Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Memeluk Ayah Sampai ke Surga

6 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 6 Mei 2019   07:01 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alunan lagu terdengar di audioplayer. Sesekali Ayah Calvin dan Jose ikut bernyanyi. Mereka hafal liriknya. Perjalanan jadi tak terasa jauhnya.


Supir keluarga memperhatikan ayah dan anak itu sambil tersenyum. Ia senang bisa mengantar Jose dan Ayah Calvin. Mau tak mau teringat anaknya di rumah.

Ia lihat Ayah Calvin begitu lembut memakaikan blazer ke tubuh Jose. Sabar melayani protes anak tunggalnya. Jose tak suka memakai baju lengan panjang. Kata Ayah Calvin, Jose tak boleh lagi memakai baju berlengan pendek.

"Kenapa nggak boleh, Ayah?" tanya Jose ingin tahu.

"Itu...itu karena tangan Jose penuh luka." Ayah Calvin hati-hati menjelaskan.

"Memangnya kenapa kalo tanganku banyak luka? Jadi jelek ya?" Jose bertanya lagi, tak puas.

Ayah Calvin kehilangan kata-kata. Takkan pernah ia mengatai anaknya jelek. Jose tampan, sangat tampan. Wajahnya mirip Ayah Calvin. Hanya saja, orang akan menganggap aneh melihat tangannya yang penuh luka.

Setengah perjalanan, mereka berhenti di sebuah resto. Makan siang dan melepas lelah. Ayah Calvin mengajak supirnya duduk semeja. Melihat itu, Jose terkesan. Ia akan meniru Ayah Calvin bila sudah besar nanti.

"Ayah, ini apa?" tanya Jose seraya menunjuk kue berlapis kacang dan dilumuri madu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun