Mohon tunggu...
Lalan Rupawan
Lalan Rupawan Mohon Tunggu... wiraswasta -

tulis aja mikir belakangan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jodoh Membawamu kle Pulosari

26 Mei 2013   06:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:01 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aspal ini memang belum berujung , tapi kelebarannya semakin menyempit dan aku merasa sudah berada di ujung dunia . Berulang kali melirik peta atau tepatnya gambar penunjuk jalan menuju lokasi pernikahan seorang kawan lama , tak ada yang baru …. Belok kiri , belok kanan , sawah , gedung sekolah semua sudah terlewati , kendaraan kendaraan lain yang dua jam lalu membuat macet jalanan sudah tak terlihat , semua semakin mengerucut , kendaraan dengan tujuan kecamatan yang sama mengerucut menjadi kelurahan yang sama , kampung yang sama dan kemudian tujuan yang sama yaitu menghadiri pernikahan kawan lama …. Kami sudah berada di puncak kerucut , ya dan memang kami sudah berada di puncak kerucut gunung Pulosari .

Sudah puluhan turunan , sudah puluhan tanjakan dengan sudut diatas 45 derajat , beberapa kali ban belakang selip atau terpeleset ke samping , seven seater yang dikemudikan Udin seperti sudah hampir menyerah meski udin masih terlihat gagah dengan kaca mata hitam diangkat ke atas jidat dan djie sam soe yang tak berhenti mengepulkan asap nikotin yang seperti ingin menambah ketebalan kabut Pulosari.

------------

Gunung Pulosari menurut mitos yang didengar dari para tetua setempat adalah gunung yang lebih tua dari Krakatau dan jika Krakatau batuk batuk atau bererupsi maka dipulosaripun ada aktifitas tektonik . gunung ini terletak di kabupaten pandeglang dan bisa ditempuh melalui beberapa jalur pendakian yaitu melalui Mengger – Mandalawangi – Cisata – Pulosari , Menes – Pulosari .

-----------

Hari ini kami melalui jalur lain dengan tujuan menghindari macet akibat betonisasi jalan di pandeglang , perjalanan kami mulai dari Serang , di perempatan Palima mengambil belokan ke kanan menuju  Ciomas menyusuri kaki Gunung Karang sebelah utara melingkar ke barat . dari awal perjalanan kami disuguhi pemandangan Gunung Karang yang indah dengan sisi kiri dan kanan sawah atau kolam kolam ikan , perjalanan mulai diwarnai turunan dan tanjakan setelah memasuki kecamatan Mandalawangipemandangan semakin beragam dengan sungai berair jernih dan hutan hutan dengan pohon besar . memasuki kecamatan Cisata kontur jalan semakin terjal , hutan semakin rapat dan jarak antar kampung menjadi semakin jauh .

Makam keramat Sang hyang Dengdek di sebelah kanan dan hutan sengon di sebelah kiri tanjakan terjal di depan , sengon berganti kebun melinjo bercampur durian lalu kebun cengkeh dan puncak Pulosari semakin jelas , udara segar dan sejuk masuk dari jendela mengusir bau asap rokok , semua terbangun oleh gemericik air yang mengalir dimana mana , yaaa sumber air pegunungan yang di kota dijual dengan botol dan cup plastik , disini mengalir tak terhingga .

Tak ada bau knalpot tak ada berisik klakson , yang ada cuma hijau , sejuk , gemericik air dan kicau burung . wangi cengkeh yang tertiup angin pegunungan betul betul merefresh semua sel di tubuh , segar indah .... tapi sayang sinyal selularpun nihil , maklum kami sudah berada di kampung Kadu Ranggon , kampung terakhir menuju puncak Pulosari .

Tak ada gadis berhot pants dan tank top , yang ada gadis berkerudung dengan mata jernih , kulit bersih , maklum air yang mereka pakai untuk mandi  bukan air PDAM berkaporit atau air tanah yang sadah , tapi air yang mengalir alami dari sumber air tanpa bantuan alat apapun selain selang setengah inci yang pasang begitu saja di penampungan air diatas kampung..... rupanya ini yang menambat hati kawan kami .

Sayang sekali tujuan kami hari ini adalah menghadiri pernikahan kawan lama dan cuaca hujan sehingga tak bisa mengabadikan pemandangan indah itu , tapi suatu saat kami akan kembali dengan tujuan hiking sampaikawah di puncak Pulosariyang kabarnya cuma perlu mendaki selama 3 - 4 jam lagi dari Kadu Ranggon untuk sampai kawah .

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun