju dan buat perubahan yang besar pada bangsa kita ini. Sampai hal itu sudah membuat kita jadikan sebagai satu dari dari jutaan impian kita kedepannya yang akan kita gapai. Dalam tulisan saya ini, saya ingin berbicara mengenai apakah kita sebagai penerus bangsa ini harus tetap meneruskan nasihat-nasuihat bangsa ini  untuk membangun  bangsa ini kearah yang lebih baik lagi? Sedangkan pada akhirnya atau pada kenyataannya justru bangsa inilah yang menolak semua perubahan-perubahan itu, bahkan perubahan baik itu dianggap menjadi sebuah masalah besar bagi kemajuan bangsa ini.

Apa perlu semua sistem pembelajaran dan sistem pendidikan dibangsa ini perlu ditata ulang? Tentu jawabannya adalah ya, perlu. Bagaimana mungkin kita yang selalu dipaksa, diatur, dan diajar menjadi siswa dan sebagai penerus bangsa yang baik. Selalu mendengar nasihat dari orang yang lebih tua dari kami, selalu mendapatkan nasihat yang sama setiap harinya untuk mejadi orang yang mampu membawa perubahan. Saat dimana kami mulai berjuang, mulai terlanjur sayang, ya kami sudah terlanjur sayang terhadap bangsa ini. Tempat dimana kami lahir, tempat dimana kami mengadu nasib, bahkan tempat dimana mungkin kami akan kembali dan menutup mata kami disini. Mereka menghancurkan itu semua dengan segala kesalahan-kesalahan fatal yang mereka perbuat, yang pada kenyataan mereka tidak sadar akan hal itu, namun adapula yang justru sengaja dalam melakukan itu semua. Tentu kesalahan dimana justru semua pengendalian jalannya bangsa ini adalah uang. Uang berbicara mengenai semua kemajuan yang akan terjadi kedepannya nanti, uang yang menjadi tolak ukur berjalan atau tidaknya bangsa, uang yang membeli jabatan dan kekuasaan. Jadi apa kita masih membutuhkan orang-orang hebat kita yang kita harapkan nanti mampu membawa perubahan besar? Yang pada kenyataan mereka justru terbuang karena uang. Tanpa negara ini sadari justru semua keteledoran dan kesalahan mereka membawa dampak buruk bagi semua rakyat yang berdiam dibangsa ini, bagi semua orang yang lahir besar dan bahkan merasa menjadi bagian dalam bangsa ini. Mereka membuat kecewa banyak orang dengan itu semua. Akhir dari tulisan ini bahwa ada baiknya kita atau bahkan mereka kembali bercermin, sudah sejauh mana kami salah melangkah. Dan mari sama-sama kita atur kembali apa yang sebenarnya menjadi masalah utama disini. Kita buat setiap raut kekecewaan yang ada disetiap ribuan wajah rakyat Indonesia menjadi raut penyesalan akan kekecewaan yang sudah terlanjur mereka rasakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun