Mohon tunggu...
Syasya_mama
Syasya_mama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Ibu 2 Putri, Indonesia - Korea 가는 말이 고와야 오는 말이 곱다 (Jika kata yang keluar baik, kata yang akan datang pun akan baik )

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mahalnya Sewa Apartemen di China Orang Pilih Sewa Kontener Saja

8 Maret 2013   07:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:08 2747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_240777" align="aligncenter" width="450" caption="sumber gambar dantri.com"][/caption]

Negara maju bukan berarti semua orang yang tinggal dinegara itu adalah orang kaya, buktinya nih potret kehidupan masyarakat  miskin di Shanghai yang baru saja saya baca dibeberapa media online. Tingginya sewa apartemen  di Shanghai menyebabkan mereka harus memilih menyewa tanah dan tinggal di dalam kontener.

Shanghai merupakan kota besar dibandingkan dengan Shandong tempat saya tinggal sekarang pastilah biaya hidup disana lebih tinggi apalagi mengenai sewa apartemen kalau gak rajin bekerja dan menabung sudah pasti bakalan gak punya apa-apa. Apartemen yang saya sewa saja terlalu mahal untuk ukuran saya apalagi di Shanghai ya hehehheh. Untung banget mengenai sewa apartemen bukan saya yang bayar kalau saya mendingan enggak mau deh tinggal di Shandong hihihihihi.

[caption id="attachment_240778" align="aligncenter" width="450" caption="sumber gambar dantri.com"]

1362727016626570432
1362727016626570432
[/caption]

Apartemen yang gak besar dan gak kecil selama setahun dibayar oleh perusahan tempat suami saya bekerja kalau dirupiahin bisa buat beli rumah satu di Indonesia yang ukuran sangat kecil. Tapi kalau untuk urusan belanja kebutuhan makanan  saya rasa gak jauh beda dengan ditanah air. Contohnya saya beli kangkung satu ikat dapat tuh 1500 rp.

Beli beras tinggal pilih saja mau yang mana pernah saya beli yang harganya 6 yuan kalau dirupiahin bisa dapat 9 rb perkilonya. Beli roti malah lebih murah di Shandong dari pada di tanah air, beli makanan-makanan matang yang dijual juga gak kalah murahnya contohnya mie goreng yang porsinya jumbo bisa dibeli dengan harga 7500 rp. Mengenai pelaratan dapur juga gitu kalau bisa mah saya bawa pulang ketanah air deh soalnya beli perkakas dapur murah-murah dan bagus juga hihihihihi (namanya emak-emak yo maklum yo).

Balik lagi ke soal kontener, Karena belum bisa beli apartemen makanya mereka cari tempat sewaan untuk mereka tinggal bersama keluarganya. Dan karena mahalnya sewa tempat tinggal ini yang menyebabkan orang lebih memilih sewa tanah dan tinggal di kontener daripada gak punya tempat tinggal. Untuk perbulanya mereka bisa membayar 500 yuan, yang penting bisa untuk berteduh dan menghangatkan tubuh dikala musim dingin. Walau masaknya harus diluar hehehehhehe.

[caption id="attachment_240779" align="aligncenter" width="450" caption="masaknya diluar, sumber gambar dantri.com"]

13627270641680159327
13627270641680159327
[/caption]

Bagi orang yang bekerja biasanya di perusahaan tempat mereka tinggal disediakan mes tapi kalau yang kerjanya gak diperusahaan yo cari sewaan heheheheh. Kalau masih sendiri sih banyak kost-kosan yang disewakan la kalau sudah berkeluarga dan punya anak inikan yang repot ya heheheheh. Pernah dapat selebaran orang menawarkan membeli apartemen, untuk ukuran 7mx9m saja perbulanya dibayar 3 rb yuan sampai berapa lama bayarnya saya gak terlalu merhatiin hehehhe soalnya gak minat.

Bagi karyawan biasa pastilah gak bakalan sangup ambil apartemen yang cicilan perbulanya 3 rb yuan lebih secara gajinya gak sampai belum lagi kebutuhan yang lain. Makanya kalau orang sudah punya aparteman apalagi rumah sudah adem ayem deh hehehehehh. Jadi jangan heran kalau orang China tuh sangat perhitungan masalah uang karena semua itu demi masa depan mereka nanti. Masih mendingkan di tanah air kan, walau karyawan biasa bisa punya rumah walau masih bunyi kridit-kridit hehheheheh yang penting nanti juga lunas.

Salam Sya, Shandong (RRC) 2013.03.08

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun