Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jika Mencintai, Jagalah Hatinya

7 Oktober 2018   06:00 Diperbarui: 7 Oktober 2018   07:16 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepotong berita kematian datang di Hari Jumat. Datang tepat di awal Subuh. Salah satu anggota keluarga Young Lady di Rumah Besar meninggal dunia. Pecah pembuluh darah otak, itulah sebabnya.

Sedih? Tentu saja. Ingin menangis? Iya, dan itu wajar. Kaget? Sangat. Tidak percaya? Betul. Sedikit bayangan melintas di pikiran. Dulu, almarhum adalah sosok orang dewasa yang merangkul, memeluk hangat, dan membelai rambut Young Lady cantik ketika masih kecil. Suaranya begitu lembut. Orangnya santun dan pendiam. Kini, almarhum telah meninggal. Semoga beliau tenang di sisiNya.

Sebagai keluarga, tak perlu disuruh lagi bila harus menghadiri acara kematian di rumah duka dan pemakamannya. Tapi, Young Lady tidak ke sana. Mengapa? Jelas bukan karena biaya, meski jaraknya sangat jauh dari kota bunga. Ini menyangkut urusan hati, Kompasianers.

Di Rumah Besar, ada salah satu sepupu jauh yang dulunya cinta masa kecil Young Lady cantik. Bila Young Lady datang dan bertemu sepupu itu, Young Lady bisa melukai hati pria tampan lainnya di sini. No way. Sadis, kalau kata Afgan. Sadis jika kita melukai orang yang kita cintai dengan pertemuan masa lalu.

Padahal "Calvin" telah memberi keleluasaan.

"Pergilah...saya tidak akan terluka." Begitu katanya. Lembut dan meyakinkan.

Namun, Young Lady berkeras tak mau. Biarlah Young Lady di sini saja. Demi menjaga hatinya agar tidak sakit dan terluka. Wow, kurang baik apa si "Calvin"?

So, Young Lady memilih tak datang demi menjaga perasaan malaikat tampan bermata sipit "Calvin Wan". Young Lady cantik tak ingin malaikat tampan bermata sipit terluka. Dari pada pergi dan melukai hatinya, lebih baik Young Lady tetap di sini. Menjaga perasaannya, menjaga hatinya dari luka.

Nah, sekelumit kisah di atas tak ada salahnya dijadikan pelajaran berharga. Apa pelajaran berharganya? Jika mencintai seseorang, jagalah hatinya. Sebisa mungkin jauhi ia dari luka dan kesakitan karena ulah kita. Usahakan jangan menyakitinya untuk alasan apa pun.

Menjaga hati tidak mudah. Berdoalah, minta bantuan Tuhan untuk menjaga hati kita dan hatinya.

Tak hanya itu. Jika telah mencintai seseorang, janganlah terjebak nostalgia. Jangan terkalahkan kenangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun