Mohon tunggu...
Lyfe

Festival EDM "Djakarta Warehouse Project" Sukses Menarik Penonton Mancanegara

23 Januari 2017   20:41 Diperbarui: 23 Januari 2017   20:54 5267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

          Industri Kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Industri kreatif juga dikenal dengan nama lain Industri Budaya (terutama di Eropa) atau juga Ekonomi Kreatif. John Howkins dalam bukunya The Creative Economy: How People Make Money from Ideas pertama kali memperkenalkan istilah ekonomi kreatif. Howkins menyadari lahirnya gelombang ekonomi baru berbasis kreativitas setelah melihat pada tahun 1997, Amerika Serikat menghasilkan produk-produk Hak Kekayaan Intelektual (HKI) senilai 414 miliar dolar yang menjadikan HKI sebagai barang ekspor nomor satu di Amerika Serikat. John Howkins mendefinisikan ekonomi kreatif sebagai “the creation of value as a result of idea”. 

Dalam sebuah wawancara bersama Donna Ghelfi dari World Intellectual Property Organization (WIPO), Howkins menjelaskan ekonomi kreatif sebagai "kegiatan ekonomi dalam masyarakat yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menghasilkan ide, tidak hanya melakukan hal-hal yang rutin dan berulang. Karena bagi masyarakat ini, menghasilkan ide merupakan hal yang harus dilakukan untuk kemajuan." Menurut Howkins, Ekonomi Kreatif terdiri dari periklanan, arsitektur, seni, kerajinan, desain, fashion, film, musik, seni pertunjukkan, penerbitan, penelitian dan pengembangan (R&D), perangkat lunak, mainan dan permainan, Televisi dan Radio, dan Permainan Video. Musik merupakan bagian dari Ekonomi Kreatif karena musik merupakan kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi/komposisi, pertunjukan, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara.

Christian Rijanto bersama kedua rekan kerjanya Bram Hendrata dan Brian Sutanto berhasil mendirikan sebuah perusahaan bernama Ismaya Group yang bergerak di bidang hospitality yang membawahi beberapa restoran, bar, dan katering serta penyelenggara acara musik. Ismaya Live, yang juga berada di bawah naungan Ismaya Group bergerak sebagai event organizer di bidang musik. Ismaya Live mendatangkan pemusik internasional untuk mengadakan konser di Indonesia. 

Salah satu festival musik yang diadakan oleh Ismaya Live adalah Djakarta Warehouse Project (DWP). DWP pertama kali digelar dengan nama Blowfish Warehouse Project pada tahun 2008. Kemudian berevolusi dengan nama Djakarta Warehouse Project pada tahun 2010. Fesitival musik ini merupakan festival musik yang paling terkenal diantara festival lainnya yang diadakan setiap tahun oleh Ismaya Live. Djakarta Warehouse Project memiliki aliran electronic dance music (EDM). 

Djakarta Warehouse Project telah berhasil menjadi electronic dance music festival terbesar di Asia Tenggara dan baru saja berhasil meraih gelar electronic dance music festival terbesar kedua di kawasan Asia. Lebih dari 90.000 orang menghadiri Djakarta Warehouse Project 2016 yang telah diadakan pada tanggal 9 dan 10 Desember 2016 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta. Seperti tertulis dalam keterangan pers yang dirilis Ismaya Live, DWP 2016 ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah dari awal debut festival ini yang hanya dihadiri 2.000 penonton. 

Festival musik dua hari ini berhasil menarik perhatian lebih dari 45.000 penonton pada setiap harinya yang mana sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah peonton Ultra Music Festival di Jepang dengan jumlah penonton kurang lebih 120.000 penonton dalam waktu 3 hari dan hal ini membuat DWP sebagai electronic dance music festival terbesar dengan jumlah penonton terbanyak per hari nya di kawasan Asia Tenggara. Sunburn festival di Goa yang diadakan selama tiga hari merupakan satu – satunya electronic dance music festival yang lebih besar di kawasan Asia jika dibandingkan dengan Djakarta Warehouse Project. Sebanyak 20.000 orang yang datang ke DWP 2016 merupakan turis yang datang jauh dari lebih dari 30 negara di dunia ini yaitu Australia, Austria, Bangladesh, Brazil, Brunei Darussalam, Kamboja, Canada, China, Equatorial Guinea, Finlandia, Prancis, Jerman, Hong Kong, India, Jepang, Malaysia, Malta, Nepal, Belanda, New Zealand, Norwegia, Philippines, Singapore, Korea Selatan, Saudi Arabia, Switzerland, Taiwan, Thailand, United Kingdom, United Arab Emirates, the United States of America dan juga Vietnam. 

Djakarta Warehouse Project 2016 sukses membawa banyak DJ ternama mancanegara maupun dalam negri yang biasa disebut dengan “local heroes”. Beberapa DJ internasional ternama dengan genre musik yang berbeda – beda seperti house, progressive, techno, trance, drum, bass, dan juga dubstep yang berhasil menghibur puluhan ribu penonton di DWP 2016 adalah DJ Snake, Alan Walker, Lost Frequencies, Rudimental, W&W, Yves, Blasterjaxx, Marlo, Brennan Heart, GTA, Snakehips, Martin Garrix, Yellow Claw, KSHMR, Hardwell, Zedd, Carl Cox, Duke Dumont, Destructo, Hot Since 82, Tiga, Tokimonsta, dan Valentino Khan. Jika di total, ada 33 penampilan dari DJ Internasional dan 24 penampilan dari local heroes pada DWP 2016 kemarin. Tahun ini ada sekitar 1,600 LED panels yang dipasangkan di stage utam yaitu Garudha Land stage, yang mana dua kali lipat lebih banyak dari jumlah LED panels Djakarta Warehouse Project 2015. Bentuk dari Garudha Land stage terinspirasi dari bentuk simbol negara Indonesia, yaitu seekor burung garuda.

Ismaya Live mulai bekerja sama dengan viagogo yang mana adalah online ticket marketplace untuk membeli dan menjual tiket untuk live events. Viagogo resmi menjadi partner dalam penjualan dan pembelian tiket internasional sejak 2014. Christian Rijanto memberikan statement pada wawancaranya dengan Forbes bahwa Ismaya Live juga memakai servis dari viagogo untuk Ultra Beach Bali dan sejauh ini berhasil menarik hati banyak orang yang berasal lebih dari 35 negara untuk menonton Ultra Beach Bali. 

Christian mengaku puas dengan hasil dari kerjasama antara Ismaya Live dan Viagogo karena dengan kerjasama tersebut sangat membantu untuk menarik penonton dari mancanegara. Viagogo membantu untuk memperluas jangkauan penonton dengan menyediakan 35 bahasa dan juga pembayaran yang dapat dilakukan menggunakanmata uang mereka masing – masing melalui perangkat apapun sehingga memudahkan para penonton dari mancanegara untuk membeli tiket. Viagogo juga mempunyai situs yang bagus dan menarik untuk para fans untuk membeli tiket sekaligus mendapatkan info terupdate tentang event – event yang diselenggarakan oleh Ismaya Live.

 Dan sebagai hasilnya, pembeli tiket event Ismaya Live yang berasal dari mancanegara mendapatkan pelayanan dan hasil yang memuaskan dalam mebeli tiketnya. Sebaliknya, event - event yang diadakan oleh Ismaya Live akan mendapatkan sorotan dari masyarakat luar Indonesia. Ismaya Live telah bekerja sama dengan Viagogo sebagai international ticketing partner sejak 2014 dan dengan terjalinnya kerja sama ini, Viagogo berhasil menarik hati para penonton dari Brazil, Jepang, dll. Ini adalah kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak. Christian Rijanto, Bram Hendrata dan juga  Brian Sutanto memiliki tujuan agar Ismaya Live dapat menjadi event organizer terbesar di Asia Tenggara sehingga dapat membantu Indonesia menjadi salah satu negara di Asia yang menjadi tujuan tour para artis ternama mancanegara. 

Dalam kebanyakan waktu, membawa artis mancanegara untuk mengadakan konser di Indonesia bukan lah hal yang mudah karena Indonesia jarang menjadi destinasi untuk tur para artis mancanegara, maka dari itu Christian, Bram, dan Brian memiliki tujuan bagi Ismaya Live kedepannya yaitu salah satunya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang termasuk dalam destinasi tur, serta menjadi event organizer yang dapat membuat acara live event terbaik yang tidak terlupakan seperti contohnya EDM festival tahunan Djakarta Warehouse Project.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun