Â
Merasakan lagi menjemur gigi di siang hari saat menunggu angkutan di dekat gerbang tol.
Sudah lama aku memang tak pernah berkelana ke Bandung. Demi efisiensi, pengajar yang bertugas di suatu cabang diusahakan berdomisili dekat dengan kantor cabang. Dan kantor cabang terdekatku di daerah Rancaekek Kabupaten Bandung.
Saat celingak-celinguk mencari tempat duduk, tampaklah lapak pedagang asongan yang terdiri dari bangku kecil , kotak berisi minuman, termos dan kopi seduhan.
"Pak boleh ikut duduk? "tanyaku dengan muka memelas.
" Boleh neng tapi sambil pesan kopi ya pliiiis! " Eh busyet dia lebih memelas dariku.
Akupun menyanggupinya daripada berdiri pegal ya sudah lah ikut duduk saja sambil ngopi. Tak lama si bapak asongan sebut saja inisial E.M.A.N..(jiah itumah bukan inisial hahahha) dengan sigap menuangkan sesaschet kopi lalu menambahkan air panas dari termos dan mengocek-oceknya.
" Ini Neng mangga! " kata Pak Eman.
" Bukannya ini Kopi pak kok mangga?"
Mestinya ini lucu dan membuatnya tertawa tapi Pak Eman cuek aja sepertinya tak mengerti candaanku.
" Ini pak uangnya, ambil saja kembaliannya! "