Mohon tunggu...
laksana adi
laksana adi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Dengan melakukan travel membuka perspektif kita tentang dunia baru

Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenyam Bangku Kuliah Setelah Bekerja, Kenapa Tidak?

14 Januari 2020   16:32 Diperbarui: 14 Januari 2020   17:14 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajar memang dapat dilakukan kapan saja dan tanpa mengenal usia selama kita ada keinginan kuat, begitu pula dengan kuliah. Hidup bukanlah sebuah perlombaan lari karena setiap orang mempunyai start yang berbeda, rute yang berbeda, dan kemampuan yang berbeda. Dan pada akhirnya bermuara ke cita-cita masing-masing.

Saya akan berbagi sedikit pengalaman. Dulu ketika saya lulus SMA saya langsung bekerja. Keinginan untuk melanjutkan kuliah tentu saja ada, namun kondisi keuangan keluarga memang tidak memungkinkan saat itu. Untuk membiayai sampai lulus SMA saja rasanya berat karena saya sekolah di SMA Swasta yang cukup terkenal di Kota saya.

Karena keadaan keuangan keluarga inilah, saya hanya mempunyai 2 cara untuk bisa kuliah. Pertama, saya harus mencari beasiswa. Kedua, saya harus bekerja dulu lalu kuliah di kemudian hari. Karena saya belum menjadi murid yang pintar saat itu, akhirnya saya gagal untuk mendapatkan beasiswa kuliah.

Selama saya bekerja, saya terus terbayang-bayang untuk dapat melanjutkan kuliah. Kuliah memang tidak menjamin saya sukses atau kaya. Tapi paling tidak, kuliah dapat membantu saya dalam berpikir sistematis untuk menghadapi tantangan hidup saya kedepannya. Singkatnya saya berpendapat bahwa kuliah dapat membentuk kerangka berpikir saya menjadi lebih baik.

Dalam pelaksanaanya memang tak semudah seperti yang saya rencanakan. Setelah saya bekerja dan mendapatkan gaji tiap bulannya, motivasi untuk melanjutkan kuliah sempat redup. 

Timbul gejolak dalam batin saya, apakah saya masih membutuhkan kuliah di saat biaya kuliah yang semakin mahal, apalagi saya sudah bisa bekerja tanpa kuliah. Semangat ini semakin redup ketika saya bekerja sekaligus membuka usaha sendiri. Tenaga dan pikiran saya semakin terkuras.

Titik perubahan saya dimulai ketika saya resign dari tempat kerja yang lama. Saya merasa ada yang tidak beres dengan mindset saya selama bekerja di sana karena terlalu terlena dengan zona nyaman dan teman-teman yang tidak mensupport saya untuk melanjutkan kuliah. Saya menggunakan dana resign untuk mendaftar ke Perguruan Tinggi dengan Program S1 Teknik Informatika. Sebuah langkah yang luar biasa dalam hidup saya.

Hingga kisah ini ditulis, tak terasa saya sudah memasuki semester 4 di usia 27 tahun. Saya sudah 2 kali resign selama kuliah. Kuliah sangat memotivasi saya untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Ternyata kerja sambil kuliah juga tidak merepotkan seperti yang saya bayangkan selama ini. Saya mengambil kelas karyawan sehingga saya hanya tatap muka dengan dosen seminggu sekali setiap hari Sabtu, untuk hari Senin sampai Rabu cukup kuliah online dan mengumpulkan tugas. Teman kuliah saya juga sudah bekerja semua dan malah ada yang sudah berusia 45 tahun namun masih semangat kuliah.

Dari pengalaman saya tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kuliah setelah kerja sangatlah memungkinkan. Kita dapat memiliki keuangan lebih untuk membiayai kuliah kita sendiri daripada adik-adik di bawah kita yang hanya mengandalkan dari gaji orang tua mereka. Dan yang paling penting adalah, kita dapat memilih jurusan kuliah sesuai dengan bidang profesi yang telah kita tempuh, sehingga tidak ada lagi yang namanya salah ambil jurusan.

Sekian pengalaman yang dapat saya bagikan. Nanti saya akan bagikan tips-tips kuliah sambil kerja. Sekian dan terima kasih!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun